- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan iklim investasi Indonesia masih buruk dan tertinggal dari negara ASEAN lain.
- Sebagai solusi, telah dibentuk satuan tugas (taskforce) yang fokus pada penyelesaian hambatan bisnis atau *debottlenecking*.
- Purbaya mengklaim pernah menyelesaikan 193 kasus investasi senilai Rp 849 triliun antara tahun 2016 hingga 2019.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui kalau iklim investasi Indonesia masih berantakan. Bahkan Indonesia masih kalah dari negara-negara tetangga di ASEAN soal laju pertumbuhan investasi.
"Iklim investasi kita masih berantakan. One Single, One Stop Services (OSS/One Single Submission), tapi enggak kelar-kelar. Kalau enggak kita sudah lari ekonominya, investasi sudah ngebut," kata Purbaya saat Pembukaan Rapimnas Kadin 2025 yang disiarkan virtual, Senin (1/12/2025).
Menkeu Purbaya lalu membandingkan iklim investasi Indonesia yang sekarang kalah dengan Vietnam, Thailand, Singapura, hingga Malaysia. Terbaru, raksasa semikonduktor Nvidia memilih investasi di Johor, Malaysia.
"Sekarang kita sama Vietnam kalah, sama Thailand kalah, sama Singapura kalah, sama Malaysia kalah, dalam hal menarik investasi. Kemarin Nvidia baru pilih Johor dibanding Indonesia," beber dia.
Maka dari itu, Purbaya mengusulkan pembentukan satuan tugas khusus untuk memperbaiki iklim investasi ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto hingga Presiden RI Prabowo Subianto.
“Pak Menko setuju, Pak Presiden setuju, jadi sudah dibuat taskforce-nya, sudah di-launch. Ada tiga task force itu, ada tiga Pokja, 1, 2, dan 3, yang penting yang ke-2 adalah Pokja debottlenecking. Di situ, bapak-bapak, ibu-ibu, para pelaku bisnis, kalau ada hambatan di bisnis Anda, Anda bisa lapor, dan kami akan sedangkan seminggu kemudian,” umbar dia.
Purbaya bercerita kalau dirinya pernah memiliki pengalaman debottlenecking di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Sejak 2016-2019, Purbaya mengklaim sudah menyelesaikan 193 kasus yang berhubungan dengan investasi sebesar Rp 849 triliun. Hanya saja hal itu tak pernah diumumkan.
"Kita dari 2016 sampai 2019 menyelesaikan 193 kasus investasi berhubungan dengan investasi sebesar Rp 849 triliun rupiah. Cuma kita enggak pernah ke media. Makanya investasi kan dipindah ke maritim, karena kita jago," papar dia.
Baca Juga: Investasi Ilegal Rugikan Masyarakat Senilai Rp142 Triliun, Terbanyak dari Wilayah Ini
Setelah menjabat jadi Menkeu, Purbaya memastikan bakal memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Sehingga mekanismenya akan berubah dari contoh kasus keluhan lalu diperbaiki dengan peraturan, bukan sebaliknya.
Bahkan Purbaya berkelakar kalau dirinya memiliki kemampuan menyelesaikan masalah hukum layaknya Abu Nawas meski tidak memiliki latar belakang hukum.
"Kalau ada yang ragu, Purbaya memang tahu hukum? Apa? Memang dia bisa jadi hakim? Saya sudah menyidangkan mungkin 600 kasus sidang terus-terusan selama itu, tiga tahun itu. Saya kemampuan hakimnya sudah setingkat Abu Nawas," celetuk dia.
"Setiap selesai sidang kan salaman tuh, mungkin 20 sidang sudah tahu, siapa yang bersalah tangannya dingin, yang enggak bersalah hangat. Lama-lama kita tahu yang ini salah ini. Saya punya anak buah polisi, 'oke lu periksa orang itu'. Betul, dia yang bersalah. Jadi saya sudah setingkat Abu Nawas," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Investasi Ilegal Rugikan Masyarakat Senilai Rp142 Triliun, Terbanyak dari Wilayah Ini
-
Mendagri Minta Pemda Gandeng Kadin untuk Perkuat Ekosistem Usaha di Daerah
-
Purbaya Akan Bantu Masalah Investasi Pengusaha: Kemampuan Saya Setingkat Abu Nawas
-
Apakah Deposito Bisa Tambah Kekayaan? Ini Penjelasannya
-
Media Asing Kritik soal Dana Rp 276 Triliun, Purbaya Sewot: Dia Ga Sepintar Saya
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Bolehkah PPPK Paruh Waktu Ambil Pekerjaan Sambilan? Ini Ketentuannya
-
Bank Indonesia Punya Cara Turunkan Harga Bawang, Begini Strateginya
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Investasi Ilegal Rugikan Masyarakat Senilai Rp142 Triliun, Terbanyak dari Wilayah Ini
-
Pasca Banjir Sumatera, Menkeu Purbaya Janji Alokasi Dana BNPB Ditambah
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkomcel Gelar Telkomcel Connect, Rayakan 13 Tahun Hubungkan Timor Leste
-
Emas Antam Makin Mahal, Hari Ini Harganya Dipatok Rp 2.425.000 per Gram
-
Rupiah Makin Kokoh, Dolar AS Malah Melempem di Level Rp16.635
-
IHSG Masih Kuat Menghijau di Selasa Pagi, Simak Saham-saham Ini