Suara.com - Pemain tim nasional Malaysia Mohamadou Sumareh mengatakan, intimidasi oknum suporter Indonesia ke pendukung skuatnya dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, justru menjadi motivasi tim untuk menjadi lebih baik.
"Kami bermain di bawah puluhan ribu suporter dan insiden itu sudah diperkirakan. Dan ketika terjadi, itu menjadi motivasi untuk kami," ujar Sumareh usai pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia kontra Indonesia, Kamis (5/9/2019) malam.
Sumareh dan seluruh ofisial timnas Malaysia mengetahui bahwa dalam kericuhan itu suporter Malaysia menjadi korban. Mereka dilempari oleh oknum pendukung Indonesia dengan berbagai macam barang mulai dari kemasan minuman hingga bom asap.
Kejadian itu sempat membuat laga terhenti selama kurang lebih 10 menit di babak kedua. Pada akhir pertandingan, pendukung Malaysia berlarian menyelamatkan diri agar tidak terkena lemparan-lemparan dari tribun suporter Indonesia.
Akan tetapi, ketika laga dilanjutkan, permainan Malaysia semakin trengginas dan mampu memenangkan pertandingan berkat gol di menit akhir, menit ke-90+6, lewat kaki Sumareh.
"Sama sekali tidak mudah melawan Indonesia dengan atmosfer fans seperti itu. Namun seiring laga berjalan kami bisa membiasakan diri dan menolak untuk menyerah sampai akhir," tutur pemain naturalisasi dari Gambia itu seperti dikutip Antara.
Timnas Malaysia mampu mengejar ketertinggalan dari Indonesia yang mendapatkan dukungan lebih dari 50 ribu penonton di SUGBK.
Mereka tertinggal terlebih dahulu 1-0, kemudian 2-1, sebelum akhirnya membalikkan keadaan untuk menang 3-2.
Baca Juga: Buntut Ricuh Indonesia vs Malaysia, Pelatih Timnas Malaysia U-23 Buka Suara
Ada pun dua gol Indonesia dicetak oleh Alberto Goncalves (12', 39'). Sementara gol Malaysia dilesakkan oleh Mohamadou Sumareh (37', 90+6') dan Muhammad Syafiq Ahmad (66').
Hasil itu membuat Indonesia untuk sementara berada di peringkat terbawah atau posisi kelima klasemen sementara Grup G, sementara Malaysia bertengger di puncak.
Di laga lain grup ini, juga pada Kamis (5/9/2019), Thailand dan Vietnam bermain imbang 0-0.
Berita Terkait
-
Duh, Media Inggris Bongkar Kondisi Ole Romeny Belum Klik dengan Pemain Oxford United
-
Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
-
Alexander Zwiers Jadikan Nova Arianto Tolak Ukur Pelatih Lokal Timnas Indonesia Masa Kini
-
PR Baru, PSSI Kesulitan Cari Pelatih Timnas Indonesia U-17
-
Timur Kapadze Hampir Pasti Melatih Timnas Indonesia, Dikontrak 2 Tahun
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ledakan Peserta MLSC Jakarta, Sinyal Kuat Peningkatan Sepak Bola Putri Ibu Kota
-
Duh, Media Inggris Bongkar Kondisi Ole Romeny Belum Klik dengan Pemain Oxford United
-
Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
-
Alexander Zwiers Jadikan Nova Arianto Tolak Ukur Pelatih Lokal Timnas Indonesia Masa Kini
-
PR Baru, PSSI Kesulitan Cari Pelatih Timnas Indonesia U-17
-
Timur Kapadze Hampir Pasti Melatih Timnas Indonesia, Dikontrak 2 Tahun
-
Survei Dibuka! Interisti dan Milanisti, Siapa Pemenang Inter vs AC Milan?
-
Fakta Baru Bursa Pelatih Timnas Indonesia, Tawaran PSSI ke Timur Kapadze Tidak Kongkret
-
5 Calon Pelatih Timnas Indonesia Mulai Diseleksi Pekan Depan
-
Isu Panas Pelatih Timnas Indonesia Setelah STY dan Patrick Kluivert Digaji Rendah