Suara.com - Persela Lamongan dipastikan turun kasta untuk kali pertama sejak bertahan di kasta tertinggi Indonesia sejak 2004 atau 18 tahun silam.
Persela dipastikan mengikuti jejak Persiraja Banda Aceh yang terdegradasi dari BRI Liga 1 2021-2022 ke Liga 2 pada Sabtu (19/3/22).
Uniknya, terdegradasinya tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini didapatkan dari hasil tim lain, tepatnya saat Barito Putera mengalahkan Persik Kediri di pekan ke-32 Liga 1.
Kemenangan 2-0 Barito Putera yang ada di posisi ke-15 atau batas aman zona merah, membuat raihan poin tim berjuluk Laskar Antasari tersebut menjadi 32 poin.
Dengan dua pertandingan tersisa, Persela yang baru mengumpulkan 21 poin, tak bisa berbuat banyak dan harus menerima fakta salah satu tiket degradasi mampir ke markas mereka.
Adapun satu tiket degradasi yang tersisa masih bisa diperebutkan oleh PSS Sleman (14), Barito Putera (15), dan Persipura Jayapura (16).
Kemenangan Persipura atas PSS pada Minggu (20/3/22) membuat satu tiket degradasi tersisa akan ditentukan hingga pekan ke-33 atau pekan ke-34.
Persela sendiri harus menerima degradasi dengan lapang dada. Raihan negatif ini tak lepas dari laju buruk mereka sepanjang musim ini.
Dalam 32 laga yang telah dijalani, Laskar Joko Tingkir hanya mampu meraih tiga kemenangan, 12 kali hasil imbang dan 17 kekalahan.
Baca Juga: Bhayangkara FC Menang 4-0 atas Persela Lamongan dan Kado Ulang Tahun Awan Setho
Tak ayal, terdegradasinya Persela merupakan sebuah fakta pahit bagii tim yang telah malang melintang di kasta teratas selama 18 tahun.
Eksis di Kasta Teratas sejak 2004
Persela Lamongan telah berdiri sejak 18 April 1967. Namun, eksistensi tim kebanggaan Kota Soto ini baru ditunjukkan saat sepak bola Indonesia memasuki era profesional, itu pun setelah liga Indonesia berjalan sembilan tahun.
Persela mampir di kasta teratas saat dipastikan promosi dari Divisi 1 ke Divisi Utama pada 2003 bersama Persebaya Surabaya dan PSMS Medan.
Sejak musim 2004, Persela terus bertahan di kasta teratas. Baik itu saat Divisi Utama, format Indonesia Super League (ISL) dan Liga 1 hingga tahun 2022 ini.
Saat adanya dualisme kompetisi yakni ISL dan Indonesia Premier League (IPL), Persela tetap setia dan bertahan di ISL.
Tag
Berita Terkait
-
Skenario PSS Sleman untuk Bertahan di Liga 1 Usai Kalah dari Persipura
-
Kecewa Persela Terdegradasi, Malam-malam Ratusan LA Mania Geruduk Rumah Dinas Bupati Lamongan
-
5 Hits Bola: Pecundangi PSS Sleman, Persipura Menjaga Asa Lolos dari Degradasi
-
Hadapi PSM Makassar Tanpa Beban, Persija Jakarta Tetap Ingin Perbaiki Posisi Klasemen BRI Liga 1
-
Persita Ditahan Imbang PSIS Semarang, Widodo Kecewa Berat
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Penampakan Lapangan Sintetis dan Loker Room Jelang Timnas Indonesia U-17vs Zambia
-
Lille Sukses Kalahkan Angers, Calvin Verdonk Malah Kecewa Berat
-
Lagi Gacor-gacornya Bersama Persija, Emaxwell Souza: Tim Ini Punya Target Besar
-
Makna Haru di Balik Selebrasi Declan Rice: Aku Tahu Dia Menonton di Atas Sana
-
Mauro Zijlstra Menggila dengan Cetak 2 Gol di FC Volendam
-
3 Pemain Berbahaya Zambia yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia U-17: Ada Bomber Haus Gol
-
Manchester City Raih Kemenangan, Pep Guardiola Serang Wasit
-
Bukan Jeje, Pengakuan Orang Dekat STY Sejak Awal Sudah Ragu dengan Kemampuan Patrick Kluivert
-
Hadapi Timnas Indonesia U-17 di Laga Pertama, Pelatih Zambia: Kami Tidak Takut
-
Coret Pemain Keturunan Norwegia, Ini Penjelasan Nova Arianto