Suara.com - Pelatih Inter Milan, Antonio Conte menyatakan bahwa finis runner-up alias finis kedua di klasemen sebuah liga adalah hal yang tidak ada artinya. Conte melabeli tim yang finis runner-up sebagai 'tim pecundang pertama'.
Komentar ini sendiri dilontarkan Conte setelah Inter Milan kembali gagal menang di lanjutan Liga Italia 2019/2020.
Menjamu Fiorentina di Giuseppe Meazza pada laga pekan ke-35 Liga Italia 2019/2020, Kamis (23/7/2020) dini hari WIB tadi, Si Ular Besar --julukan Inter Milan-- ditahan imbang tanpa gol.
Inter kembali bermain seri setelah di laga pekan ke-34 juga hanya bisa bermain imbang 2-2 dengan tuan rumah AS Roma.
Dengan dua hasil yang kurang maksimal ini, Inter pun praktis membuang secara cuma-cuma kans mereka untuk menjadi Scudetto musim ini.
Inter kini tertahan di peringkat ketiga, terpaut satu poin dari tim peringkat kedua Atalanta, serta tujuh poin dari sang pemuncak klasemen Juventus, yang baru akan memainkan laga pekan ke-35 mereka dini hari nanti melawan Udinese.
Jika mampu menang di markas Udinese, maka Juventus akan menyegel gelar juara Serie A musim ini, mengukuhkan dominasi mereka dalam sembilan musim terakhir!
"Tentu kami kecewa karena gagal menang, tentu kami kecewa karena kami ingin jadi juara. Tak ada yang menargetkan ingin menjadi runner-up, kami bermain bukan untuk itu," ucap Conte seperti dilansir Tribal Football.
"Sejarah itu ditulis oleh pemenang (juara), yang lain cuma ikut-ikutan dan membacanya. Peringkat kedua, peringkat ketigam itu sama saja. Peringkat kedua itu adalah tim pecundang pertama," celoteh pelatih berusia 50 tahun yang juga pernah menukangi Juventus dan Timnas Italia itu.
Baca Juga: Chelsea Digilas di Anfield, Lampard Sebut Bench Liverpool Arogan
"Tempat kedua, ya, saya akan bilang ini yang pertama dari para pecundang. Ada yang puas dengan (posisi) ini, tetapi itu tak ada artinya bagi saya!" tegasnya lagi.
Inter sendiri sudah memastikan tempatnya di Liga Champions musim depan. Raihan finis empat besar Liga Italia 2019/2020 sudah di tangan klub yang identik dengan warna biru-hitam tersebut.
Berita Terkait
-
Rumor Besar Datang Ganggu Jay Idzes Jelang Persiapan Timnas Indonesia vs Irak
-
Boros! Inter Milan Masih Jadi Klub dengan Gaji Tertinggi di Serie A
-
Victor Osimhen Ngamuk ke Klub Calvin Verdonk, Ada Apa?
-
Inter Milan Kepincut Jay Idzes Lagi! Kirim Pemandu Bakat ke Stadion
-
Baru 6 Laga! Kans Inter Milan Raih Scudetto Musim Ini Anjlok, Ada Apa?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lionel Messi Cetak Rekor Tembakan Terbanyak di MLS 2025
-
Dramatis! Penalti Gagal Beruntun Erling Haaland, Bintang Norwegia Latihan Eksekusi Titik Putih
-
Pelatih Irak Sebut Kemenangan Melawan Timnas Indonesia Tak Perlu Dirayakan, Kenapa?
-
Podcast Thom Haye Picu Kontroversi, Akhirnya Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Berapa Ranking FIFA Timnas Indonesia usai Gagal Tembus Piala Dunia 2026?
-
Calvin Verdonk Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Ini Sangat Menyakitkan
-
Ole Romeny Sakit Tapi Tak Berdarah Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Dulu Arya Sinulingga Sebut Patrick Kluivert Pelatih Terbaik, Kini Bapuk Malah Berserah ke Tuhan
-
Podcast Milik Thom Haye Habis-habisan Dikritik Coach Justin: Aneh!
-
Masa Depan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Gelap