Bisnis / Keuangan
Sabtu, 20 September 2025 | 09:17 WIB
Ratusan bus listrik Transjakarta berjejer di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (10/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) untuk mempercepat adopsi angkutan umum berbasis energi bersih.
  • Direktur Lalu Lintas Jalan, Rudi Irawan, menekankan bahwa transisi ke angkutan umum listrik adalah keniscayaan yang memerlukan kolaborasi solid.
  • PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON), salah satu mitra teknologi, hadir dengan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan terbesar dalam elektrifikasi: biaya investasi awal yang tinggi dan waktu pengisian daya.

Suara.com - Sebuah langkah serius diambil pemerintah untuk mengatasi polusi dan mencapai target Net Zero Emission 2060. Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) untuk mempercepat adopsi angkutan umum berbasis energi bersih.

Acara yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan ini diwarnai dengan penandatanganan Komitmen Program Elektrifikasi Angkutan Umum, yang menjadi simbol keseriusan semua pihak untuk mewujudkan transportasi publik ramah lingkungan.

Direktur Lalu Lintas Jalan, Rudi Irawan, menekankan bahwa transisi ke angkutan umum listrik adalah keniscayaan yang memerlukan kolaborasi solid. "Ini bukan hanya tentang mengganti armada, tetapi membangun sebuah ekosistem yang terintegrasi, berkelanjutan, dan didukung oleh regulasi yang kuat," ujarnya dikutip Sabtu (20/9/2025).

Rudi menambahkan, Kemenhub siap mendorong kebijakan yang mempermudah adopsi, mulai dari standardisasi teknis hingga skema insentif yang efektif.

Dari sisi industri, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON), salah satu mitra teknologi, hadir dengan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan terbesar dalam elektrifikasi: biaya investasi awal yang tinggi dan waktu pengisian daya.

"Kami siap menjawab tantangan elektrifikasi dengan solusi menyeluruh di mana kami menawarkan armada transportasi publik berbasis pertukaran baterai dengan sistem Battery as a Service (BaaS) dan swap battery (tukar baterai)," ujar Direktur Utama TRON, David Santoso.

David menambahkan, dalam waktu dekat, TRON akan meluncurkan taksi dan angkot listrik berbasis swap battery di Kota Bogor. Inisiatif ini adalah langkah konkret untuk menghadirkan layanan transportasi publik modern dan andal.

Perwakilan dari Indonesia Battery Corporation (IBC), Adhietya Saputra, menegaskan bahwa baterai adalah komponen utama, tetapi ekosistemnya membutuhkan kolaborasi dari produsen kendaraan listrik, operator, dan penyedia energi bersih. Ia meminta dukungan pemerintah untuk menetapkan roadmap yang jelas, memberikan insentif, dan standardisasi kualitas.

Baca Juga: Buku Putih UMKM Hijau Diluncurkan, Targetkan Ekonomi Rendah Karbon 2045

Load More