Suara.com - Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang baru, Akhmad Hadian Lukita menyatakan hasratnya untuk meningkatkan sisi entertainment alias hiburan kompetisi sepakbola di Indonesia, dalam hal ini tentunya Liga 1.
"Saya ini penggemar sportainment. Memang sudah ada beberapa sisi entertainment yang digarap, tetapi belum semua. Saya ingin menggairahkan kembali agar pertandingan enak ditonton sesuai dengan keinginan PSSI," ujar Akhmad yang menjabat sebagai Dirut PT LIB sejak !3 Juni 2020 itu, seperti dimuat Antara.
Pria berusia 55 tahun itu meyakini, jika terjadi peningkatan kualitas hiburan dari sepakbola, industrinya juga akan mengalami peningkatan.
Kondisi itu disebutnya akan membuat semakin banyak sumber daya manusia yang terlibat dalam sepakbola.
"Kalau industrinya meningkat, orang akan menyenangi sepakbola," kata Akhmad.
Meski demikian, Akhmad juga mengingatkan agar sisi entertainment harus sejalan pula dengan kualitas teknis para pesepakbolanya.
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mencontohkan bagaimana motorsport F1 dapat dikemas dengan sedemikian rupa, sehingga menjadi satu tontonan berkualitas tinggi dengan sisi hiburan yang sangat menarik.
"Saya dahulu Presiden Indonesia F1 Society. Kalau melihat F1, dari sisi hiburannya, ibaratnya kita seperti menonton sirkus kan. Namun, skill para pebalapnya memang benar-benar mumpuni. Seharusnya sepakbola bisa lebih baik. Saya tertarik di sini," tutur Akhmad.
Akhmad Hadian Lukita ditetapkan menjadi Direktur Utama PT LIB oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Sabtu (13/6/2020).
Baca Juga: Napoli Banderol Koulibaly dan Fabian Ruiz Masing-masing Rp 1,5 Triliun
Pria asal Bandung itu menggantikan posisi Cucu Somantri yang mengundurkan diri pada 18 Mei 2020. Ketika itu, tiga komisaris yaitu Sonhadji (Komisaris Utama PT LIB), Hasani Abdulgani dan Hakim Putratama juga meninggalkan jabatannya.
Oleh sebab itu, selain Akhmad, RUPS PT LIB juga menyepakati pengangkatan tiga komisaris anyar, yakni Juni Ardianto Rachman sebagai Komisaris Utama PT LIB serta dua komisaris, yaitu Mayjen TNI (Purn.) Leonardus JP Siegers dan Mayjen TNI (Purn.) Andogo Wiradi.
Berita Terkait
-
Guru Patrick Kluivert dari Banten Singgung Aturan 11 Pemain Asing di Super League
-
Pra Musim Liga Putri Dimulai 2026, Ini Daftar 4 Klub Jadi Peserta
-
Media Vietnam Kritik Kuota 11 Pemain Asing di Liga Indonesia karena Hal ini
-
Liga Indonesia Level Up! PT LIB Rekrut Mantan General Manager Liga Jepang
-
Regulasi 11 Pemain Asing di Super League, Yanto Basna Kasih Usulan Brilian
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tanggapi Kritik Ronaldo, Ruben Amorim Ucap Kalimat Ini untuk MU
-
Murka Enzo Maresca Usai Chelsea Ditahan Imbang Qarabag
-
Barcelona Diterpa Musibah, Eric Garcia Alami Patah Hidung, Ini Kondisinya
-
Pecat Patrick Vieira, Genoa Tunjuk Legenda AS Roma sebagai Pengganti
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Persija Jakarta Yakin Permalukan Arema FC, Punya Banyak Jeda Waktu Kumpulkan Strategi dan Tenaga
-
Gebrakan Zohran Mamdani! Walikota New York Minta FIFA Turunkan Harga Tiket Piala Dunia 2026
-
Hasil Terawang Pelatih Klub Top Super League Timnas Indonesia U-17 vs Brasil
-
Legenda Fernando Redondo: Pangeran Bernabeu yang Menolak Potong Rambut
-
Pemain Keturunan Batak Janji Mati-matian Lawan Brasil, Fokus Kontrol Pertandingan