Suara.com - Liga Champions merupakan salah satu kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa. Tak hanya bagi penduduk benua biru, hampir seluruh masyarakat di dunia memberikan perhatian lebih pada ajang ini.
Liga Champions musim 2021-2022 akan segera dimulai. 32 tim terbaik telah terpilih dan akan dibagi dalam 8 grup yang berisikan 4 tim di setiap grupnya.
Nantinya, setiap tim akan memperebutkan dua tiket dari masing-masing grup untuk menembus babak gugur atau "knock out" pertama, yaitu babak 16 besar.
Pembagian grup ini akan dilakukan hari ini (26/8/21) yang bertempat di Istanbul, Turki. Ke-32 tim tersebut akan terbagi dalam empat pot.
Pot pertama berisikan kampiun Liga Champions dan Liga Europa beserta juara masing-masing liga. Lalu, tiga pot lainnya akan dibagi sesuai koefisien setiap tim.
Untuk Liga Champions 2021/22, kemungkinan lahirnya grup neraka akan tercipta mengingat banyaknya tim-tim besar yang tersebar dari pot 1 hingga pot 3.
Bertemunya tim-tim besar ini atau grup neraka pun bisa diartikan sebagai mimpi Liga Champions saat awal dibentuk. Sesuai namanya, kompetisi ini adalah kompetisi untuk para juara sejak awal berdiri.
Lantas, bagaimana awal terciptanya Liga Champions sehingga menjadi salah satu kompetisi terpopuler di dunia?
Kompetisi untuk Para Juara
Baca Juga: Bonyok Dihajar Yordenis Ugas, Manny Pacquiao Makan Disuapi Istri
Liga Champions sendiri pada awalnya bernama European Champions Club Cup atau biasa disebut Piala Champions Eropa yang dimulai sejak 1955.
Ide lahirnya Liga Champions terinspirasi dari kompetisi South American Championship of Champions yang berlangsung lebih dulu sejak 1948.
Lalu, ide Liga Champions juga lahir dari klaim Wolverhampton Wanderers yang menyebut bahwa mereka juara dunia pada tahun 1954 pasca memenangi beberapa laga persahabatan melawan tim Eropa lainnya.
Karena klaim itu, dua jurnalis dari L'Equipe yakni Gabriel Hanot dan Jacques Ferran menelurkan ide untuk membuat sebuah kompetisi antar tim terbaik di Eropa.
Di awalnya, proyek ini hanya akan berisi 16 tim yang dipilih oleh penyelenggara dengan sistem kandang dan tandang. Lantas, dibawalah ide ini ke FIFA.
FIFA pun merespon positif ide ini dan meminta L'Equipe mengajukan rencana ke UEFA. Beruntung federasi sepak bola Eropa setuju akan ide tersebut dan menyerahkan ide itu ke asosiasi dari setiap klub untuk mendapat izin berpartisipasi.
Berita Terkait
-
Pep Guardiola Merendah usai Permalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu
-
Hasil dan Klasemen Liga Champions: Real Madrid Dicomeback Man City, Arsenal Kokoh
-
Hasil Liga Champions Tadi Malam: 5 Fakta Kemenangan Manchester City 2-1 atas Real Madrid
-
Real Madrid Dihajar Manchester City, Xabi Alonso Dipecat?
-
Steven Gerrard Semprot Dua Pemain Real Madrid Usai Tumbang dari Manchester City
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Siapa Sering Kalah di SEA Games? Timnas Indonesia atau Myanmar
-
Eks Tangan Kanan STY Kasih Wejangan ke Timnas Indonesia U-22 Asuhan Indra Sjafri
-
Belajar dari Filipina: 2 Kelemahan Fatal Myanmar yang Wajib Dieksploitasi Timnas Indonesia U-22
-
Skenario Khusus agar Timnas Indonesia U-22 Lolos ke Semifinal SEA Games 2025
-
Ini 3 Calon Lawan Berbahaya Persib Bandung di Babak 16 Besar ACL 2
-
Berapa Skor Terakhir Timnas Indonesia vs Myanmar di SEA Games?
-
Nova Arianto Bocorkan Timnas Indonesia U-20 Asuhannya Bakal Kedatangan 20 Pemain Diaspora
-
Media Prancis Sebut Calvin Verdonk Cedera Jangka Panjang, Posisinya di Lille Terancam
-
Head to Head Timnas Indonesia vs Myanmar di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia U-22 di Ambang Tersingkir Gara-gara Vietnam dan Malaysia, Apa Kata PSSI?