Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, buka suara mengenai perubahan posisi Braif Fatari, menjadi penyerang. Menurut juru taktik asal Korea Selatan tersebut, menyebut perubahan itu dilakukan tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
Seperti diketahui, Braif Fatari sejatinya adalah seorang gelandang serang. Namun, oleh tangan Shin Tae-yong, pemain Persija Jakarta ini diubah menjadi penyerang.
Hal ini terlihat ketika Timnas Indonesia U-19 melakoni pertandingan terakhir kontra Arab Saudi di ajang international friendly tournament, Jumat (11/9/2020). Di laga tersebut, Pasukan Merah Putih bermain imbang 3-3.
Braif menjadi aktor penting setelah mencetak gol pada menit 90+2 dan menyelamatkan Indonesia dari kekalahan. Usai laga itu, Shin Tae-yong mengatakan tidak berniat mempermanenkan pemain berusia 18 tahun itu sebagai penyerang.
Keputusannya memajukan posisi Braif karena melihat kondisi saat berhadapan dengan Arab Saudi. Juru taktik asal Korea Selatan tersebut memasang Braif di depan bersama Irfan Jauhari karena kondisi Saddam Emiruddin kurang fit.
"(Posisi Braif) tidak bisa ditentukan dari sekarang karena situasi dan kebutuhan pertandingan akan berbeda-beda. Saddam staminanya kurang, makanya Braif yang main (lawan Arab Saudi)," kata Shin Tae-yong dikutip dari kanal Youtube PSSI, Senin (14/9/2020).
Shin Tae-yong membeberkan ada perubahan skema jika Braif diplot sebagai penyerang. Wonderkid asal Papua itu bakal berada di belakang Irfan Jauhari yang merupakan ujung tombak skuat Garuda.
"Formasinya yang tadinya 4-4-2 berubah jadi 4-4-1-1 kalau Braif yang dipasang. Jadi pemain dan formasi itu berbeda tergantung ketersediaan pemain dan kondisi permainan itu sendiri," pungkasnya.
Selain melawan Arab Saudi, sebelumnya Timnas U-19 juga menghadapi Bulgaria dan Kroasia. Namun, saat berhadapan dengan kedua tim itu, Garuda Nusantara menelan kekalahan 0-3 dari Bulgaria sera 1-7 oleh Kroasia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Lini Bertahan Timnas U-19 Kadang Takut Pemain Lawan
Setelah ini, Timnas Indonesia U-19 akan kembali menggelar pertandingan uji coba. Yaitu melawan Qatar 17 dan 20 September 2020, Bosnia-Herzegovina lima hari setelahnya, terakhir Dinamo Zagreb 28 September mendatang.
Berita Terkait
-
3 Calon Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Patrick Kluivert, Ada STY
-
Patrick Kluivert Dipecat PSSI, Segini Kisaran Uang Kompensasi yang Harus Dibayarkan
-
Tampil di Piala Dunia U-17 2025, Nova Arianto Tetap Andalkan Formasi Peninggalan Shin Tae-yong
-
Erick Thohir Akui Kegagalan Timnas Indonesia di Hadapan Eks Anak Buah STY
-
Bukan Cuma Soal Komunikasi, Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Shin Tae-yong Gagal di Ulsan HD
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
Apakah Simon Tahamata Ikut Dipecat Setelah Patrick Kluivert Out?
-
PSSI Pecat Patrick Kluivert, Berapa Kompensasi yang Harus Dibayar?
-
Karier Patrick Kluivert sebagai Pelatih: Terbaik di Twente II, Indonesia Rasio Kebobolan Terbanyak
-
3 Calon Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Patrick Kluivert, Ada STY
-
Patrick Kluivert Dipecat PSSI, Tapi Malah Berpotensi untung Rp36 Miliar
-
Dituding Tak Kasih Taktik ke Pemain Timnas Indonesia, Apa Lisensi Patrick Kluivert?
-
3 Level Timnas Indonesia Tanpa Pelatih Setelah Patrick Kluivert Out!
-
Bukan Soal Gagal ke Piala Dunia, Ini Alasan PSSI Hentikan Kerja Sama dengan Patrick Kluivert
-
Jelang Duel Klasik Kontra Persebaya, Persija Fokus Benahi Pertahanan
-
Pelatih Persija Merasa Rizky Ridho Tak Perlu Dihibur Usai Gagal ke Piala Dunia 2026