Suara.com - Adi Satryo menjadi salah satu penjaga gawang yang dipanggil oleh Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong turut serta mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Grup G. Pemain PSS Sleman itu cerita pengalamannya.
Tentu banyak pengalaman yang didapat oleh Adi bermain di Timnas Indonesia. Apalagi, usianya terbilang masih muda untuk memperkuat tim nasional level senior.
Membela Indonesia bersama timnas senior bukanlah perkara yang mudah. Adi merasakan perbedaan atmosfer dan tanggung jawab jauh lebih besar ketika memperkuat tim nasional kelompok umur.
"Memang terasa lebih berat saat bermain dengan Timnas Senior. Tapi dibawa dan bisa diatasi pelan-pelan," kata Adi dalam keterangan resminya, Jumat (25/6/2021).
"Ini adalah kali kedua saya dipanggil ke timnas senior. Tentu banyak hal yang didapatkan, baik jam terbang yang lebih banyak, pengalaman, bisa melihat dan curi ilmu dari para senior," jelasnya.
Pemain kelahiran 7 Juli 2001 ini mendapat kesempatan menjadi kiper utama di laga uji tanding perdana timnas ketika melawan Afganistan. Saat itu anak asuh Shin Tae-Yong takluk dengan skor 2-3.
"Kemarin jadi starting di friendly match pertama lawan Afganistan. Apa yang saya dapatkan dari sana tentu mental dan jam terbang dalam permainan. Belajar mengatur teman-teman yang tidak seumuran,” Adi menambahkan.
Kini, Adi sudah kembali ke klubnya PSS Sleman. Ia harus fokus melakukan persiapan sebelum Liga 1 2021/2022 digulirkan pada 9 Juli mendatang.
PSS dijadwalkan menghadapi Persija Jakarta di partai pembuka Liga 1 2021/2022. Adapun duel kedua tim itu akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Taiwan, PSSI: Pemilihan Pemain Wewenang Shin Tae-yong
Berita Terkait
-
Bikin Bangga! Tim Geypens Sabet Penghargaan Luar Biasa di Eropa
-
Bongkar Akar Keluarga Giovanni van Bronckhorst: Kakek Saya Prajurit KNIL
-
Menpora Cuma Targetkan Medali Perak SEA Games 2025, Striker Timnas U-22 Geleng-geleng
-
Jilat Ludah Sendiri! PSSI Kapok Rekrut Pelatih Modelan Patrick Kluivert
-
Mencuat ke Permukaan, 2 Alasan Giovanni van Bronckhorst Bisa Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
Terkini
-
Bikin Bangga! Tim Geypens Sabet Penghargaan Luar Biasa di Eropa
-
Bantai Freiburg 6-2, Bek Bayern Munich Akui Tak Sabar Hadapi Arsenal
-
Bongkar Akar Keluarga Giovanni van Bronckhorst: Kakek Saya Prajurit KNIL
-
Usia 33 Tahun, Isco Resmi Perpanjang Kontrak di Real Betis hingga 2028
-
Menpora Cuma Targetkan Medali Perak SEA Games 2025, Striker Timnas U-22 Geleng-geleng
-
Jilat Ludah Sendiri! PSSI Kapok Rekrut Pelatih Modelan Patrick Kluivert
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
Real Madrid Lakukan Blunder Parah soal Saudara Diogo Jota
-
Mencuat ke Permukaan, 2 Alasan Giovanni van Bronckhorst Bisa Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Gelandang Rp1 Triliun Kena Semprot Ruben Amorim: Kerja Keras Dikit Lha!