Suara.com - Penghargaan FIFA Award 2021 menunjuk nama duo pelatih tim pria dan wanita Chelsea, yakni Thomas Tuchel dan Emma Hayes sebagai pelatih terbaik. Lantas, siapakah sosok juru taktik wanita tersebut?
Penghargaan FIFA Award 2021 telah digelar pada Senin (17/01/22) malam waktu Indonesia. Sebanyak 10 penghargaan telah diberikan kepada pemain, pelatih maupun tim nasional.
Untuk pemain terbaik pria FIFA 2021, penghargaan ini jatuh ke tangan Robert Lewandowski dan diikuti oleh Alexia Putellas sebagai pemain terbaik wanita.
Untuk kategori pelatih, Chelsea menyumbang dua pelatihnya yakni Thomas Tuchel dan Emma Hayes sebagai peraih penghargaan tersebut.
Tuchel mengalahkan Roberto Mancini dan Pep Guardiola usai membuat prestasi membawa Chelsea menjuarai Liga Champions dalam tempo singkat, yakni lima bulan saja.
Sedangkan Emma Hayes mendapat predikat pelatih wanita terbaik karena kiprahnya yang membawa tim wanita Chelsea meraih Treble Winner di kancah domestik.
Emma Hayes mengalahkan Lluis Cortes selaku pelatih Barcelona wanita dan Sarina Wiegman selaku pelatih Timnas wanita Belanda.
Apa yang dicapai Emma Hayes merupakan pencapaian apik baginya dan tim wanita Chelsea yang mengarungi tahun 2021 dengan gemilang.
Lantas, siapakah sosok Emma Hayes tersebut? Berikut profil dari pelatih wanita asal Inggris itu.
Baca Juga: Disandingkan dengan Bintang Chelsea Samantha Kerr, AFC Sebut Satu Keunggulan Zahra Muzdalifah
Pelatih Wanita Jenius yang Sempat Diincar Tim Sepak Bola Pria
Emma Hayes merupakan pelatih wanita Chelsea yang lahir di Camden, London pada 18 Oktober 1976. Di awal-awal fase kehidupannya, wanita berusia 45 tahun ini layaknya masyarakat pada umumnya, yakni menempuh jenjang pendidikan.
Sejatinya, Emma Hayes sempat menempuh pendidikan sepak bola di akademi Arsenal. Namun kariernya harus hancur sebelum berkembang akibat cedera yang ia terima saat bermain Ski.
Setelah lulus dari Liverpool Hill University pada 1999, barulah Emma Hayes berkecimpung di dunia sepak bola sebagai pelatih di Amerika Serikat, di mana tim pertama yang ditukanginya adalah Long Island Lady Riders pada 2001 hingga 2003
Setelahnya, Emma Hayes melatih tim kampus yakni Iona College di New Rochelle, Amerika Serikat sejak 2003 hingga 2006. Pengalamannya di Negeri Paman Sam membuatnya berkesempatan pulang ke London dan menjadi asisten pelatih tim wanita Arsenal pada 2006 hingga 2008.
Merasa tak cukup menjadi asisten pelatih, Emma Hayes pun kembali ke Amerika Serikat dan menukangi Chicago Red Stars pada 2008. Di klub ini, ia bertahan selama dua tahun sebelum dipecat pada 2010.
Pemecatan ini membuat Emma Hayes banting setir ke kursi manajemen dengan menjadi Direktur Teknik di klub New York Flash, di mana ia bekerja dalam perihal transfer pemain hingga membuat klubnya menjadi juara Women Professional Soccer pada 2011.
Setelahnya ia menjadi konsultan di klub Washington Freedom, sebelum memilih pulang ke London dan banting setir dengan bekerja di bisnis keluarga di perusahaan Covent Garden FX.
Meski sempat menjauh dari lapangan hijau, pada Agustus 2012 tim wanita Chelsea menjemputnya dan menawarkan pekerjaan sebagai pelatih untuk menggantikan Matt Beard.
Dari sanalah perjalanan Emma Hayes menjadi pelatih wanita terpandang dimulai. Bersama tim wanita Chelsea, suka duka pernah dilewati wanita yang belum lama ini mendapat gelar OBE dari Kerajaan Inggris itu.
Pada 2014, ia sempat gagal membawa tim wanita Chelsea menjadi juara Women Super League (WSL) usai terpeleset di laga terakhir.
