Suara.com - Kapten Liverpool Steven Gerrard, tidak lama lagi akan menanggalkan jersey The Reds, Jersey yang telah dikenakannya sejak terjun ke dunia sepak bola profesional.
Menyisakan dua pertandingan, akhir pekan ini Gerrard akan melakoni laga kandang terakhirnya sebagai kapten The Reds di Anfield. Di laga kandang terakhir musim ini, Liverpool akan menghadapi Crystal Palace.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Melwood, eks kapten tim nasional Inggris mengaku bahwa penyesalan terbesarnya selama berseragam Liverpool adalah tidak pernah mencicipi trofi Liga Premier.
"Gagal memenangkan Liga Premier adalah cacat dalam karir saya (di Liverpool). Soal itu, tidak ada yang bisa saya lakukan sekarang. Tentunya ini menjadi penyesalan terbesar saya," tukas Gerrard.
"Saya saya masih kecil, saya pernah bermimpi bermain untuk Liverpool. Sekarang saya duduk disini dengan catatan 708 penampilan bersama The Reds. Angka ini lebih besar dari perkiraan saya dulu," tambahnya.
Soal laga terakhirnya di Anfield musim ini, Gerrard tidak menampik bahwa dirinya ingin tampil sempurna di depan fans. Dirinya ingin meraih kemenangan kandang terakhir di hadapan fans.
"Saya sangat ingin meraih kemenangan (di pertandingan kontra Crystal Palace). Saya ingin menampilkan performa terbaik saya terakhir kali di hadapan fans di Anfield," tandasnya.
Gerrard yang merupakan jebolan sekolah sepak bola Liverpool, masuk tim senior di tahun 1998, saat masih berusia 17 tahun. Kecuali trofi Liga Premier, di sepanjang karirnya bersama The Reds Gerrard telah mencicipi sejumlah gelar, termasuk Liga Champions di tahun 2005. (Dailymail)
BACA JUGA:
Gerrard Tolak Tanda Tangani Jersey LA Galaxy
Erick Thohir: Inter Inginkan Yaya Toure
Ini Saran Gerrard pada Liverpool Hadapi Musim Depan
Pesta Tim 'Kuda Hitam' Usai Depak Napoli
Patrice Evra, Putra Mantan Diplomat Pengaman Lini Belakang Juve
Tatap Final Lawan Barca, Evra Teringat Hinaan Rasis Suarez
Ancelotti Bakal Hengkang dari Bernabeu
Benitez Kecewa Napoli Gagal Manfaatkan Peluang
Suarez Diragukan Tampil Lawan Atletico
Berita Terkait
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
UEFA Ubah Aturan Liga Champions: Kesempatan Kedua untuk Chiesa hingga Jesus
-
4-4-2 Klasik Kembali ke Anfield? Slot Punya Opsi Duet Alexander Isak-Hugo Ekitike
-
Bom Waktu untuk Liverpool? Dominik Szoboszlai Disarankan Jadi Gelandang Bertahan
-
Tendangan Bebas Maut Florian Wirtz: Bukti Liverpool Tak Salah Rogoh Rp2,3 Triliun
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Pelatih Timnas Putri U-16 Puji Kualitas Bibit Sepak Bola Putri di Bekasi
-
Tutup TC di Bulgaria dengan Kekalahan, Pelatih Timnas Indonesia U-17 Akui Banyak Kekurangan
-
Pemain Keturunan Buangan Juventus Disanjung Habis-habisan Media Italia
-
Sapu Bersih Empat Laga, Borneo FC Duduki Puncak Klasemen Sementara BRI Super League
-
Jose Mourinho hingga Erik ten Hag Masuk Kandidat Pelatih Baru Timnas China
-
Debut Manis, Federico Barba Kini Fokus Antar Persib Bandung Berjaya di Asia
-
Peter de Roo Bongkar Alasan Persis Solo Dibungkam Persijap Jepara
-
Respons Pemain Keturunan Arnhem Cetak Assist Bantu Tim Guru Patrick Kluivert Berjaya
-
Ruben Neves Geram, Bantah Isu Kedekatan dengan Istri Almarhum Diogo Jota
-
Statistik Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Persentase Kemenangan 50 Persen, Banyak Kebobolan