Suara.com - Brasil kerap melahirkan pemain berbakat di setiap generasinya. Meski banyak yang berbakat, banyak pula yang gagal memenuhi ekspektasi ketika bermain di level tertinggi.
Setiap tahunnya, selalu muncul nama-nama calon bintang baru dari Brasil, terutama di kompetisi dalam negeri yang membuat banyak klub-klub Eropa tergiur untuk memboyong mereka.
Banyak pemain Brasil yang kini bersinar di Eropa, seperti Neymar, Vinicius Jr, Richarlison, dan sederet pemain lainnya.
Namun, tak sedikit pula yang pada akhirnya gagal kendati semasa muda mendapat label wonderkid yang diprediksi bakal menjadi bintang masa depan sepak bola.
Kira-kira, siapa saja wonderkid Brasil yang gagal taklukan Eropa?
1. Gabriel Barbosa
Gabriel Barbosa atau Gabigol merupakan salah satu penyerang muda yang dicap bakal jadi tumpuan Brasil di masa mendatang saat ia muncul bersama Santos.
Hal tersebut membuat Inter Milan memboyongnya pada 2016 atau saat usianya 20 tahun. Sayangnya, kepindahan ini tak berjalan mulus hingga akhirnya di tahun 2020 ia resmi kembali ke Brasil dan membela Flamengo.
2. Paulo Henrique Ganso
Baca Juga: Profil Sergi Barjuan, Pelatih yang Ditunjuk Barcelona Gantikan Ronald Koeman
Selain Neymar, Brasil dulu punya wonderkid lainnya bernama Paulo Henrique Ganso. Keduanya bahkan bermain bersama di Santos dan diprediksi bakal jadi tumpuan Brasil di masa mendatang.
Namun, Neymar terlebih dahulu hijrah ke Eropa. Ganso pun menyusul pada 2016 ke Sevilla. Sayangnya, peruntungan Ganso tak sebaik Neymar. Ia gagal bersinar dan lebih banyak dipinjamkan.
3. Lucas Piazon
Saat Brasil tengah mencari penerus Kaka, muncul nama Lucas Piazon yang tampil apik di Piala Dunia U-17. Penampilannya tersebut membuatnya diboyong oleh Chelsea pada 2011.
Datang di usia muda, Lucas Piazon hanya mampu bermain di akademi dan lebih banyak dipinjamkan selama hampir satu dekade. Hingga akhirnya di usia 27 tahun ia memutuskan pergi dari Chelsea dan bermain di Braga.
4. Keirrison
Jauh sebelum mendatangkan Neymar, Barcelona pernah mendatangkan wonderkid Brasil lainnya bernama Keirrison pada 2009 dengan mahar 14 juta euro.
Namun kedatangannya bertentangan dengan keinginan Josep Guardiola. Alhasil, Keirrison hanya dipinjamkan tanpa sekalipun bermain bagi Blaugrana.
5. Caio Ribeiro
Tak hanya Gabigol saja, Inter Milan sebelumnya pernah menelan pil pahit karena gagal bersinarnya Caio Ribeiro yang diboyong pada 1995 dengan mahar 7,5 juta euro.
Ribeiro merupakan penyerang berbakat Brasil yang tampil apik di musim debutnya bersama Sao Paulo. Sayang status dan performa itu tak berlanjut di Italia.
6. Jo
Saat awal-awal Manchester City menjadi klub kaya raya, The Citizens mendatangkan bakat emas dari Brasil bernama Jo.
Jo datang dengan mahar 19 juta poundsterling pada 2008 berkat penampilannya bersama CSKA Moscow.
Sayang, mahar sebesar itu tak sebanding dengan kualitasnya yang buruk kala membela Man City.
7. Denilson
Pada tahun 1998, Real Betis membuat gebrakan dengan mendatangkan Denilson muda dengan mahar fantastis yakni 21,5 juta poundsterling dan diikat dengan kontrak 10 tahun dengan harapan ia akan menjadi bintang besar.
Namun yang terjadi, Real Betis harus degradasi di musim debut Denilson. Bahkan saat kembali ke La Liga, pemain Brasil itu tak berkontribusi banyak hingga dilepas 4 tahun kemudian.
8. Alipio
Pada tahun 2008, Real Madrid dihadapkan pada dua pilihan yakni mendatangkan Philippe Coutinho atau Alipio. Tak disangka Los Blancos menjatuhkan pilihan ke nama terakhir karena Alipio saat itu tampil lebih impresif.
Namun garis nasib membawa Coutinho terbang tinggi. Sedangkan Alipio gagal bersaing dengan deretan bintang papan atas di tim utama Real Madrid.
[Penulis: Zulfikar Pamungkas]
Berita Terkait
-
Jude Bellingham Bidik Kemenangan Beruntun Real Madrid Lawan Barcelona di Bernabeu
-
Lamine Yamal Sebut Real Madrid Tim Pencuri, Andres Iniesta: Itu Bumbu El Clasico
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona: Misi Balas Dendam Los Merengues
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Real Madrid vs Barcelona: Duel Harga Diri, Lini ke Lini Siapa Lebih Unggul?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Media Vietnam Sindir PSSI Langsung Fokus Timnas Indonesia U-22 usai Senior Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Jude Bellingham Bidik Kemenangan Beruntun Real Madrid Lawan Barcelona di Bernabeu
-
Shin Tae-yong: Saya Ini Korban
-
Ditolak PSSI, Shin Tae-yong Berpeluang Latih Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
-
Waspada Kebangkitan! Malut United Diuji Rekor Mengerikan Semen Padang di Ternate
-
Pelatih Semen Padang Ungkap Celah Malut United, Optimisme Curi Poin di Ternate Terbuka Lebar
-
Arema FC Optimistis Kalahkan Borneo FC di Kanjuruhan, Top Skor BRI Super League Andalan Utama
-
Borneo FC Akan Berjuang Mati-matian Pertahankan Puncak Klasemen Super League di Kanjuruhan
-
Mirip Pratama Arhan, Arne Slot Soroti Lemparan Maut Brentford yang Bikin Liverpool Terjungkal