Kemudian Martinez berpindah ke klub lainnya seperti Walsall, Swansea City, dan Chester City sebelum memutuskan pensiun pada 2007.
Selama berkarier sebagai pemain, prestasi tertinggi Martinez didapat bersama Real Zaragoza yakni saat menjuarai Copa del Rey pada musim 1993/94.
Pasca gantung sepatu, Martinez lantas menekuni dunia kepelatihan.Klub pertama yang menggunakan jasanya sebagai pelatih adalah Swansea City.
Di klub inilah Martinez menancapkan diri sebagai pelatih muda berbakat di Inggris di mana bersama Swansea, ia memiliki persentase kemenangan sebesar 50,4 persen dari 125 laga.
Pada 2009, Wigan pun meminangnya sebagai pelatih. Kepindahannya ini menuai kontroversi di kalangan pendukung Swansea yang geram melihat Martinez mengingkari janjinya sendiri.
Pengkhianatan itu pun seakan menjadi karma bagi Martinez. Bersama Wigan, persentase kemenangannya sangat rendah bila dibandingkan dengan Swansea.
Bersama Wigan, Martinez hanya mencatatkan 29,1 persen kemenangan dari 175 laga. Kendati berhasil membawa The Latics juara Piala FA 2012/13, nyatanya keberhasilan itu tak dapat menutupi noda hitamnya yang membuat timnya terdegradasi ke kasta kedua.
Pasca membawa Wigan degradasi, Martinez pun melanjutkan kariernya di Everton. Di sini, kariernya pun cukup mentereng dengan berhasil membawa The Toffees finis di tempat kelima Premier League 2013/14.
Namun, raihan apik ini tak berlanjut di musim selanjutnya. Pada 2014/15, penampilan Everton menurun drastis hingga terdampar di tempat ke-11.
Baca Juga: 5 Calon Klub Baru Anthony Martial Jika Hengkang dari Man Utd
Pada 2016, petinggi Everton pun memutuskan memecat Martinez setelah The Toffees berada di peringkat ke-12 dengan satu laga Premier League tersisa.
Tak butuh waktu lama, Martinez kembali mendapat jabatan melatih. Kali ini, Timnas Belgia yang datang menjemputnya ada Agustus 2016.
Bersama Timnas Belgia, Martinez tergolong sukses. Ia mampu membawa Belgia meraih tempat ketiga untuk pertama kalinya sepanjang sejarah saat berpartisipasi di Piala Dunia 2018.
Di bawah arahannya pula, Belgia bertahan cukup lama sebagai negara nomor 1 dalam ranking FIFA sejak 2018 hingga 2021 ini.
Rekor kemenangannya pun cukup tinggi yakni 78,1 persen dari 64 laga. Sayangnya, catatan apik ini belum dibarengi gelar bergengsi untuk generasi emas Belgia.
Martinez pun punya peluang untuk memberikan gelar internasional perdana bagi Belgia di ajang UEFA Nations League 2020/21 serta Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang.
Berita Terkait
-
Bukan Hanya Barcelona, 5 Tim yang Tampil Ganas di Liga Champions Semalam
-
Barcelona Comeback 2-1 atas Frankfurt, Jules Kounde Ciptakan Rekor Pribadi
-
Prediksi Skor Liga Champions Pekan Keenam: Inter Milan, Real Madrid, Arsenal, Barcelona Menang
-
Prediksi Skor Barcelona vs Eintracht Frankfurt: Blaugrana Masih Lebih Unggul Dibanding Die Adler
-
Barcelona Susah Payah Kalahkan Real Betis 5-3, Tetap Bercokol di Puncak Klasemen
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
Terkini
-
Klub Pratama Arhan Tetap Ingin Permalukan Persib meski Sudah Lolos ke 16 Besar ACL 2
-
Kata-kata Beckham Putra Soal Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Konflik Slot-Salah Memanas, Liverpool Bidik 6 Winger Baru untuk Januari
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Buka Suara Soal Hasil Drawing Piala Dunia 2026
-
Pemain Malaysia Abaikan Skenario Imbang Lawan Vietnam, Demi Bantu Timnas Indonesia U-22?
-
Pelatih Filipina Sepelekan Kualitas Pemain Timnas Indonesia U-22: Cuma 2 yang Menonjol
-
Deretan Faktor yang Bikin Timnas Indonesia U-22 Dipermalukan Filipina di SEA Games 2025
-
Liverpool Menang Tanpa Salah, Arne Slot Buka Peluang Berdamai
-
Menang Kontroversial Atas Inter Milan, Fabio Capello Sebut Penalti Liverpool Skandal
-
Calvin Verdonk Hilang dari Skuad Lille Jelang Hadapi Marseille