Bisnis / Energi
Rabu, 29 Oktober 2025 | 13:32 WIB
Ilustrasi listrik. (Pixabay/alexas photo)
Baca 10 detik
  • Rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 99,12 persen, namun daerah 3T masih tertinggal dengan beberapa wilayah belum mencapai 90 persen.
  • Sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun di Indonesia masih belum teraliri listrik, termasuk 12 desa di perbatasan Sulawesi Utara–Filipina.
  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan seluruh wilayah 3T sudah mendapatkan akses listrik paling lambat pada tahun 2026

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkap bahwa rasio elektrifikasi nasional telah berada di angka 99,12 persen. 

Namun khusus daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T masih terdapat di antaranya berada di bawah rasio 90 persen. 

Bahlil mencatat hingga saat ini masih terdapat 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum diterangi listrik

"Rasio elektrifikasi kita  sudah 99,12 persen secara nasional. Namun khususnya daerah-daerah 3T  itu masih di bawah rasio elektrifikasi. Bahkan ada yang belum sampai 90 persen," kata Bahlil dalam sambutannya pada agenda penyaluran BPBL di Minahasa, Sulawesi Utara pada Rabu (29/10/2025) dikutip Suara.com dari kanal You Tube Kementerian ESDM.

Belum masuknya aliran listrik ke daerah 3T menurut Bahlil dapat berdampak terhadap nasionalisme masyarakat setempat. 

"Jangan sampai  daerah-daerah yang berbatasan dengan negara lain itu,  nasionalismenya kurang karena ketidakhadiran negara secara maksimal," ucapnya. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut].

Dia mencontohkan, di kawasan 3T di Sulawesi Utara, khususnya yang berada di perbatasan antara Indonesia dengan Filipina.  

Dalam catatannya terdapat sekitar 12 desa yang belum teraliri listrik. 

Padahal di kawasan itu terdapat fasilitas publik yang membutuhkan aliran listrik seperti sekolah, puskesmas hingga nelayan yang membutuhkan tempat pendinginan ikan. 

Baca Juga: Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!

Untuk itu, Bahlil memerintahkan Ditjen Ketenagalistrikan, Ditjen  Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), serta PLN untuk menyelesaikan persoalan itu.

Apalagi Kementerian ESDM sudah menyediakan anggaran untuk penerangan di kawasan 3T. 

"Saya mau semuanya tahun 2026 selesai," tegasnya. 

Load More