Suara.com - Setelah mengkandaskan perlawanan Myanmar di laga perdana, kemenangan kembali dipetik Indonesia di ajang Piala AFF U-18. Menghadapi Filipina di pertandingan kedua penyisihan grup, Garuda Nusantara menang telak dengan skor 9-0.
Dengan kemenangan tersebut, Indonesia yang mengantongi enam poin dari dua pertandingan beranjak ke posisi puncak klasemen sementara Grup B. Di pertandingan berikutnya, Indonesia akan menghadapi Vietnam yang sebelumnya sukses membantai Brunei dengan skor 8-1.
Laga antara Indonesia vs Vietnam bakal digelar di Thuwanna Stadium pada 11 September mendatang.
Jalannya Pertandingan
Menghadapi Filipina, Indonesia langsung menggebrak sejak awal laga. Ancaman ditebar di menit ke-2 lewat tendangan keras Hanis. Sayang bola gagal menemui sasaran.
Lewat serangan balik cepat, Filipina mencoba mencuri gol di menit ketiga. Beruntung bagi Garuda Nusantara, sepakan gelandang Filipina, Suba, berhasil dihentikan Riyandi.
Memasuki menit ke-7, Egy Maulana Vikri nyaris memecah kebuntuan bagi Indonesia. Mendapat ruang, pemain nomor 10 itu melepaskan tendangan keras ke arah gawang namun masih mampu dibendung penjaga gawang lawan, Quincy.
Namun keberuntungan Quincy hanya sampai di situ. Tidak sampai satu menit berselang, penjaga gawang Filipina itu harus memungut bola dari gawangnya setelah gagal mengantisipasi tendangan jarak jauh yang dilepaskan Feby Eka. Indonesia memimpin 1-0.
Unggul satu gol, anak-anak asuh Indra Sjafri semakin agresif. Alhasil, memasuki menit 22 papan skor kembali berubah. Egy sukses menggandakan keunggulan Garuda Nusantara.
Empat menit berselang gawang Filipina kembali bergetar. Menyambut umpan silang Feby, Iqbal membawa Indonesia menjauh 3-0.
Peluang bagi Indonesia untuk mengubah papan skor kembali datang di menit 31 setelah wasit menunjuk titik putih menyusul handsball pemain Filipina di kotak terlarang. Namun peluang emas tersebut kandas setelah eksekusi penalti Asnawi di gagalkan Quincy.
Tujuh menit kemudian wasit kembali memberikan penalti bagi Indonesia setelah Feby dilanggar keras dalam kotak. Kali ini, Egy yang maju sebagai algojo tanpa ragu melesakkan bola ke dalam gawang. 4-0 Indonesia menjauh.
Derita Filipina kembali bertambah di menit 40. Lewat eksekusi tendangan bebas, Iqbal menutup pesta gol Garuda Nusantara di babak pertama menjadi 5-0.
Unggul lima gol, pelatih Indra Sjafri mengubah formasi di babak kedua. Egy dan Asnawi ditarik keluar. Sebagai gantinya, Indra memasukkan Lestaluhu dan Resky.
Tanpa Egy dan Asnawi, Indonesia yang bermain lebih santai di babak kedua kembali melanjutkan pesta gol mereka. Di menit 68, Feby mencetak gol keduanya dalam pertandingan ini dan mengubah papan skor menjadi 6-0.
Tak khawatir dengan tekanan yang coba dilakukan Filipina, pergantian pemain kembali dilakukan Indra. Mantan pelatih Bali United yang tampaknya ingin mengistirahatkan sejumlah pemain untuk laga berikutnya kontra Vietnam, menarik keluar Hanis dan memberikan tempat bagi Rafli.
Kerjasama Iqbal, Rafli, Abimanyu dan Resky nyaris memperlebar kembali kedudukan. Namun sayang, sepakan Resky berhasil dibendung Quincy.
Akan tetapi kegagalan tersebut segera terlupakan. Memasuki menit 87, Feby sukses mencetak hattrick. Garuda Nusantara memimpin 7-0.
Memasuki masa injuri, pesta gol Indonesia berlanjut. Wasit kembali menunjuk titik penalti bagi Indonesia atas pelanggaran keras Quincy yang diganjar kartu merah.
Rafli yang maju sebagai eksekutor tidak mensia-siakan peluang tersebut dan mengubah papan skor menjadi 8-0.
Hanya beberapa detik jelang peluit panjang dibunyikan, gawang Filipina kembali bergetar. Resky menutup pesta gol Garuda Nusantara menjadi sembilan gol tanpa balas.
Susunan Pemain:
Indonesia: Riyandi, Irianto, Nurhidayat, Rifad M, Samuel C, Abimanyu, Asnawi, Iqbal, Egy Maulana, Feby Eka, Hanis Saghara.
Filipina: Quincy, Lemark, Wilson, Clyde, Ouano, Napolitano, Suba, Vince, Fidel (C), Mercenes, Perez.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ruben Amorim Buka Suara soal Pertemuan dengan Sir Jim Ratcliffe, Ditawari Kontrak Baru?
-
Kata-kata Berkelas Emil Audero: Ogah Jemawa, Siap Bikin Pemain Parma Frustasi
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
Real Madrid Bidik Wonderkid MU, Digadang Jadi Pengganti Luka Modric
-
Arsenal vs Manchester City: Arteta Bidik Sejarah, Guardiola Dihantui Catatan Buruk
-
Arsenal vs Manchester City: Cedera Lutut Rodri Masih Jadi Misteri
-
Arteta Was-was, Bek Muda Arsenal Rp253 M Bakal Hadapi Raksasa Norwegia
-
Rashford Cetak Dua Gol, Tapi Pedri Justru Disanjung Legenda Manchester United
-
Drama Chelsea: Raheem Sterling dan Disasi Dijauhi dari Skuad Utama
-
Prediksi Alan Shearer: MU vs Chelsea Panas, Arsenal Tahan Man City?