Bisnis / Keuangan
Rabu, 19 November 2025 | 09:25 WIB
Pramuniaga menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian Area Aceh, Banda Aceh, Aceh, Kamis (17/4/2025). [ANTARA FOTO/Khalis Surry/nym]
Baca 10 detik
  • Harga emas Antam 1 gram pada Rabu, 19 November 2025 mencapai Rp 2.343.000, naik signifikan Rp 21.000 dari hari sebelumnya.
  • Harga beli kembali (buyback) emas Antam juga mengalami kenaikan sebesar Rp 21.000 per gram dibandingkan harga penutupan hari Selasa.
  • Harga emas dunia menguat akibat sentimen risk-off pasar menjelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat yang tertunda.

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Rabu, 19 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.343.000 per gram.

Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu tiba-tiba naik lagi sebesar Rp 21.000 dibandingkan hari Selasa, 18 November 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.204.000 per gram.

Harga buyback itu juga meroket Rp 21.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.

Petugas melayanai warga yang memesan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakata (14/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 Gram Rp 1.221.500
  • Emas 1 Gram Rp 2.343.000
  • Emas 2 gram Rp 4.626.000
  • Emas 3 gram Rp 6.914.000
  • Emas 5 gram Rp 11.490.000
  • Emas 10 gram Rp 22.925.000
  • Emas 25 gram Rp 57.187.000
  • Emas 50 gram Rp 114.295.000
  • Emas 100 gram Rp 228.512.000
  • Emas 250 gram Rp 571.015.000
  • Emas 500 gram Rp 1.141.820.000
  • Emas 1.000 gram Rp 2.283.600.000

Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.

Harga Emas Dunia Mulai Melonjak

Harga emas dunia kembali bergerak naik pada awal perdagangan Rabu (sesi Asia), dengan menembus kisaran USD 4.070 per ons setelah tiga hari beruntun berada dalam tekanan.

Mengutip FXStreet, penguatan logam mulia ini terjadi seiring meningkatnya sentimen risk-off di pasar, ketika pelaku pasar menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat yang sempat tertunda.

Baca Juga: Harga Emas Galeri 24 Pegadaian dan UBS Kompak Turun Hari Ini, Kecuali Antam

Fokus utama investor saat ini mengarah pada risalah FOMC yang dirilis hari Rabu, serta laporan ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan September yang akhirnya siap dipublikasikan setelah tertunda akibat penutupan pemerintah AS.

Laporan NFP AS untuk September dan Oktober tidak dirilis sesuai jadwal karena government shutdown berkepanjangan. Keterlambatan ini membuat Federal Reserve kesulitan mendapatkan gambaran akurat terkait kondisi pasar tenaga kerja jelang pertemuan penentuan suku bunga Desember.

Situasi ini berpotensi meningkatkan minat terhadap aset safe haven, termasuk emas, yang kerap diburu ketika ketidakpastian ekonomi meningkat.

Adapun laporan NFP untuk September yang akan dirilis Kamis diproyeksikan menunjukkan tambahan 50.000 lapangan kerja, sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 4,3 persen. Jika angka tersebut jauh lebih lemah dari ekspektasi, dolar AS berpotensi tertekan dan mendorong kenaikan harga emas yang berdenominasi dolar.

Meskipun emas menguat, ruang reli masih terbatas karena nada hawkish dari pejabat The Fed.

Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, menegaskan pada Senin bahwa bank sentral perlu melanjutkan penurunan suku bunga secara “perlahan”.

Load More