Suara.com - Atalanta benar-benar menasbihkan diri sebagai tim paling produktif di Serie A Liga Italia. Bertandang ke markas Torino di pekan ke-21 di Olimpico di Torino, Minggu (26/1/2020), La Dea (julukan Atalanta) mencukur tuan rumah 0-7 tanpa balas.
Sebelum ini, Atalanta beberapa kali sudah pernah menang besar atas lawan-lawannya di ajang Serie A. Salah satunya adalah membantai tuan rumah AC Milan dengan skor 0-5.
Pesta gol anak-anak asuh pelatih Gianpiero Gasperini diwarnai hattrick dari Josip Ilicic di menit 17, 53 dan 54. Kemudian gol dari pemain sayap Robin Gosens menit 29 dan penalti striker Duvan Zapata menit 45. Lalu ditambah dua gol dari Luis Muriel lewat penalti di menit 86 dan 88.
Dengan kemenangan ini, Atalanta tetap menjaga asa berada di lima besar klasemen sementara Serie A Liga Italia dengan 38 poin, sama dengan AS Roma yang ada di posisi keempat dan baru akan bertanding di laga derby melawan Lazio malam nanti.
Sementara bagi Torino, kekalahan memalukan ini menjadi batu sandungan bagi langkah mereka memperbaiki posisi di papan klasemen. Anak-anak asuh pelatih Walter Mazzari itu kini berada di posisi 10 dengan 27 poin.
Jalannya pertandingan
Sejatinya Torino mampu tampil apik mengawali laga babak pertama. Mereka langsung mengambil inisiatif serangan, namun sayang permainan agresif di awal laga itu mampu dimentahkan barisan pertahanan Atalanta.
Sebaliknya, permainan cepat Atalanta yang dikomandoi kapten mereka Papu Gomez kerap merepotkan sisi pertahanan tuan rumah. Beberapa kali umpan-umpan pemain bernomor punggung 10 itu kerap menjadi ancaman bagi gawang Torino yang dijaga kiper gaek Italia Salvatore Sirigu.
Parade gol Atalanta dimulai saat pertandingan memasuki menit ke 17'. Sebuah clearence dari Diego Laxalt di sisi kanan pertahanan Torino mampu diblok dan direbut oleh Jose Luis Palomino. Sang pemain langsung merangsek masuk ke dalam area penalti dan langsung melepas crossing mendatar, bola lepas dari halauan Sirigu, Ilicic yang sudah berdiri bebas dengan mudah mencocor bola dan gol! 0-1 Atalanta memimpin.
Baca Juga: AC Milan Hantam Brescia, Berikut Klasemen Terbaru Serie A Italia
Kemasukan gol, menjadikan para pemain Torino meningkatkan intensitas serangan. Namun lagi-lagi, kesalahan-kesalahan umpan serta permainan yang mudah dibaca barisan belakang Atalanta menjadikan striker Torino, Andrea Belotti kesulitan mengancam gawang Atalanta yang dijaga kiper Pierluigi Gollini.
Tuan rumah kembali kebobolan di menit 29. Berawal dari sepak pojok yang dieksekusi Gomez, bola berhasil dihalau barisan pertahanan Torino. Namun justru jatuh di kaki Robin Gosens yang langsung melepaskan tendangan keras kaki kanan dari luar kotak penalti, bola lewat dari adangan para pemain Torino dan meluncur deras menjebol gawang Sirigu, skor berubah 0-2.
Josip Ilicic benar-benar menjadi momok bagi Torino, aksinya di menit akhir babak pertama membuat publik tuan rumah makin terdiam. Upayanya melewati adangan para pemain Torino berbuah pelanggaran di kotak penalti. Duvan Zapata yang menjadi eksekutor dengan dingin menceploskan gawang mengecoh kiper Sirigu. Atalanta menutup babak pertama dengan keunggulan 0-3.
Selepas jeda, bukannya menampilkan permainan apik, Torino justru makin terbenam. Memasuki menit 53, sebuah pelanggaran tidak berarti dilakukan pemain Torino di tengah lapangan, bola kemudian dibiarkan saja oleh pemain tuan rumah. Hal itu tak disia-siakan oleh Ilicic yang langsung melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang Torino, kiper Sirigu yang tidak menyadari posisinya berada jauh di depan gawang hanya bisa terdiam melihat bola tendangan setengah lapangan itu masuk dan gol! skor makin dalam jadi 0-4.
Dua menit kemudian, Josip Ilicic akhirnya mencetak hattrick di laga kali ini. Sodoran manis dari Papu Gomez berhasil dijangkaunya yang lepas dari jebakan offside. Dengan dingin, pemain bertubuh tinggi itu melepaskan tendangan keras kaki kiri yang gagal dihalau Sirigu, skor makin menjauh jadi 0-5.
Petaka bagi Torino makin menjadi ketika laga memasuki menit 76. Salah satu pemain mereka Armando Izzo diusir wasit usai mendapatkan kartu kuning kedua karena pelanggaran.
Berita Terkait
-
AC Milan Hantam Brescia, Berikut Klasemen Terbaru Serie A Italia
-
Jadwal Serie A Italia Akhir Pekan Ini, Laga Sulit Buat Inter dan Juventus
-
Beringas Lawan Parma, Cristiano Ronaldo Samai Rekor Trezegol di Juventus
-
Juventus Tekuk Parma, Berikut Hasil dan Klasemen Liga Italia
-
2 Gol Ronaldo Terbangkan Juventus Menjauh dari Kejaran Inter
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Momen Pemain Timnas Indonesia Semringah Saat Bertemu Tangan Kanan Shin Tae-yong
-
Pemain Keturunan Rp 2,61 Miliar Andalan STY Tidak Jago Setelah di Latih Era Patrick Kluivert
-
Media Vietnam Sentil Timnas Indonesia U-23, Sudah Pakai Naturalisasi tapi Tetap Gagal Lolos
-
Kata-kata Ragnar Oratmangoen Usai Absen 2 Pertandingan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
-
PSSI Pertimbangkan Masukan Gerald Vanenburg dan Pelatih Persija Soal Pengembangan Pemain U-23
-
Gerald Vanenburg: Shin Tae-yong Juga akan Sulit Jika Latih Timnas Indonesia U-23 Saat Ini
-
Rekap Hasil Tim ASEAN di FIFA Matchday September: Malaysia Lebih Apik dari Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
-
PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-23: Dari 'Puncak' Asia ke Jurang Kehancuran