Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 19 September 2025 | 13:08 WIB
Sriwijaya FC
Baca 10 detik
  • Nominal tunggakan tersebut tidak kecil.
  • APPI menjelaskan, seluruh kasus penyelesaian kontraktual itu saat ini sedang dalam proses penyelesaian.
  • APPI juga memuji langkah I-League selaku operator liga yang turut aktif mendorong penyelesaian penyelesaian tersebut.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Kompetisi kasta kedua sepak bola nasional kini resmi mengusung nama Championship 2025/2026. Liga ini sudah memasuki pekan pertama, namun sejumlah persoalan klasik ternyata masih membayangi perjalanan turnamen yaitu tunggakan gaji pemain.

Menurut laporan yang diterima Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), hingga kini tercatat 65 pemain di delapan klub berbeda yang belum memperoleh hak mereka.

Nominal tunggakan tersebut tidak kecil. Totalnya mencapai Rp3.356.151.750 (tiga miliar tiga ratus lima puluh enam juta seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).

Selain itu, masih ada tambahan tunggakan dalam mata uang dolar AS sebesar USD 19.129 atau setara kurang lebih Rp317 juta.

APPI menjelaskan, seluruh kasus penyelesaian kontraktual itu saat ini sedang dalam proses penyelesaian.

Prosesnya dilakukan melalui National Dispute Resolusi Chamber (NDRC) Indonesia maupun lewat korespondensi resmi antara APPI dan klub-klub terkait.

"Dari data sebelumnya, dari sembilan klub yang kami sampaikan pada tanggal 6 Agustus 2025, sampai rilis ini kami keluarkan baru satu klub yang telah melakukan pelunasan terhadap para pemain mereka. Tentunya kami sangat mengapresiasi hal tersebut," ujar CEO APPI, M. Hardika Aji.

Meski tidak menyebutkan secara gamblang klub-klub yang bermasalah, APPI menegaskan tetap terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan sepak bola nasional.

APPI juga memuji langkah I-League selaku operator liga yang turut aktif mendorong penyelesaian penyelesaian tersebut.

Baca Juga: Oxford United Batal Buang Marselino Ferdinan

“Mengapa APPI tidak menyebutkan nama-nama klub yang belum menyelesaikan kewajibannya, mengingat kasus-kasus tersebut masih belum memiliki putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) dan kami menghargai proses hukum dan korespondensi yang tengah berlangsung,” Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa, menambahkan.

APPI berharap masalah finansial ini segera tuntas agar Kejuaraan 2025/2026 berlangsung lebih sehat, profesional, dan adil terhadap seluruh pemain.

Sebagai catatan tambahan, Sriwijaya FC disebut-sebut menjadi salah satu klub yang tengah menghadapi masalah serupa. Klub legendaris ini memang beberapa tahun terakhir kerap mengalami kesulitan finansial.

Load More