Suara.com - Porto secara mengejutkan sukses menyingkirkan Juventus dari Liga Champions. Sang pelatih, Sergio Conceicao pun bangga punya pemain yang pemberani.
Bertandang ke Stadion Allianz, Turin, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB, Porto kalah 2-3 dari Juventus. Kendati demikian, wakil Portugal itu berhak lolos lewat aturan gol tandang dengan agregat 4-4.
Porto mampu unggul lebih dulu lewat penalti Sergio Oliveira pada menit ke-19. Namun Juventus berhasil membalik keunggulan lewat dua gol Federico Chiesa pada babak kedua.
Skor 2-1 kemudian bertahan hingga bubaran. Pertandingan pun terpaksa dilanjutkan ke babak tambahan waktu 2x15 menit.
Kendati harus menuntaskan pertandingan dengan 10 pemain, Porto mampu mencuri gol kedua pada menit ke-113 lewat eksekusi tendangan bebas Oliveira. Tak lama berselang, Juventus membalas melalui sundulan Adrien Rabiot.
Skor 2-3 mampu dipertahankan Porto hingga akhir babak tambahan. Namun Porto memastikan langkah mereka ke perempatfinal berbekal keunggulan agresivitas gol tandang dalam skor agregat 4-4.
Melihat pertandingan tersebut sangat dramatis, pelatih Sergio Conceicao menuji semangat anak asuhnya. Ia pun bangga punya pemain yang sangat pemberani.
"Ini pertandingan yang akan tercatat dalam sejarah klub. Para pemain menjaga kehormatan suporter dengan gairah yang mereka perlihatkan," kata Conceicao, dilansir laman resmi UEFA.
"Saya memiliki sekelompok pemain pemberani yang mampu menerjemahkan ambisi dengan cara terbaik, melawan tim hebat yang dihuni pemain-pemain berkualitas tinggi," imbuhnya.
Baca Juga: Hancurkan Juventus, Pepe: Siapapun akan Sulit Kalahkan Porto
"Selamat untuk para pemain yang melakukan pekerjaan fantastis. Setelah Taremi dikeluarkan dari lapangan, kami memperlihatkan DNA Porto. Kami tidak pernah berhenti percaya, ini lah DNA Porto yang sebenarnya," pungkas Conceicao.
Sementara itu, Porto baru akan mengetahui lawan mereka di perempatfinal Liga Champions pada 19 Maret selepas seluruh rangkaian babak 16 besar rampung dimainkan.
Berita Terkait
-
Gerald Vanenburg Tak Gentar Rekor Buruk Lawan Korsel, Singgung Trofi Liga Champions
-
AC Milan Ngebet Datangkan Dusan Vlahovic Tapi Masalah Gaji Jadi Hambatan
-
Terungkap! Lautaro Martinez 5 Hari Bungkam Usai Inter Milan Dibantai PSG di Final UCL
-
Liverpool Singkirkan Federico Chiesa di Skuad Liga Champions, Pilih Striker 17 Tahun
-
Gabriel Jesus Tersingkir dari Skuad Liga Champions Arsenal, Kalah dengan Pemain 15 Tahun
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Timnas Indonesia Ditahan Lebanon, Media Prancis Puji Setinggi Langit Calvin Verdonk
-
Kemarahan Thom Haye Pecah karena Kelicikan Timnas Lebanon, Akhirnya Begini Jadinya
-
Belum Sedetik Debut, Calvin Verdonk Bikin Lille Untung Besar, Pundit Prancis: Rekrutan Cerdas
-
Kapten Timnas Lebanon: Maaf, Kami Tidak Mau Bikin Masalah dengan Orang Indonesia
-
Chelsea Siap Beli Klub Neymar? Santos Bakal Jadi Bagian The Blues
-
Thomas Tuchel Kritik Bintang Baru Arsenal, Mikel Arteta Bakal Jawab Apa?
-
Era Baru Trah Maldini di Gli Azzurri: Debut Dramatis Daniel Maldini
-
Lini Belakang Italia Gampang Ditembus, Gattuso: Rasanya Mau Mati
-
Aksi Berani Suporter Italia: Balik Badan Saat Lagu Israel Berkumandang
-
5 Fakta Debut Adrian Wibowo di Timnas Indonesia Berakhir Gagal Tembus Pertahanan Lebanon