Suara.com - Olimpiade Tokyo tinggal menghitung hari sebelum resmi dimulai. Jepang sebagai tuan rumah tetap bersikeras menyelenggarakan pesta olahraga terbesar sejagat itu di tengah pandemi COVID-19.
Pandemi pula yang membikin rencana awal untuk menggelar Olimpiade Tokyo di tahun 2020, harus diundur hingga 2021. Sepak bola menjadi salah satu cabang yang menjadi perhatian publik karena popularitas olahraganya.
Pertandingan akan dilaksanakan di enam stadion, yaitu Kashima Stadium, Kashima; Miyagi Stadium, Rifu, Saitama Stadium 2002, Saitama; Sapporo Dome, Sapporo; Tokyo Stadium, Tokyo; dan International Stadium Yokohama, Yokohama.
Salah satu yang menarik perhatian di Olimpiade Tokyo kali ini adalah perubahan regulasi batas usia yang dikeluarkan oleh FIFA sebagai otoritas sepak bola dunia.
Jika di edisi sebelumnya perseta yang boleh tampil harus berusia maksimal 23 tahun, maka di Olimpiade Tokyo tahun ini dinaikan menjadi 24 tahun. Artinya, FIFA bakal mengizinkan pemain kelahiran pada atau setelah 1 Januari 1997 tetap berpartisipasi.
Peraturan ini sempat dikecam oleh federasi sepak bola beberapa negara. Mereka menganggap keputusan ini tak adil karena banyak pemain muda yang statusnya sudah senior karena tampil di pertandingan-pertandingan level A sekelas Kualifikasi Piala Dunia 2022 atau turnamen konfederasi seperti Euro 2020 dan Copa America 2021.
Ambil contoh skuat Spanyol yang akan tampil di Olimpiade Tokyo nanti. La Furia Roja memanggil nama-nama seperti Eric Garcia, Pau Torres, Dani Olmo, hingga Mikel Oyarzabal yang sudah berpengalaman mentas di kompetisi besar macam Euro.
Alasan Pemain Berusia 24 Tahun Diizinkan Main di Olimpiade Tokyo?
Pandemi COVID-19 menjadi alasan utama FIFA mengambil keputusan untuk mengubah batas usia para pemain di Olimpiade Tokyo. Pandemi yang membuat kompetisi ditunda membuat FIFA beranggapan pemain-pemain yang seharusnya tampil di Olimpiade 2020 adalah mereka yang berusia 23 tahun atau kelahiran 1 Januari 1997 atau setelahnya.
Baca Juga: Ronald Koeman Kurang Setuju Pedri Ikut Olimpiade Tokyo, Ini Alasannya
Oleh karena itu, agar para pemain tersebut tetap bisa ambil bagian di Olimpiade yang harus mundur ke 2021, maka batas usia pemain juga harus dimundurkan.
FIFA sadar bahwa tidak semua negara memiliki stok pemain muda yang berlimpah dan sangat potensial seperti Brasil, Argentina, hingga Spanyol.
Meski begitu, FIFA tetap mengizinkan penggunakan tiga pemain senior di setiap skuat. Banyak pemain top yang menjadikan Olimpiade sebagai ajang nostalgia dan keinginan memberikan medali emas bagi negaranya.
Beberapa pemain senior yang tercatat bakal ikut tampil di Olimpiade Tokyo adalah Dani Alves (Brasil), Marco Asensio, Dani Ceballos, Mikel Merino (Spanyol), hingga Guillermo Ochoa (Meksiko).
Seperti edisi-edisi sebelumnya, sepakbola pria akan diikuti 16 tim yang dibagi menjadi empat grup. Untuk tahun ini, Grup A akan dihuni Jepang, Afrika Selatan, Meksiko, dan Prancis.
Adaoun, Grup B diisi tim-tim macam Selandia Baru, Korea Selatan, Honduras, dan Rumania. Untuk Grup C terdapat beberapa tim tangguh seperti Mesir, Spanyol, Argentina, dan Australia. Sedangkan Grup D mempertemukan Brasil, Jerman, Pantai Gading, dan Arab Saudi.
Berita Terkait
-
Ngeri! Detik-detik Pemain Jepang Patahkan Kaki Bintang Ghana di Laga Uji Coba
-
Jepang Punya Pilihan Kuliner Halal, Wisatawan Tak Perlu Ragu Lagi Cicipi Hidangan Autentik
-
Sinopsis Akiba Lost, Drama Jepang Terbaru Hiromitsu Kitayama dan Sayuri Matsumura
-
Nessie Judge Minta Maaf soal Junko Furuta, Netizen Jepang Ingatkan Hal Ini
-
Sinopsis Last Samurai Standing, Drama Terbaru Junichi Okada di Netflix
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
32 Negara Sudah Lolos! Peta Persaingan Tiket Piala Dunia 2026 Makin Panas
-
Rp288 Miliar! Harga yang Dibayar Neymar untuk Kuasai Nama Pele
-
Kadek Arel: Timnas Indonesia U-22 Penuh 'Lubang' Usai Dibantai Mali, Apa Perbaikannya?
-
Cara Ruben Amorim Bikin Harry Maguire Muak dan Ingin Cabut dari Old Trafford
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet