Sejarah Timnas Wanita Indonesia di Piala Asia

Suara.com - Timnas Wanita Indonesia berhasil menorehkan tinta emas setelah memastikan diri lolos ke Piala Asia 2022, untuk pertama kalinya sejak 32 tahun lalu!

Kepastian berhasilnya Garuda Pertiwi lolos ke putaran final Piala Asia 2022 didapat setelah mengalahkan Singapura dengan skor tipis 1-0, Senin awal pekan ini.

Tampil di Stadion Republican Center, Tajikistan, Zahra Muzdalifah dkk mampu tampil baik sejak babak pertama. Gol pun tiba di menit ke-31 lewat Octavianti Dwi Nurmalita.

Octavianti mencetak golnya tersebut memanfaatkan kemelut di muka gawang Singapura. Gol tersebut lantas membuat Timnas wanita Indonesia unggul.

Setelahnya, Singapura dan Indonesia saling berbalas serangan untuk menciptakan gol. Hingga pertandingan berakhir, skor 1-0 tetap bertahan untuk Garuda Pertiwi.

Kemenangan ini membuat Indonesia duduk di puncak klasemen dengan torehan 6 poin dan berhak melaju ke putaran final Piala Asia 2022 di India.

Sebelumnya, di pertemuan pertama Timnas wanita Indonesia juga sempat mencuri kemenangan dari Singapura di laga pertama grup C.

Adapun Singapura menjadi satu-satunya lawan Timnas wanita Indonesia di babak kualifikasi ini seiring mundurnya Korea Utara dan Irak dari kualifikasi.

Piala Asia Wanita Kelima untuk Indonesia

Baca Juga: Villarreal Waspadai MU, Unai Emery Sebut Ronaldo dan Cavani Penyerang Menakutkan

Kepastian lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2022 di India nyatanya meneruskan kisah sukses Timnas Wanita Indonesia di ajang tersebut

Diketahui, Garuda Pertiwi sebelumnya telah berpartisipasi di 4 edisi Piala Asia Wanita yakni pada tahun 1977, 1981, 1986 dan 1989.

Pada edisi 1977 yang berlangsung di Tiongkok, Timnas wanita Indonesia mampu meraih peringkat ke-4 dengan rekor 1 kemenangan dan 3 kekalahan dari 4 laga.

Di edisi 1981, peringkat Indonesia turun ke posisi ke-8 setelah langkahnya terhenti di babak grup dengan rekor 3 kekalahan dari 3 laga yang dijalani.

Lalu pada edisi 1986, Timnas wanita Indonesia kembali menempati peringkat ke-4 dengan catatan 2 kemenangn dan 3 kekalahan dari 5 laga yang dimainkan.

Hingga partisipasi terakhir di tahun 1989, langkah Garuda Pertiwi terhenti di babak grup dengan hasil 1 menang, 1 imbang dan 1 kekalahan dari 3 laga.