Suara.com - Pelatih Bayern Munich Josep Guardiola memuji pelati Atletico Madrid Diego Simeone, jelang laga leg pertama semifinal Liga Champions. Guardiola memuji pelatih bakal lawannya itu menyusul kepiawaiannya meracik strategi yang membuat Los Rojiblancos mampu bersaing dengan dua raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona.
Simeone memimpin Atletico untuk meraih gelar Liga Spanyol pertama mereka dalam rentang waktu 18 tahun pada 2014, setelah menjuarai Liga Europa dan Piala Raja pada musim-musim sebelumnya, dan mereka kini berada di peringkat kedua, memiliki koleksi angka yang sama dengan Barca dan unggul satu angka atas Real dengan tiga pertandingan tersisa.
Mereka juga menyingkirkan bekas klub Guardiola Barcelona, juara bertahan sekaligus favorit di Liga Champions, pada kompetisi musim ini di fase perempat final.
"Gelar terbaik yang dicapai Atletico adalah mereka mampu bersaing dengan Barcelona dan Madrid, itulah pencapaian terhebat Simeone," kata Guardiola pada konferensi pers yang berlangsung pada Selasa.
"Apa yang mereka perlihatkan adalah konsistensi mereka, itulah hal tersulit, untuk menang, menang, menang. Biasanya hanya tim-tim besar yang melakukannya, bermain di tiga kompetisi yang berbeda, pertandingan demi pertandingan, dan menang, menang, menang." "Hal tersulit dalam olahraga adalah untuk memenanginya tahun demi tahun. Siapapun dapat menang dalam setahun namun untuk tetap berada di puncak, itu impresif." Bayern asuhan Guardiola juga kalah pada semifinal 2014 dari juara saat itu Real Madrid, dan pertandingan melawan Atletico merupakan peluang terakhirnya untuk mencapai final Liga Champions bersama klub itu sebelum ia mengarsiteki Manchester City pada musim depan. Namun pria Spanyol itu mengatakan ia bangga dengan rekornya di Jerman, di mana ia sedang berada di jalur untuk memenangi gelar Liga Jerman untuk ketiga kalinya secara beruntun.
"Saya melihatnya sebagai hal yang bagus. Dalam tiga tahun kami masuk semifinal sebanyak tiga kali. Saya tahu orang-orang akan berkata jika saya tidak memenangi Liga Champions maka pekerjaan saya tidak akan lengkap, namun saya sangat beruntung untuk memiliki apa yang saya alami selama saya berada di Jerman," tambah Guardiola.
"Menurut saya, saya merupakan pelatih yang lebih baik, pria yang lebih baik, lebih santai." Ketika Bayern mengincar gelar Eropa keenamnya, di mana yang pertama didapat dengan mengalahkan Atletico pada 1974, pria Spanyol itu mengincar kesuksesan perdana mereka di kompetisi elit Eropa, di mana mereka juga kalah pada final 2014 dari Real Madrid.
"Atleti tahu apa yang mereka hadapi besok, bukan hanya untuk masuk ke final, kami bermain untuk peluang memasuki sejarah klub dan para penggemar akan merespon hal ini," kata kapte Gabi.
Fernando Torres menambahi, "Klub memiliki warna dan nilainya. Apa yang kami upayakan untuk lakukan di lapangan mentransmisikan hal itu. Kami yakin bahwa jika Anda percaya, Anda mampu, dan kami akan berusaha dan melakukannya." (Antara/Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Kalah dari Liverpool, Real Madrid Main Terlalu Kaku, Vinicius Jr Kehilangan Naluri
-
Klasemen Liga Champions: Bayern Muenchen dan Arsenal Kokoh di Dua Teratas
-
Alexis Mac Allister Memukau, Liverpool Berikan Kekalahan Perdana untuk Real Madrid
-
Hasil Liga Champions: Arsenal Hajar Slavia Praha Tiga Gol dan Clean Sheet Lagi
-
Keyakinan Luis Enrique Hentikan Rekor Bayern Muenchen di Paris!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Erick Thohir Menolak Mundur dari Ketum PSSI, Bawa-bawa FIFA
-
Serie A Liga Italia: Puncak Klasemen Memanas, 4 Tim Beda Satu Poin Saja
-
Kalah dari Liverpool, Real Madrid Main Terlalu Kaku, Vinicius Jr Kehilangan Naluri
-
Respons Prabowo Subianto usai Erick Thohir Minta Maaf Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Lupakan Euforia Usai Menang Telak, Brasil Tatap Serius Timnas Indonesia U-17
-
Evaluasi Tajam Nova Arianto, Timnas Indonesia U-17 Wajib Berani Hadapi Brasil Setelah Kalah Mengejut
-
Malaysia Jadi Rumah Kedua, Bojan Hodak: Saya Ingin Meraih Kemenangan di Selangor
-
Bek Zambia Akui Berjuang Keras untuk Bisa Kalahkan Timnas Indonesia U-17
-
Setelah Kalah dari Zambia, Indonesia Bakal Hadapi Brasil! Lawan Mengerikan
-
Sukses Kalahkan Timnas Indonesia U-17, Pelatih Zambia Sindir Suporter Garuda