Suara.com - Ujian 'sesungguhnya' bagi Timnas Serbia di putaran final Piala Dunia 2018 baru dimulai. Di laga kedua penyisihan Grup E, Serbia akan ditantang anak-anak Swiss di Kaliningrad Stadium, Rusia, Sabtu (23/6/2018) dini hari WIB.
Tak akan mudah bagi The White Eagles—julukan Timnas Serbia—untuk 'menjinakkan' Xherdan Shaqiri cs. Buktinya, tim favorit juara, Brasil, saja mampu ditahan imbang 1-1 pada laga perdana penyisihan grup, 17 Juni lalu.
Hal itu pun diakui gelandang andalan Serbia, Nemanja Matic. Pemain yang merumput bersama Manchester United ini menyebut pertandingan melawan Swiss membuatnya cukup khawatir.
Baca Juga: Jagokan Spanyol, Lorenzo: Kami Memiliki Tim yang Kuat Lagi
"Kami menyadari apa yang kami miliki," kata Matic, 29 tahun, dilansir Firstpost, Jumat (22/6/2018).
"Swiss memiliki pemain yang berkualitas di dalam skuatnya, memiliki kualitas individu yang sangat baik. Kami menghadapi laga yang mengerikan, tapi kami sudah siap apapun yang terjadi," sambungnya.
Senada dengan anak asuhnya, Pelatih Timnas Serbia, Mladen Krstajic, mengaku sangat mewaspadai pertemuan timnya dengan Swiss.
"Mereka (para pemain Swiss) sudah taktis dan teknis permainannya karena telah bersama untuk waktu yang lama. Ini akan jadi laga yang sengit," tutur Krstajic.
"Saya menjamin para pemain saya akan mengambil perannya masing-masing dengan tanggung jawab penuh, bermain agresif, berada di atas tim lainnya," Krstajic menambahkan.
Serbia bukan tanpa modal sebelum menghadapi Swiss. Kepercayaan diri Aleksandar Kolarov cs saat ini tengah dalam keadaan bagus menyusul kemenangan 1-0 atas Kosta Rika di laga perdana penyisihan grup, pekan lalu.
Gol tunggal Serbia dicetak Kolarov lewat tendangan bebas yang indah pada menit 56 di Cosmos Arena, Samara.
Kemenangan tersebut membuat Serbia sedikit tanpa tekanan. Berbeda dengan tim asuhan Vladimir Petkovic yang berada dalam tekanan cukup besar.
Perempat finalis Piala Dunia 1934, 1938, dan 1954 ini harus menang bila ingin menjaga peluang ke fase berikutnya.
Petkovic sendiri sudah memikirkan strategi yang akan diterapkannya. Utamanya dia menekankan permainan cepat dengan mengandalkan para pemain sayapnya.
"Kami tidak bisa bermain dengan fisik saja," ujar Petkovic.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia U-17 dan Label 'Kalah Terhormat' yang Layak untuk Mereka Sandang
-
Gebrakan Zohran Mamdani! Walikota New York Minta FIFA Turunkan Harga Tiket Piala Dunia 2026
-
Hitung-hitungan Timnas Indonesia U-17 Lolos 32 Besar Piala Dunia U-17 2025
-
Timnas Indonesia U-17 Terlempar dari Zona Lolos Peringkat Ketiga Terbaik Piala Dunia U-17 2025
-
Pemain Keturunan Batak Janji Mati-matian Lawan Brasil, Fokus Kontrol Pertandingan
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tanggapi Kritik Ronaldo, Ruben Amorim Ucap Kalimat Ini untuk MU
-
Murka Enzo Maresca Usai Chelsea Ditahan Imbang Qarabag
-
Barcelona Diterpa Musibah, Eric Garcia Alami Patah Hidung, Ini Kondisinya
-
Pecat Patrick Vieira, Genoa Tunjuk Legenda AS Roma sebagai Pengganti
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Persija Jakarta Yakin Permalukan Arema FC, Punya Banyak Jeda Waktu Kumpulkan Strategi dan Tenaga
-
Gebrakan Zohran Mamdani! Walikota New York Minta FIFA Turunkan Harga Tiket Piala Dunia 2026
-
Hasil Terawang Pelatih Klub Top Super League Timnas Indonesia U-17 vs Brasil
-
Legenda Fernando Redondo: Pangeran Bernabeu yang Menolak Potong Rambut
-
Pemain Keturunan Batak Janji Mati-matian Lawan Brasil, Fokus Kontrol Pertandingan