Suara.com - Sepak bola adalah universal. Olahraga ini bisa dimainkan oleh siapa saja. Namun, tak ada yang mengira bahwa mantan Nazi bisa menjadi seorang legenda. Dan cerita dari Bert Trautmann mungkin adalah salah satunya.
Trautmann memang asing di telinga para penikmat sepak bola dunia. Namun bagi Manchester City, dia adalah legenda.
Trautmann lahir pada 1923 dan sudah mulai ikut organisasi anak-anak untuk kelompok usia 10 hingga 14 tahun bernama Jungvolk. Dari organisasi inilah kelak yang menjadi Nazi.
Saat tumbuh dewasa, Trautmann memang menjadi tentara. Sampai akhirnya Perang Dunia II berkecamuk, ia pulang ke Bremen, Jerman, tanpa sepengetahuan komandannya. Dia dianggap pembelot.
Trautmann akhirnya dipenjara di Inggris. Di sana, dia mulai mengasah diri dan sukses menjadi pemain klub lokal yakni Helens Town.
Setelah dari Helens, dia direkrut oleh Man City. Trautmann menjadi penjaga gawang Man City selama 10 musim sejak 1950 hingga 1960.
Trautmann menjalani masa emasnya bersama Man City pada 1965. Ketika itu dirinya tampil di final Piala FA menghadapi Birmingham.
Sial buat Trautmann, dirinya mesti mengalami benturan dengan Peter Murphy. Dalam tayangan ulang, Trautmann mengalami benturan di bagian leher dan sudah didiagnosa patah.
Bukan sekali, melainkan 2 kali Trautman mengalami kejadian serupa. Kendati begitu, dirinya tetap melanjutkan pertandingan dan sukses membawa Man City menang 3-0 di hadapan 100 ribu penonton.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Laga Manchester City vs RB Leipzig
Dari sana, fan The Citizens mulai menaruh respek terhadap Trautmann. Tercatat, dirinya bermain sebanyak 503 pertandingan semasa menjadi bagian dari Manchester Biru.
Trautmann sudah meninggal dunia pada 2013. Namanya tetap abadi bagi Man City dan para pendukungnya kendati merupakan mantan Nazi sekalipun.
Penulis: Kusuma Alan
Berita Terkait
-
Bintang Muda Barcelona Jadi Buruan Manchester City dan Chelsea
-
Dilema Ruben Amorim Jelang Derby Manchester: Sesko Masih Mandul, Lammens atau Bayindir?
-
Rodri Bocorkan Pesan Rahasia untuk Wonderkid Barcelona Lamine Yamal
-
Liverpool Saling Sikut dengan Real Madrid dan Man City Demi Rekrut Marc Guehi
-
Kevin De Bruyne Akui Bakal Canggung Hadapi Manchester City bersama Napoli
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
-
PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-23: Dari 'Puncak' Asia ke Jurang Kehancuran
-
Anomali Erling Haaland, Cetak Quintrick usai Cedera Diseruduk Bus Norwegia
-
Jawab Kritik Gerald Vanenburg Soal Kompetisi U-23, PSSI Kebingungan
-
Rapor Timnas Indonesia 9 Bulan Dilatih Patrick Kluivert: Cuma Menang 3 Kali
-
Vanenburg Pasang Alibi Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Total, Singgung Hak Istimewa STY
-
Penyebab Gerald Vanenburg Salahkan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos Piala Asia 2026
-
Gerald Vanenburg Akui Rafael Struick Alami Penurunan Performa
-
Sentil PSSI, Gerald Vanenburg Siap Latih Tim SEA Games 2025 dengan Syarat