Suara.com - Otoritas sepakbola Eropa, UEFA, akhirnya menjatuhkan sederet hukuman bagi Rumania dan Hungaria, usai kericuhan yang muncul dalam pertandingan kedua tim pada kualifikasi Euro 2016.
Seperti diketahui, dalam laga Grup F di Bucharest pada 11 Oktober lalu yang berakhir imbang 1-1, pertandingan berjalan panas. Tidak saja di lapangan di mana 11 kartu kuning harus dikeluarkan wasit, di luar lapangan pun kericuhan harus terjadi.
Polisi bahkan harus melepaskan gas air mata di Stadion Nasional Rumania, di mana sejumlah penonton dari kedua kubu saling melontarkan kembang api. Kubu penonton Hungaria bahkan sempat membakar beberapa bagian stadion saat itu, khususnya ketika gol babak pertama Adam Szalai dianulir wasit.
Dalam putusan UEFA itu, para pendukung Hungaria khususnya juga diberi sanksi atas tindakan rasis. Sementara terhadap kedua kubu secara umum, UEFA sebagaimana keputusannya yang diumumkan Jumat (31/10/2014), menyatakan bahwa Rumania dan Hungaria harus menutup sebagian stadion mereka dalam laga berikutnya.
Kubu Rumania juga didenda UEFA sebesar 32.000 euro (sekitar Rp484 juta), sementara Hungaria terkena denda 30.000 euro (Rp454 juta). Secara khusus, pihak Rumania juga diberi hukuman atas tindakan pelemparan kembang api oleh pendukungnya, juga penggunaan sinar laser, serta mengakibatkan gangguan di kerumunan penonton.
Dengan keputusan UEFA itu, maka sektor 122 di Stadion Nasional Rumania harus ditutup dalam laga mereka berikutnya melawan Irlandia Utara. Sementara bagi Hungaria, dengan alasan kesalahan yang hampir sama, sedikitnya 2.500 tempat duduk harus dikosongkan dalam laga mereka selanjutnya di Stadion Florian Albert, saat menjamu Finlandia pada 14 November.
Lebih jauh, kubu Hungaria juga diharuskan mengganti rugi kerusakan yang diakibatkan oleh pendukungnya di Stadion Nasional Bucharest, dalam jangka waktu maksimal 30 hari. UEFA sendiri juga menyebutkan bahwa keputusan ini masih bisa dibantah melalui proses banding. [Soccerway]
Berita Terkait
-
FIFA Lepas Tangan Soal Wacana Sanksi Israel: Itu Urusan UEFA
-
FIFA Belum Mau Sanksi Israel, Kenapa?
-
Timnas Norwegia Desak Israel Disanksi UEFA Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Netanyahu dan Federasi Sepak Bola Israel Dilaporkan Halangi Upaya Sanksi UEFA
-
UEFA Pertimbangkan Sanksi Israel dari Semua Kompetisi Eropa, Keputusan Segera Dibuat
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Kondisi Patrick Kluivert Jelang Lawan Irak, Frustasi!
-
Kevin Diks Cetak Brace Penalti ke Gawang Arab, Media Jerman Bilang Begini
-
Ekonom Bongkar Badai Finansial Barcelona: Kerugian Bisa Tembus Rp1,85 T
-
Eks Real Madrid Damprat Pemain Keturunan Indonesia: Dia Cuma Main Aman
-
Dejan Antonic Jadi Pelatih Baru Semen Padang
-
Tanpa Libur Panjang, Bali United Tetap Genjot Latihan Menyambut Laga Panas Kontra Persijap Jepara
-
Enzo Maresca Dirumorkan Bakal Dipecat, Legenda Chelsea Pasang Badan
-
Minim Menit di Era Kluivert, Sandy Walsh Pilih Fokus daripada Frustrasi
-
Persebaya Surabaya Maksimalkan Jeda Kompetisi untuk Siapkan Strategi Matang Hadapi Persija Jakarta
-
Laga Israel Terancam Diboikot, Presiden FIFA Desak Hamas Berdamai