Suara.com - Timnas Kroasia merebut posisi puncak klasemen Grup H kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa seusai membekuk tamunya Malta dengan skor 3-0 di Stadion HNK Rijeka, Rabu (31/3/2021) dini hari WIB.
Naiknya Kroasia ke puncak tidak lepas dari kekalahan mengejutkan yang dirasakan Rusia saat melawat ke Slovakia dalam laga lain yang berlangsung bersamaan.
Kroasia yang punya selisih gol surplus tiga mengungguli Rusia, yang cuma surplus dua, untuk mengambil alih posisi puncak kendati keduanya sama-sama mengoleksi enam poin, demikian catatan laman resmi UEFA seperti dimuat Antara.
Kendati tampil dominan atas Malta sejak sepak mula, Kroasia baru bisa membuka keunggulan pada menit ke-62 ketika Ivan Perisic memecahkan kebuntuan dengan sontekan jarak dekat menyambut umpan silang Borna Barisic.
Keunggulan itu digandakan Kroasia pada menit ke-76 lewat eksekusi penalti Luka Modric, setelah wasit Lionel Tschudi menilai gelandang Kyrian Nwoko melakukan pelanggaran handball di dalam area terlarang.
Kemenangan Kroasia dilengkapi gol Josip Brekalo tepat di pengujung waktu normal yang menaklukkan kiper Henry Bonello dengan sepakan dari tengah kotak penalti.
Di City Arena Trnava, Rusia yang punya bekal positif kemenangan di dua pertandingan sebelumnya harus tertinggal lebih dulu dari tuan rumah pada menit ke-38 saat Milan Skriniar menanduk umpan silang Robert Mak dalam situasi sepak pojok.
Rusia berusaha membalas sebelum turun minum tetapi tembakan Yuri Zhirkov dan Artem Dzyuba melenceng sedangkan sundulan Mario Fernandes masih mampu diamankan oleh kiper Dusan Kuciak.
Pada menit ke-71 kerja keras Rusia menyamakan kedudukan akhirnya membuahkan hasil ketika Fernandes menyambar bola muntah hasil tembakan Daler Kuzyaev yang gagal diantisipasi sempurna oleh Kuciak.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Belgia Babat Habis Belarusia 8-0
Namun, tiga menit kemudian Mak berhasil merestorasi keunggulan Slovakia lagi dengan menyelesaikan bola kiriman Tomas Hubocan dan skor 2-1 mampu dipertahankan hingga peluit tanda laga usai berbunyi.
Tim-tim Grup H baru akan tampil lagi pada 1 September nanti saat Malta menjamu Siprus, Kroasia bertandang ke Rusia dan Slovenia menghadapi Slovakia.
Berita Terkait
-
AS Trencin: Marselino Ferdinan Tidak Ideal
-
Bos AS Trencin Soal Marselino Ferdinan: Tak Bisa Terlalu Berharap
-
Marselino Ferdinan Masih Tak Terlihat di AS Trencin, Klub Buka Suara
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Eric Cantona Desak FIFA dan UEFA Hukum Israel Seperti Rusia Terkait Konflik Politik Global
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Cerita Patrick Kluivert Nyaris Raih Ballon dOr, Ungguli Maldini hingga Zola
-
Sang Ayah Siapkan Pesta! Isyarat Lamine Yamal Jadi Peraih Ballon dOr 2025?
-
Skandal! Pemenang Ballon dOr 2025 Bocor, Lamine Yamal Kalahkan Dembele?
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Legenda Arab Saudi Ragu dengan Pelatih Timnya
-
Bos Venezia Bongkar Fakta Lain di Balik Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Kongkalikong Gelar Ballon dOr: Skandal 2013 Masih Jadi Misteri
-
Ballon dOr 2025: Dembele atau Vitinha? PSG Bisa Pecah Suara, Lamine Siap Curi Panggung
-
Kylian Mbappe Ungkap Jagoannya di Ballon dOr 2025: Saya Dukung Dia!
-
Badai Petir Bisa Bikin Ousmane Dembele Gagal Raih Ballon dOr 2025?
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun