Suara.com - Pelatih PS Bengkulu M Nasir mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa striker salah satu klub Divisi Utama, Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz. Akli meninggal dunia setelah diterjang kiper PSAP Sigli dalam laga yang digelar di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (10/5/2014).
Akli sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Pemain berusia 27 tahun itu akhirnya meninggal dunia pada Jumat (16/5/2014).
"Saya ikut prihatin dengan kejadian itu. Seluruh insan sepak bola tentu tidak mengharapkan kejadian tersebut. Pemain harus paham aturan dalam bermain apalagi tingkat mereka sudah profesional," ujar M Nasir di Kota Bengkulu, Rabu (22/5/2014).
Dia menjelaskan, sportivitas dalam bermain merupakan salah satu faktor penting agar pertandingan berjalan dengan baik. Selain itu, kepemimpinan wasit juga mesti diperbaiki sehingga dalam agar dalam mengambil keputusan tidak terjadi protes berlebihan yang pada akhirnya menimbulkan keributan antar pemain.
"Kalau sudah ribut biasanya suporter juga ikutan, hal ini mesti lebih diperhatikan," kata dia.
Sementara itu, Warga pecinta sepak bola di Bengkulu berharap adanya ketegasan PSSI terhadap pesepakbola yang bermain kasar.
"Jangan hanya pemainnya yang diskors, pelatih atau manajernya diberi sanksi. Sebab pelatih dan manajer bisa mencegah hal-hal buruk di lapangan," kata seorang warga setempat, Antonio.
Dia mencontohkan, di Liga Inggris lapangan tidak diberi pembatas, penonton tetap tenang dan itu semestinya bisa dicontoh.
"Semua berawal dari ketegasan PSSI serta kepemimpinan wasit di lapangan. Di liga luar negeri, jangankan menyentuh wasit, bicara kasar saja ke wasit kena sanksi. Di Tanah Air sampai mendorong bahkan memukul wasit, tetapi sanksi tidak tegas," keluhnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Ole Romeny Kaget Bisa Bela Timnas Indonesia, Baru Tahu Neneknya Lahir di Medan
-
Kalah 2-3 dari Malut United, Pelatih Borneo FC Soroti Kepemimpinan Wasit
-
Ole Romeny Beberkan Keajaiban yang Didapatnya Usai Pilih Bela Timnas Indonesia
-
Media Kanada Ungkap John Herdman Sudah Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Disebut Duet Bek Terbaik Serie A, Partner Jay Idzes Beri Respons Berkelas
-
Inter Milan Tutup 2025 dengan Memimpin Klasemen Liga Italia
-
Bocoran Media Belanda, Jordi Cruyff Sepakat Jadi Direktur Teknik Ajax Amsterdam
-
Napoli Bungkam Cremonese, Rasmus Hojlund Perdaya Emil Audero Dua Kali
-
Statistik Impresif Jay Idzes Saat Sassuolo Tahan Imbang Bologna
-
Jay Idzes Tampil Solid, Bantu Sassuolo Petik Satu Poin dari Markas Bologna