Suara.com - Tahun 2018, PSSI akan kebanjiran event sepak bola karegori internasional. Demi mensukseskan acara tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) siap bersinergi dengan PSSI demi suksesnya sembilan event tersebut.
Indonesia akan menggelar Piala AFF U-15, Piala AFF U-18, Piala AFF Futsal, Piala AFF Futsal antar klub, Piala AFF Wanita, Piala AFF Wanita U-18, serta sepak bola pantai. Dua event tersisa adalah Asian Games dan Piala Asia U-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI ingin adanya sembilan event ini tidak dijadikan sebagai beban. Sebab, ini merupakan tantangan kepada Indonesia yang harus dihadapi.
"Dikaitkan dengan banyaknya event ini sebenarnya bagi PSSI tidak ingin melihat sebagai sebuah beban. Ini tantangan yang akan diukur dalam perspektif kinerja semata-mata," kata Joko Driyono dalam acar diskusi bersama PSSI Pers.
"Ini proses yang juga penuh dengan cerita penting. Tentunya menjadi satu bagian dari multievent yang sudah dirancang oleh negara, seperti KOI, Kemenpora, dan sejumlah elemen pendukung. Sepak bola menjadi satu bagian penting dari multicabang yang akan dipertandingkan," jelasnya.
Selain itu juga, PSSI memiliki beberapa misi dengan adanya sembilan event tersebut. Selain untuk meningkatkan kompetisi, PSSI juga ingin kualitas sepak bola Indonesia bisa lebih maju.
"Misi pertama ingin mengukur development PSSI baik di kompetisi klub maupun nasional, baik itu wanita maupun pria, baik junior maupun senior. AFF ingin notes juga kali pertama seluruh event AFF berada di satu negara."
"Yang kedua ada misi development. Ini harus mendrive upaya PSSI untuk memotivasi seluruh pembinaan yang ada di tanah air, baik di level pusat PSSI, liga, provinsi, klub, hingga akar rumput karena semua elemen bergerak. Sekurangnya ini akan berlangsung di 3-4 provinsi, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, Bali, DIY, Jawa Tengah."
"Yang ketiga, ingin kita sandingkan bahwa apa pun saat ini sepak bola tidak boleh dilihat sebagai aktivitas olahraga. Berhimpitan dengan ini berdampingan dengan adanya industri. Oleh karenanya saat perdebatan di AFF lumayan ketat untuk meyakinkan teman-teman di AFF apakah PSSI bisa melaksanakan ini, kita melakukan presentasi bahwa kita tak ingin di level senior saja, tapi juga di youth, futsal, beach soccer, women, ini adalah elemen yang bisa berhimpitan dengan industri, indikatornya adalah partnership, sponsorship, media rights dan seterusnya," pungkas Jokdri.
Baca Juga: Siap Nyapres, Prabowo Ditugaskan Minta Masukan Tokoh Agama
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan adanya sembilan ajang tersebut dijadikan kesempatan pihaknya untuk ikut andil. Namun, untuk saat ini Kemenpora masih membiyarkan PSSI bekerja sendiri dahulu.
"Ini kesempatan bagi kami untuk ikut andil juga. Dan bukan berarti apa-apa juga, saya mencoba untuk menahan diri, membiarkan PSSI berjalan dengan sendiri dulu," ujar Gatot.
"Dan yang kedua, saya sifatnya pasif kalau ditanya baru menjawab dan kalau dituntut supaya aktif saya mencoba mengurangi. Bukan dilarang oleh Pak Menteri, tidak, karena beliau tetap memberikan kewenangan penuh dan di luar itu juga karena ada kesibukan Asian Games," jelasnya.
Bukan tanpa alasan Kemenpora saat ini belum terlihat pergerakannya. Sebab, saat ini pihaknya tengah fokus untuk Asian Games 2018 di mana sepak bola juga terlibat di ajang tersebut.
"Apa yang disampaikan Pak Joko (Driyono) itu dalam gambaran pada 2018 ini sudah realistis dan bukan kali ini saja kami dengar juga. Saat Pak Joko dan Bu Tisha menghadap Pak Menteri, Pak Joko sudah memberikan paparan target PSSI menghadapi AFF di kelompok usia, Piala Asia seperti apa."
"Poinnya adalah, kami paham bahwa proses itu tengah berjalan dan membantu menyampaikan kepada publik. Tapi untuk bisa mendapatkan target tentu berproses agar tidak mendapatkan sesuatu secara instant," pungkas Gatot.
Berita Terkait
-
Vanenburg Out? 2 Alasan Krusial PSSI Harus Evaluasi Pelatih Timnas Indonesia U-23!
-
Dear PSSI, Tolong Kembalikan Antuasiasme Kami pada Timnas Indonesia
-
Kegagalan Timnas U-23 dan Kerja Keras Shin Tae-yong yang Berakhir dengan Sia-Sia
-
Bukan Cuma Gagal Lolos, Timnas U-23 Juga Ditikung Tim Medioker ASEAN di Jalur Runner-up Terbaik
-
Timnas Berantakan, Legenda MU Kasih Sumpah Serapah kepada PSSI-nya Irlandia
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Arema FC Takluk dari Dewa United, Marcos Santos Beberkan Evaluasi dan Persiapan Lawan Persib Bandung
-
Persija Jakarta Targetkan Kemenangan atas Bali United untuk Pertahankan Puncak Klasemen Super League
-
Martin Zubimendi Bersinar, Arsenal Raih Clean Sheet dan Menang 3-0 di Liga Inggris
-
Bayern Muenchen Lumat Hamburger SV Lima Gol Tanpa Balas di Allianz Arena Liga Jerman
-
Juventus Tumbangkan Inter Milan 4-3 Lewat Drama Gol Larut Vasillije Adzic di Liga Italia
-
Hasil Liga Inggris: Bournemouth Kejutan Besar, Newcastle Raih Kemenangan Tipis
-
Calvin Verdonk Dipastikan Fit, Bisa Starter Lille Hadapi Toulouse di Ligue 1 Prancis
-
Real Madrid Kalah Jumlah Pemain, Tetap Kunci Kemenangan Penting Lawan Real Sociedad di Liga Spanyol
-
5 Pemain yang Pernah Membela Juventus dan Inter: Dari Si Kuda Ilahi hingga Sang Singa
-
Sandy Walsh Ngaku Ingin Tinggal di Surabaya, Gabung Persebaya?