Suara.com - Kesuksesan Pep Guardiola bersama Barcelona di Liga Champions tidak menular saat dirinya menjadi pelatih Bayern Munich. Namun, Guardiola tidak gagal total karena sukses memberikan gelar Bundesliga selama dua musim berturut-turut.
Selama empat musim di Barcelona 2008-12, Guardiola telah memenangkan total 14 trofi level domestik dan Eropa. Dua dari 14 trofi itu adalah trofi bergengsi Liga Champions Eropa.
Bersama Bayern, Guardiola gagal menunjukkan sentuhan magis-nya di kancah Eropa. Catatan terbaik The Bavarians asuhan Guardiola adalah menjadi semifinalis dua musim beruntun, 2013-14 dan 2014-15.
Di semifinal musim 2013-14 atau musim pertama Guardiola melatih Bayern, skuad Die Rotten dihentikan klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Musim ini, Bayern kembali disingkirkan klub Spanyol di semifinal. Kali ini Barcelona, rival abadi Los Blancos yang melakukannya.
Guardiola bukan satu-satunya pelatih yang telah dua musim menangani klub dan gagal bersinar di kompetisi Eropa. Ada tiga nama lainnya yang juga telah dua tahun membesut klub baru, sukses di liga domestik namun gagal di Liga Champions.
Siapa saja mereka?
1. Jose Mourinho (Chelsea)
Manajer asal Portugal itu hijrah dari Real Madrid ke klub yang pernah ditanganinya, Chelsea pada musim 2013-14. Kedatangan Mourinho memberikan harapan baru bagi The Blues untuk kembali berjaya di Liga Premier dan Liga Champions.
Namun, dalam dua musim pada periode keduanya di Stamford Bridge, Mourinho gagal menjadikan Chelsea sebagai Raja Eropa. Pada musim pertamanya, Mourinho hanya mengantarkan Chelsea hingga babak semifinal sebelum dihentikan Atletico Madrid.
Musim ini, prestasi Chelsea di Liga Champions lebih buruk. Skuad Mourinho disingkirkan klub raksasa Prancis, Paris Saint Germain (PSG) di babak 16 besar.
Berbanding terbalik dengan di Liga Champions, skuad Mourinho merajai Liga Premier. Mereka memastikan gelar juara Liga Premier musim 2014-2015 ketika kompetisi masih menyisakan tiga pertandingan.
2. Manuel Pellegrini (Manchester City)
Manajer asal Chile itu meninggalkan Malaga menuju Manchester City bersamaan dengan kepindahan Mourinho dari Real Madrid ke Chelsea. Sama seperti Mourinho, Pellegrini juga gagal menjadikan City sebagai klub yang menakutkan di Eropa.
Pada musim pertamanya di City, Pellegrini hanya mampu membawa anak asuhnya hingga babak 16 besar. Di fase knock out, The Citizens dikandaskan Barcelona.
Nasib City di Liga Champions musim ini sama seperti musim lalu. Laju skuad Pellegrini kembali dihentikan Barcelona di babak 16 besar.
Gagal di Liga Champions, Pellegrini meraih sukses di liga domestik. Pada musim pertamanya di Etihad Stadium, Pellegrini mengantarkan City menjadi juara Liga Premier musim 2013-14.
3. Laurent Blanc (Paris Saint Germain)
Mantan bintang timnas Prancis itu ditunjuk sebagai pelatih Paris Saint-Germain (PSG) pada musim 2013-14. Selama dua musim bersama PSG, Blanc gagal membawa timnya melaju kancang di Liga Champions.
Pada musim pertamanya, Blanc hanya mengantarkan PSG hingga babak perempat final setelah disingkirkan The Bkues, Chelsea. Musim ini, Blanc kembali membawa timnya ke babak perempat final. Sama seperti musim lalu, PSG gagal melaju ke semifinal setelah dikandaskan Barcelona.
Pencapaian Blanc di Liga Champions berbanding terbalik dengan di Ligue 1. Pada musim pertamanya di PSG, Blanc memberikan gelar juara Ligue 1. Musim ini, PSG measih berada di puncak klasemen dan berpeluang kembali menjadi juara.
Berita Terkait
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Manchester City Sudah Tentukan Pengganti Pep Guardiola, Siapa Dia?
-
Man City Ditinggal Mateo Kovacic Sampai Februari 2026, Guardiola Ogah Panik
-
Waduh! Jose Mourinho Gak Bayar Tagihan Hotel Rp15 Miliar, Mendadak Bangkrut?
-
Atalanta Resmi Pecat Ivan Juric, Apa Alasannya?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
32 Negara Sudah Lolos! Peta Persaingan Tiket Piala Dunia 2026 Makin Panas
-
Rp288 Miliar! Harga yang Dibayar Neymar untuk Kuasai Nama Pele
-
Kadek Arel: Timnas Indonesia U-22 Penuh 'Lubang' Usai Dibantai Mali, Apa Perbaikannya?
-
Cara Ruben Amorim Bikin Harry Maguire Muak dan Ingin Cabut dari Old Trafford
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet