Suara.com - Perwakilan klub mendorong kompetisi Indonesia Super League (ISL) tetap bergulir karena jika dihentikan seperti yang diperintahkan PSSI akan berdampak buruk klub dan perkembangan sepakbola Indonesia.
"Kami tak menyangka jika kompetisi musim ini ditiadakan. Setahu saya hanya diberhentikan satu bulan karena ada force majeure. Jika seperti ini rugilah kami," kata perwakilan klub ISL, Aidil Fitri di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin (4/5).
GM klub Pusamania Borneo FC menegaskan polemik yang terjadi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI ternyata sangat berdampak pada klub. Untuk itu pihaknya mendesak ketegasan agar kompetisi segera digulirkan.
"Kami yang menjadi korban dari polemik dua raksasa itu (Kemenpora dan PSSI). Ini bikin sakit hati juga. Kalau distop, uang kami kemana?," katanya usai bertemu dengan staf khusus Menpora.
Aidil menjelaskan, pada pertemuan dengan pihak Kemenpora pihaknya juga meminta jika kompetisi digulirkan tetap di bawah PT Liga Indonesia dan PSSI.
Hanya saja, kata dia, jika Kemenpora tidak berkenan pihaknya meminta kepada pemerintah untuk menjelaskan dengan detail item-item PSSI yang dibekukan. Hal ini dilakukan karena untuk menggelar kompetisi membutuhkan Komite Wasit Komisi Disiplin dan lain-lain.
"Makanya harus dijelaskan. Siapa saja yang dibekukan. Jika jelas semuanya akan mudah. Semoga secepatnya dapat titik temu," kata Aidil dengan tegas.
Kompetisi tertinggi di Indonesia yaitu ISL 2015 secara resmi diberhentikan pada rapat Komite Eksekutif PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Sabtu (2/5). PSSI menilai jika saat ini terjadi force majeure.
Hanya saja, keputusan PSSI tidak sejalan dengan keinginan pemerintah dan sebagian klub peserta kompetisi ISL. Mereka tetap menginginkan kompetisi tetap berjalan karena persiapan telah dilakukan. Bahkan sudah sempat berjalan.
Kemenpora membentuk Tim Transisi yang bertugas untuk menjalankan hak dan kewenangan PSSI. Namun, posisi Tim Transisi ini tidak diterima oleh klub dan tetap berharap Kemenpora mencabut pembekuan yang dilakukan. (Antara)
Berita Terkait
-
Rizky Ridho Dukung Mandiri Media Cup 2025, 16 Tim Berebut Jadi yang Terbaik
-
Erick Thohir Diserang, Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Langsung Pasang Badan
-
Perjalanan Tim-Tim ASEAN di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Banyak yang Gugur di Ronde Kedua!
-
Terbongkar! Catatan Kluivert Ternyata Lebih Baik Ketimbang Pelatih Timnas Indonesia Sebelumnya!
-
Suporter Timnas Indonesia: Pecat Patrick Kluivert Si Pengecut!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Selamat Tinggal! Deretan Pemain Senior Timnas Indonesia yang Bakal Tergusur Jelang Piala Dunia 2030
-
Marselino Ferdinan Awali Babak Baru Kariernya di AS Trencin, Fokus Bangkit Rebut Kepercayaan Diri
-
Pundi-pundi AC Milan Tambah Gemuk, Sepakati Kontrak dengan Emirates Senilai Rp1,7 T
-
Selamat Tinggal Stadion Olimpico, Roma Bangun Markas Baru untuk Euro 2032
-
Jelang PSBS vs Persib, Bojan Hodak Singgung Sulitnya Pertahankan Gelar Juara
-
Argentina Cukur Puerto Rico 6-0, Lautaro Martinez Pecahkan Rekor Maradona
-
Roy Keane Kesal dengan Komentar Marcus Rashford: Kamu Biang Masalahnya!
-
Graham Arnold Soroti Ketidakadilan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sindir Keuntungan Arab Saudi
-
Jelang Lawan PSBS Biak, Dokter Tim Ungkap Kondisi Pemain PersibBandungpersib
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya