Suara.com - Selasa (2/6/2015) waktu Swiss, Sepp Blatter mengumumkan pengunduran dirinya dalam jumpa pers yang digelar di markas besar FIFA di Zurich, Swiss. Pengunduran diri tersebut hanya berselang beberapa hari setelah Blatter terpilih untuk kelima kalinya sebagai Presiden FIFA.
Tekait pengunduran diri Blatter tersebut, Kemenpora menyampaikan sikapnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora.go.id sebagai berikut:
1. Apapun alasan dan motivasi Sepp Blatter untuk mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA yang justru baru saja terpilih, Kemenpora tetap menaruh rasa hormat dan apresiasi kepadanya, karena keputusan tersebut dilakukannya tanpa harus menunda-nunda waktunya pada saat FIFA semakin menjadi sorotan internasional atas berbagai indikasi dugaan skandal korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi FIFA di sekitar lingkaran kekuasaannya. Pengunduran dirinya ini akan memberi peluang bagi berbagai pihak yang ingin melakukan reformasi total terhadap manajemen FIFA.
2. Kemenpora sendiri sudah merasakan makin buruknya tata kelola manajemen FIFA saat FIFA pada tanggal 30 Mei 2015 menyampaikan sanksi melalui surat resminya kepada PSSI. Dalam surat tersebut, sebagaimana sudah disebut dalam siaran pers Kemenpora tanggal 31 Mei 2015, memuat sejumlah kejanggalan, sehingga Kemenpora mempertanyakan tingkat keseriusan FIFA dalam menjatuhkan sanksi pada anggota federasinya, karena faktanya tidak berdasarkan data dan fakta yang sesungguhnya. Seakan-akan FIFA hanya bermain-main dalam memutuskan sanksi yang akan dijatuhkannya.
3. Sesuai dengan janjinya, Sepp Blatter mengatakan, bahwa FIFA akan segera mengadakan Kongres Luar Biasa FIFA untuk memilih pengurus yang baru pada bulan Desember 2015. Sambil menunggu akan diadakannya kongres yang dimaksud di Mexico, Sepp Blatter harus mampu membuktikan komitmennya untuk mereformasi FIFA secara keseluruhan. Seandainya memang ada niat ke arah itu, bukan tidak mungkin Sepp Blatter akan didukung oleh sejumlah pihak untuk meletakkan dasar-dasar reformasinya sambil nanti akan dilanjutkan oleh siapapun yang terpilih menggantikannya dengan berbagai revisi sesusi kebutuhannya secara transparan, obyektif dan profesional.
4. Pengunduran diri Sepp Blatter itu hendaknya menjadi pelajaran bagi seluruh pejabat FIFA dan para anggota federasinya untuk juga harus responsif secara bijak jika menghadapi sorotan atas berbagai kasus yang ada tanpa harus menunda-nunda waktu pengunduran diri. Idealnya Sepp Blatter dulunya tidak perlu mencalonkan diri sebelum Kongres FIFA bulan Mei 2015 lalu, tetapi itu tidak mungkin karena merupakan haknya. Namun pengunduran dirinya saat ini paling tidak hanya memberi beban tambahan pada FIFA untuk mengadakan kongres lagi secepatnya dari pada menangani sejumlah masalah lain yang lebih mendesak.
Baca Juga:
Ayah Dituduh Korupsi, Ini Komentar Putri Blatter
FFA dan NZF Sambut Gembira Mundurnya Blatter
Berita Terkait
-
Gagal Total di SEA Games, Timnas Indonesia U-22 Kini Terancam Sanksi dari Kemenpora
-
Kabar Baik untuk Atlet! Kemenpora Pastikan Bonus Jumbo SEA Games 2025 Cair Secepatnya
-
Menanti Hukuman Kemenpora untuk PSSI usai Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia Terancam Dapat Hukuman usai Gagal Penuhi Target SEA Games
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Rekor John Herdman Lebih Mentereng dari Shin Te-yong, Bisa Katrol Ranking FIFA Timnas Indonesia?
-
Pelatih PSIM Yogyakarta Jean-Paul van Gastel Keluhkan Laga Tanpa Penonton Melawan Persijap Jepara
-
Cedera Serius, Alexander Isak Alami Patah Tulang Fibula
-
Hina Merah Putih di London, Bonnie Blue Pernah Jadi Sponsor Klub Liga Inggris tapi Berujung Pahit
-
Duel Panas Persib Bandung vs Persija Berpotensi Dipimpin Wasit Jepang
-
Viral Lecehkan Merah Putih, Terungkap Bonnie Blue Pernah Diseret Keluar Stadion Klub Premier League
-
Timnas Futsal Bersinar di SEA Games 2025, Ketum FFI Ogah Dibenturkan dengan Sepak Bola
-
Gelandang Timnas Jepang Gabung Bali United
-
Napoli Juara Supercoppa, Antonio Conte Justru Merendah: Kami Belum Siap Menguasai Italia
-
Media Jepang Anggap PSSI Ambil Langkah Tepat Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia