Suara.com - Dalam waktu dekat Piala Dunia 2014, Brasil, akan segera bergulir. Selain pemain-pemain bintang, sejumlah pemain muda diperkirakan akan tampil memukau di negeri Samba. Dua diantaranya bahkan merupakan pemain kelahiran Asia. Mereka adalah penyerang Jepang Hiroshi Kiyotake dan Penyerang Korea Selatan Heung Min Son.
Selain Kiyotake dan Min Son, berikut sejumlah pemain muda yang diperkirakan bakal bersinar di Brasil.
1. Vincent Aboubakar (Penyerang/Kamerun)
Pemain kelahiran 22 Januari tahun 1992 ini merupakan produk dari klub lokal Valenciennes. Kehebatannya mengolah si kulit bundar menarik perhatian klub Lorient FC. Dan benar saja, baru satu musim merumput di Ligue 1, pemain muda Kamerun yang kerap digadang-gadang sebagai pengganti Samuel Eto’o mencetak 16 gol dari 35 penampilan bersama Lorient.
2. Serge Aurier (Bek/Pantai Gading)
Aurier memulai debutnya di kancah Eropa bersama Lens di Ligue 1 dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-17. Tampil memukau di sayap kanan, bek muda kelahiran 1992 dibeli Toulouse dengan nilai transfer dua juta dollar atau lebih dari Rp23 miliar. Gayanya bermain mengingatkan banyak orang akan permainan Dani Alves, kuat dalam bertahan dan cepat membantu serangan dari sayap.
3. Hiroshi Kiyotake (Penyerang/Jepang)
Hiroshi Kiyotake memulai debutnya sebagai pesepak bola profesional di J-League pada usia 16 tahun. Dan memasuki usianya yang ke 21, Kiyotake pun diboyong klub Bundesliga, Nurnberg.
4. Keylor Navas (Penjaga Gawang/Kosta Rika)
Penjaga gawang kelahiran tahun 1986 mengawali karirnya dengan bermain untuk klub Deportivo Saprissa sebelum menimba pengalaman di klub divisi dua Spanyol Albacete. Hanya berselang satu tahun, karena keberaniannya dalam mengamankan gawang, Navas pun dilirik Levante, dan memulai debutnya di La Liga musim lalu.
5. Fabian Schar (Bek/Swiss)
Mengawali karirnya di divisi dua Swiss, Fabian Schar akhirnya tampil di liga utama setelah diboyong Basel. Di Basel, bek kelahiran tahun 1991 tidak membutuhkan waktu lama untuk diberi kepercayaan menjadi palang pintu pertahanan tim.
6. William Carvalho (Gelandang/Portugal)
Bermain bola sejak usia 13 tahun, William Carvalho, pemain Portugal kelahiran Angola dengan cepat menjadi salah satu pemain tengah terbaik di Sporting Lisbon setelah ditempa di Liga Belgia bersama Cercle Bruges dengan status pinjaman. Kegigihannya sebagai seorang gelandang bertahan, menarik perhatian pelatih timnas Paulo Bento yang memboyongnya ke Brasil.
7. Josip Drmic (Penyerang/Swiss)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Kata-kata Rizky Ridho Usai Gol Spektakulernya Tembus Nominasi FIFA Pusks Award 2025
-
Reaksi Rizky Ridho Usai Gol Spektakulernya Masuk Nominasi Puskas Award 2025
-
Jalan Panjang Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025
-
Golnya Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025, Rizky Ridho Merespons dengan Cara Sederhana
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Bersitegang dengan Cristiano Ronaldo, Sebut CR7 Bodoh
-
Barcelona Umumkan akan Bangun Patung Lionel Messi di Camp Nou
-
Cristiano Ronaldo Terancam Absen di Piala Dunia 2026 usai Sikut Pemain Irlandia
-
Kiper Thailand Usung Misi Balas Dendam ke Timnas Indonesia U-23 Jelang SEA Games 2025
-
Timnas Curacao Makin Gila Setelah Ditinggal Patrick Kluivert
-
Heimir Hallgrimsson Bawa Irlandia Permalukan Portugal, Justru Jadi Petaka bagi Timnas Indonesia