Pemain Bayer Leverkusen Emir Spahic. [Shutterstock]
Bek Bayer Leverkusen Emir Spahic diperiksa oleh kejaksaan atas dugaan penganiayaan petugas keamanan. Peristiwa ini terjadi saat Leverkusen menelan kekalahan dari Bayern Muenchen di perempat final Piala Jerman, Kamis (9/4).
Pemain asal Bosnia itu bersama sejumlah rekannya dituding sudah menyerang petugas keamanan BayArena, markas Leverkusen, setelah pertandingan.
Dari rekaman video Spahic terlihat berulang kali menyerang seorang staf keamanan setelah ditolak masuk ke satu sisi arena.
Leverkusen mengatakan polisi telah memberikan laporan mereka ke kantor jaksa, yang telah melakukan penyelidikan terhadap insiden itu.
"Bayer Leverkusen akan mendukung semua usaha untuk penyelidikan komplet dan lengkap terkait insiden ini," kata mereka dalam pernyataannya.
"Kami juga akan mempertimbangkan sanksi-sanksi internal. Emir Spahic akan meminta maaf kepada para petugas keamanan yang terlibat."
Spahic memang dikenal pemain temperamental. Musim ini, Spahic telah dua kali diusir dari lapangan. Spahic direkrut pada 2013 setelah sempat berkiprah di Rusia, Prancis, Spanyol, dan Bosnia. (Reuters)
Pemain asal Bosnia itu bersama sejumlah rekannya dituding sudah menyerang petugas keamanan BayArena, markas Leverkusen, setelah pertandingan.
Dari rekaman video Spahic terlihat berulang kali menyerang seorang staf keamanan setelah ditolak masuk ke satu sisi arena.
Leverkusen mengatakan polisi telah memberikan laporan mereka ke kantor jaksa, yang telah melakukan penyelidikan terhadap insiden itu.
"Bayer Leverkusen akan mendukung semua usaha untuk penyelidikan komplet dan lengkap terkait insiden ini," kata mereka dalam pernyataannya.
"Kami juga akan mempertimbangkan sanksi-sanksi internal. Emir Spahic akan meminta maaf kepada para petugas keamanan yang terlibat."
Spahic memang dikenal pemain temperamental. Musim ini, Spahic telah dua kali diusir dari lapangan. Spahic direkrut pada 2013 setelah sempat berkiprah di Rusia, Prancis, Spanyol, dan Bosnia. (Reuters)
Komentar
Berita Terkait
-
Jenson Seelt, Berdarah Maluku, Soto dan Hormat untuk Jay Idzes
-
Bantai VfB Stuttgart 5-0, Bayern Munich Kini Unggul 8 Poin dari Peringkat Kedua Klasemen
-
Kevin Diks cs Beruntung Bisa Menang karena Gol Bunuh Diri
-
Usia 39 Tahun, Manuel Neuer Masih Mantap Tolak Kembali Bela Timnas Jerman
-
Kevin Diks Hadirkan Dampak Ganda di Bundesliga Jerman
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Tekanan Memuncak! Xabi Alonso Diberi Kesempatan Terakhir, Kalah Lagi Bakal Dipecat
-
Kekalahan Garuda Muda di SEA Games 2025, Greg Nwokolo Persoalkan Peran Ganda Indra Sjafri
-
Pemain Naturalisasi Ini Kritik Indra Sjafri, Kenapa?
-
Menanti Keajaiban Indra Sjafri, Mampukah Indonesia U-22 Cetak Tiga Gol Tanpa Balas Lawan Myanmar?
-
Target Kevin Diks Bersama Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Peluang Timnas Indonesia U-22 Lolos ke Semifinal SEA Games 2025 Tetap Berat, Kenapa?
-
Dion Markx Lupakan Tampil Bapuk Lawan Filipina, Kini Fokus Lawan Myanmar Malam Ini
-
Tolak Timnas Indonesia, John Heitinga Masuk Bursa Transfer Pengganti Arne Slot di Liverpool
-
Jelang Timnas Indonesia vs Myanmar, Dion Markx: Kami Tak Melihat Hal Negatif
-
Respons Kevin Diks usai Timnas Indonesia 'Berantakan' Ditinggal Shin Tae-yong