Suara.com - Tim Sriwijaya FC tidak dibubarkan meskipun kompetisi sepak bola profesional musim ini ditiadakan oleh PT Liga Indonesia. Namun tim asal Sumatera Selatan ini meliburkan pemainnya hingga setelah lebaran.
"Meskipun banyak klub sudah membubarkan diri, seperti PSIS Solo dan Barito Putra, setelah Indonesia diberi sanksi oleh FIFA, tapi tidak demikian dengan Sriwijaya FC. Jajaran manajemen telah memutuskan tidak akan membubarkan tim ini," kata Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri, di Palembang, Selasa (2/6/2015).
Namun menurut dia, terkait situasi sepak bola nasional yang belum kondusif ini, manajemen klub telah memutuskan untuk meliburkan pemain hingga usai Idulfitri mendatang.
"Pemain diliburkan, bukan dibubarkan. Nanti setelah Lebaran akan kumpul lagi di Palembang untuk berlatih," katanya pula.
Sementara itu, untuk tetap bertahan dalam situasi sulit ini Sriwijaya FC akan mengandalkan dana sponsor agar tetap dapat menggaji pemainnya.
Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Dodi Reza menerangkan bahwa dana pembayaran gaji ini bersumber dari sponsor utama, yakni PT Bukit Asam, Bank Sumsel Babel, PT PDPE, dan PT Perusahaan Gas Negara.
"Sriwijaya FC memiliki sponsor 'tradisional' yang tetap menyalurkan dana tanpa melihat persoalan yang sedang terjadi, karena pada prinsipnya bantuan ini untuk menjaga keberlangsungan klub. Sriwijaya FC merupakan kebanggaan Sumsel," kata dia lagi.
Berkaitan dengan kebutuhan dana yang besar untuk menjaga keberlangsungan klub, menurutnya, maka manajemen telah mengambil kebijakan pengurangan gaji yakni hanya memberikan 10 persen untuk beberapa pemain.
Pemain itu Syakir Sulaiman, Patrich Wanggai, Yogi Triana, dan Pelatih Benny Dollo, serta Asisten Pelatih Hendri Susilo.
Sedangkan untuk pemain lain diputuskan hanya menerima gaji senilai 25 persen dari kontrak kerja, di antaranya Asri Akbar, Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, Fakruddin, Wildansyah, dan Jeki Arisandi.
"Pemain yang masih menerima gaji senilai 25 persen ini diwajibkan tetap berada di mes dan terus berlatih. Ini dilakukan manajemen klub untuk meminimalkan dampak negatif seperti cedera karena bergabung dengan liga antarkampung," kata dia lagi.
Sedangkan, untuk pemain asing, yakni Morimakan Koita (Mali), Abdulaye Maiga (Mali), Goran Ljubojevic (Kroasia), dan Raphael Maittimo (naturalisasi Belanda) diputuskan manajemen untuk dihentikan kontrak kerjanya dan telah kembali negara masing-masing.
Kerugian klub lantaran penghentian kompetisi ini, Dodi merincikan secara finansial berkisar Rp7 miliar hingga Rp8 miliar karena klub telah membayar kontrak kerja dan menjalani pertandingan sebanyak tiga kali.
"Meskipun hingga kini belum ada titik terang terkait kompetisi, pada dasarnya Sriwijaya FC masih berharap kompetisi musim ini tetap berjalan. Manajemen menetapkan batas waktu hingg 27 Juli, jika tetap tidak ada kejelasan, maka ada kemungkinan akan dirumahkan semuanya," kata dia pula.
Kompetisi profesional sepak bola Indonesia Liga QNB 2015 dihentikan oleh PT Liga Indonesia (operator kompetisi) pada 3 Mei 2015, setelah tidak mendapat izin keramaian dari kepolisian berkaitan kisruh PSSI dan Kemenpora.
Kisruh ini berawal dari pengabaian PT Liga Indonesia terhadap rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia yang tidak meloloskan dua klub, yakni Arema dan Persebaya.
Persoalan semakin meruncing setelah PSSI menempuh jalur hukum untuk menggugat Kemenpora ke PTUN terkait SK pembekuan PSSI yang akhirnya dimenangkan oleh PSSI.
Pada 29 Mei 2015 lalu, FIFA memberi sanksi PSSI karena menilai terdapat campur tangan pemerintah, meskipun tetap memberikan izin Timnas Indonesia bermain di SEA Games 2015, Juni ini. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Championship 2025/2026 Sudah Bergulir, 8 Tim Masih Tunggak Gaji Pemain
-
Panas! Championship 2025 Resmi Kick-Off 12 September, Siapa Jadi Laga Pembuka?
-
Siapa Mahyadi Panggabean? Eks Timnas Indonesia yang Sudah Pensiun, tapi Kembali Bermain
-
Kabar Persib: PSS Sleman dan Sriwijaya FC Rebutan Mailson Lima
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
FIFA Keluarkan Bukti 7 Pemain Naturalisasi Malaysia Ilegal, Sanksi Berat Menanti
-
Masih Ngeyel, FAM Tidak Terima Disebut FIFA Palsukan Dokumen
-
Pelatih Irak Bakal Mata-matai Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Resmi Pemalsuan Dokumen, FIFA Ungkap Asal Usul Asli 7 Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Pesan Maarten Paes agar Bisa Menang Lawan Arab Saudi dan Irak
-
Martin Odegaard Alami Cedera Lutut, Batal Perkuat Timnas Norwegia
-
Luis Enrique Ngedumel usai Gagal Kalahkan Klub Calvin Verdonk
-
Wataru Endo Mundur dari Skuad Timnas Jepang
-
Barcelona Dipermalukan Sevilla 4-1, Hansi Flick Marah Tapi Bangga
-
Alessandro Del Piero Sindir AC Milan Usai Gagal Kalahkan Juventus