Suara.com - Panel asosiasi sepak bola Inggris (FA) pada Kamis (7/1/2021), akhirnya menyatakan bahasa yang digunakan Edinson Cavani dalam unggahan media sosialnya tidak bersifat rasisme.
Kendati demikian, FA tidak serta merta mencabut sanksi yang telah dijatuhkan kepada penyerang Manchester United itu. Cavani tetap diskors larangan bertanding tiga laga, sebagaimana dilansir Antara.
Penyerang asal Uruguay itu pekan lalu diganjar larangan bermain tiga pertandingan dan denda 100.000 poundsterling atau sekitar 1,9 miliar rupiah.
Unggahan Cavani di Instagram dengan pesan bertuliskan "gracias negrito" yang ditujukan kepada temannya setelah Manchester United menang 3-2 atas Southampton, 29 November lalu dianggap bermasalah.
Saat itu, FA memandang kata-kata Cavani berbau rasisme dan temuan komisi peraturan FA yang dipublikasikan pada Kamis menjelaskan kenapa Cavani diberi sanksi minimum sesuai peraturan FA E3.1.
"Komisi puas bahwa sang pemain menulis balasannya dengan apresiasi penuh kasih atas pesan dari teman Uruguaynya dan bahwa pesan itu tidak dirancang atau dimaksudkan untuk menjadi rasis atau menyinggung baik kepada temannya atau orang lain yang membaca konten dari postingan Instagram tersebut," demikian pernyataan FA.
"Kesimpulan itu didukung olah semua bukti yang tersedia yang relevan dengan situasi di mana postingan tersebut dibuat dan dengan memperhatikan karakteristik dan respon pemain... Namun, tidak cukup bahwa sang pemain tidak memiliki niat seperti itu."
FA mengatakan bahwa para pendukung Liga Inggris bisa melihat kata "negrito", yang dalam bahasa Spanyol berarti "orang kecil berkulit hitam", berbau rasisme.
Konfederasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL) dan Asosiasi sepak bola Uruguay telah mengkritik keputusan FA dalam menjatuhkan sanksi kepada Cavani.
Baca Juga: Resmi, Manchester United Rampungkan Transfer Amad Diallo dari Atalanta
Komisi FA menyatakan terkejut terhadap kurangnya pelatihan media yang diberikan kepada Cavani, yang bergabung dengan United pada Oktober lalu.
Pelatihan disebut FA bisa membuat Cavani "berada dalam posisi yang lebih baik untuk memahami perbedaan budaya yang mungkin bisa menimbulkan masalah dengan pemain asing yang memposting informasi di platform media sosial".
Akademi Bahasa Nasional Uruguay sempat dibuat berang oleh keputusan itu. Mereka menyebut tindakan FA merupakan hasil dari "kemiskinan pengetahuan budaya dan lingustik".
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
Sebanyak 2.000 Personel akan Amankan Laga Persib Bandung vs Persebaya
-
Media Vietnam Sebut Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tergantung pada Ole Romeny
-
Profil Women Torres Calcio, Klub Baru Estella Loupatty di Italia
-
Persiapan Bagus, Julio Cesar Siap Hadapi Persebaya
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan
-
Gerald Vanenburg Minta Timnas Indonesia TC Panjang Jika Diminta Latih SEA Games 2025
-
Marc Klok Ungkap Manfaat Sekembalinya Bela Timnas Indonesia