Karena pengalamannya sebagai Direktur Teknik, Emma Hayes melakukan transformasi besar-besaran dengan mengubah skuatnya dan memboyong pemain-pemain andal.
Salah satunya adalah Fran Kirby yang ia boyong dari Reading dengan memecahkan rekor transfer Inggris untuk pemain wanita.
Selain itu, kebijakan transfer terbaik Emma Hayes adalah saat mendatangkan Sam Kerr pada 2019 yang merupakan bomber timnas wanita Australia yang bakal jadi lawan Timnas Putri Indonesia di Piala AFC wanita 2022.
Perubahan ini nyatanya membawa keuntungan bagi Chelsea yang lantas menjadi juara WSL di tahun 2015 dan berlanjut di musim 2017/18, 2019/20 dan 2020/21.
Tak hanya gelar liga, Emma Hayes juga membawa tim wanita Chelsea menjuarai Piala FA wanita di 2015, 2017/18, 2020/21 dan Piala Liga wanita pada 2019/20 dan 2020/21.
Belum lagi sederet gelar domestik lainnya yang membuat tim wanita Chelsea menjadi tim wanita tersukses di Inggris dalam 10 tahun terakhir.
Hanya gelar Liga Champions wanita saja yang belum mampu ia raih. Emma Hayes sendiri hampir mendapatkannya pada musim 2020/21. Sayangnya Chelsea wanita kalah dari Barcelona wanita.
Selama melatih Chelsea wanita, Emma Hayes punya catatan mentereng yakni 161 kemenangan dri 238 laga sejak 2012 dibarengi dengan 31 hasil imbang dan hanya mendapatkan 46 kekalahan.
Karena catatan itu, Emma Hayes sempat dirumorkan akan menjadi pelatih tim pria. Rumor ini berkembang pertama kali pada musim 2018/19 saat Chelsea ditukangi oleh Maurizio Sarri.
Sarri disebut-sebut akan dipecat dan digantikan oleh Emma Hayes. Hanya saja, rumor ini urung menjadi kenyataan setelah Sarri ditebus Juventus pada akhir musim 2018/19 dan digantikan oleh Frank Lampard.
Rumor bahwa Emma Hayes akan menukangi tim pria kembali berlanjut pada 2021, setelah tim kasta ketiga Inggris, AFC Wimbledon tertarik memboyongnya.
AFC Wimbledon tertarik mendatangkannya untuk menggantikan Glyn Hodges sebagai pelatih. Hanya saja rumor ini tetap tak menjadi kenyataan setelah Emma Hayes menolak tawaran tersebut.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas
Berita Terkait
-
Pep Guardiola Pastikan James Trafford Tetap di Manchester City, Chelsea Gigit Jari
-
Prediksi Cardiff City vs Chelsea: Misi The Blues Tembus Semifinal Carabao Cup
-
Usia Sudah 41 Tahun, Thiago Silva Masih Berambisi Tampil di Piala Dunia 2026
-
Chelsea Siapkan Opsi Pengganti Enzo Maresca, Andoni Iraola Jadi Kandidat Terkuat
-
John Terry Sebut Sosok Rp2 T Milik Chelsea Ini sebagai Playmaker Terbaik Dunia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Jamie Carragher Tiba-tiba Melunak, Bujuk Mo Salah Balik Lagi ke Liverpool
-
Pep Guardiola Pastikan James Trafford Tetap di Manchester City, Chelsea Gigit Jari
-
Sah, PSG Dijatuhi Hukuman Bayar Rp1,1 Triliun ke Kylian Mbappe
-
Bongkar Taktik Aston Villa, Bikin Panik Arsenal dan Man City di Perebutan Gelar Premier League
-
Milomir Seslija Diharapkan Tingkatkan Kualitas Teknik dan Mental Pemain Persis Solo
-
Orang Dekat Allegri Ungkap AC Milan Hampir Pasti Beli Bek Baru, Jay Idzes?
-
Di Ambang Pemecatan, Xabi Alonso Akui Nikmati Semua Tekanan di Real Madrid
-
Drama 8 Gol di Old Trafford, Bukti Manchester United Wajib Belanja Pemain Bertahan Januari Ini
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Sumardji Angkat Tangan, Resmi Tinggalkan Kursi Manajer Timnas Indonesia