Suara.com - Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri rupanya tak kuat menghadapi tingkat ketegangan saat timnya harus melalui drama adu penalti pada laga leg kedua semifinal Liga Europa 2018/2019 kontra Eintracht Frankfurt di Stamford Bridge, Jumat (10/5/2019) dini hari WIB.
Chelsea harus melalui adu penalti dengan Eintracht setelah di waktu normal dan perpanjangan waktu, kedua tim bermain imbang 1-1. Seperti diketahui, skor identik terjadi saat leg pertama di Jerman pekan lalu kala Eintracht bertindak sebagai tuan rumah.
Chelsea sendiri akhirnya menang 4-3 di adu penalti dengan Eden Hazard mencetak gol penalti penentu. Sementara itu, kiper Kepa Arrizabalaga tampil ciamik untuk The Blues --julukan Chelsea-- dengan menepis dua tendangan penalti Eintracht.
Kemenangan ini pun mengantarkan Chelsea ke final Liga Europa musim ini. The Blues akan jumpa klub asal Inggris lainnya yang juga merupakan rival sekota mereka di London, yakni Arsenal pada partai puncak yang akan dihelat di Baku, Azerbaijan.
Sebelum Chelsea dan Arsenal lolos ke final Liga Europa, dua klub Premier League lainnya, Tottenham Hotspur dan Liverpool juga sudah memastikan diri tampil di final Liga Champions.
Ya, all-English final akan tersaji di laga final Liga Champions dan Liga Europa musim ini.
Well, Sarri tentu sudah biasa menjalani laga menegangkan bersama Chelsea, baik di kancah domestik maupun Eropa, meskipun musim ini merupakan musim perdananya membesut London Biru.
Meski begitu, pelatih asal Italia itu rupanya tak kuat melihat adu penalti Chelsea vs Eintracht dini hari tadi dan memilih untuk menutup matanya.
"Tidak, saya tak kuat melihatnya. Saya tak mau menderita," ujarnya singkat soal drama adu penalti dini hari tadi, seperti dilansir Goal International.
Baca Juga: Daftar Top Skor Liga Europa, Olivier Giroud Berpeluang Raih Sepatu Emas
Sarri sendiri mengaku tak terkejut dengan lolosnya empat klub Liga Inggris ke final Liga Champions dan Liga Europa musim ini.
"Di sini (Inggris), level pertandingan sangat tinggi. Sangat tinggi! Kompetisinya sangat kompetitif, klub-klub papan atas juga sangat kuat. Jadi, tak heran kalau klub-klub asal Inggris bisa mendominasi Eropa," celoteh eks pelatih Napoli itu.
"Kalau Anda berpikir, kami menembus final Piala Liga Inggris setelah mengalahkan Liverpool dan Tottenham, dua finalis Liga Champions musim ini. Setelah itu kami melawan Manchester City di final (Piala Liga), yang saya pikir merupakan tim terbaik di Inggris bahkan di Eropa meski mereka disingkirkan Tottenham (di perempatfinal Liga Champions musim ini)," tukasnya.
Berita Terkait
-
14 Tahun Berseteru, John Terry Tutup Pintu Damai dengan Rio Ferdinand
-
Hasil Piala Liga: Alejandro Garnacho Bawa Chelsea ke Semifinal Usai Jungkalkan Cardiff City
-
Pep Guardiola Pastikan James Trafford Tetap di Manchester City, Chelsea Gigit Jari
-
Prediksi Cardiff City vs Chelsea: Misi The Blues Tembus Semifinal Carabao Cup
-
Usia Sudah 41 Tahun, Thiago Silva Masih Berambisi Tampil di Piala Dunia 2026
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kontrak di Barcelona Tak Diperpanjang, Lewandowski Bakal Susul Messi ke Inter Miami
-
Prediksi Manchester City vs Brentford: Bukan Prioritas tapi Guardiola Punya Rekor Manis
-
Prediksi Ranking FIFA Malaysia Usai Kena Sanksi, di Bawah Timnas Indonesia?
-
PSG Bidik Sejarah Lawan Flamengo, Ajang Pembuktian Luis Enrique Tanpa Dembele
-
Media Asing Sebut Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Ubah Peta Persaingan di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia Geser Ranking Malaysia Usai Harimau Malaya Disanksi FIFA
-
Pep Guardiola Umumkan Kabar Sedih Jelang Manchester City vs Brentford
-
Skandal Sepak Bola Malaysia Makin Runyam, FIFA Galak Banget
-
Malaysia Disanksi FIFA Kalah WO, Pengurus FAM Dirumorkan Mundur Berjamaah
-
Timnas Futsal Indonesia Tumbang! Gol Bola Mati Vietnam Jadi Mimpi Buruk