Suara.com - Timnas Indonesia secara mengejutkan sukses menumbangkan tuan rumah Kuwait dalam matchday pertama Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023. Berikut 5 kunci kemenangan skuad Garuda yang dirangkum Suara.com.
Dalam pertandingan di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, timnas Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah dengan skor tipis 2-1.
Tim Merah Putih tak mendapatkan kemenangan mudah di laga ini. Mereka bahkan sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Yousef Al Sulaiman pada menit ke-41.
Namun Timnas Indonesia membalas dua gol lewat Marc Klok dari titik penalti pada menit ke-44 dan Rachmat Irianto ketika babak kedua baru berjalan dua menit.
Skor 2-1 memastikan Indonesia meraih tiga poin dan untuk sementara duduk di peringkat kedua klasemen Grup A di bawah Yordania yang mengalahkan Nepal 2-0.
Kemenangan ini tak hanya menjaga asa timnas Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia kelimanya. Namun, hasil ini turut membuat Indonesia mengakhiri kutukan.
Ya, dalam 42 tahun terakhir, timnas Indonesia akhirnya berhasil menang atas Kuwait. Sebelum laga ini, skuad Garuda sudah berjumpa Kuwait enam kali dengan rincian satu menang, tiga imbang dan tiga kekalahan.
Kali terakhir timnas Indonesia mengalahkan Kuwait adalah pada 19 Oktober 1980 alias sekira 42 tahun silam. Ketika itu, Indonesia menang 2-1 dalam ajang Merdeka Tournament.
Berikut 5 kunci kemenangan timnas Indonesia atas Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023:
Baca Juga: Timnas Indonesia Kalahkan Kuwait, Media Vietnam: Rival Kita Raih Kemenangan Alot
1. Mental Kuat Timnas Indonesia
Timnas Indonesia dibayang-bayangi rekor dan hasil buruk jelang pertandingan ini. Selain tak pernah menang dalam 42 tahun terakhir atas Kuwait, persiapan skuad Garuda juga dinilai tak matang.
Pasukan Shin Tae-yong bertolak ke Kuwait dengan kekuatan 23 pemain. Dua pilar penting harus absen yakni Evan Dimas Darmono dan Egy Maulana Vikri yang masih dibekap cedera.
Rencana Shin Tae-yong untuk memboyong pemain keturunan ke Kualifikasi Piala Asia 2023 juga berantakan. Pasalnya, proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat belum juga rampung.
Namun, di tengah tekanan hebat yang semakin bertambah karena sorakan pendukung tuan rumah, timnas Indonesia yang dibuat pontang-panting dalam laga ini pada akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang.
2. Instruksi Shin Tae-yong
Pahlawan kemenangan timnas Indonesia, Rachmat Irianto tak menampik bahwa instruksi Shin Tae-yong pada jeda babak pertama menjadi salah satu kunci kebangkitan skuad Garuda di laga ini.
Timnas Indonesia yang kelelahan akibat cuaca panas di Kuwait mampu kembali tampil semangat di babak kedua dan bahkan melakoni comeback untuk menang 2-1.
“Sangat sulit bermain di cuaca 40 derajat celcius. Kami kesulitan di babak pertama karena cuaca yang sangat panas,” ujar Racmhat Irianto pasca laga.
“Di babak kedua kami ikuti arahan pelatih bahwa kita harus lebih bekerja keras dan memilii motivasi yang tinggi untuk memenangkan pertandingan, dan kita menangkan pertandingan 2-1, kami sangat bersyukur,” tambahnya.
3. Pertahanan Solid
Timnas Indonesia memang kerap tertekan dalam laga ini. Namun, performa lini belakang yang apik membuat gawang Nadeo Argawinata relatif aman dari teror pemain Kuwait.
Berbekal skema 4-3-3, timnas Indonesia mengandalkan empat bek di lini pertahanan. Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan mampu bermain solid di laga ini.
4. Skema Serangan Balik Efektif
Timnas Indonesia tampil di laga ini tanpa penyerang murni. Shin Tae-yong menurunkan Irfan Jaya, Saddil Ramdani dan Stefano Lilipaly untuk mengisi posisi trisula lini depan.
Hasilnya memuaskan. Timnas Indonesia mampu memperagakan permainan cepat. Transisi dari bertahan ke menyerang terlihat efektif sehingga sukses merepotkan barisan pertahanan Kuwait.
Gol Rachmat Irianto pun berawal dari skema serangan balik cepat. Setelah digempur pemain Kuwait, timnas Indonesia balik menyerang untuk kemudian mencetak gol.
5. Ketenangan Marc Klok
Marc Klok yang di SEA Games 2021 mendapat banyak kritik karena tdianggap tak tampil maksimal, mampu menjawab sorotan itu dengan penampilan impresif di laga ini.
Gol penyama kedudukan timnas Indonesia pun dia cetak lewat titik putih jelang babak pertama berakhir.
Ketenangan pemain berdarah Belanda itu sukses menaklukan kiper Kuwait untuk membawa Indonesia menyamakan kedudukan 1-1 sebelum berbalik menang lewat gol Irianto di awal babak kedua.
Kualitas Marc Klok dalam mengeksekusi penalti memang sudah teruji. Pada perebutan tempat ketiga SEA Games 2021, dia jadi pennetu kemenangan timnas Indonesia dalam adu penalti kontra Malaysia.
Tag
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Wasit Kuwait vs Timnas Indonesia yang Dipuja Publik, Pernah Kasih Tambahan Waktu 13 Menit
-
Sejarah! Timnas Indonesia Patahkan Kutukan 42 Tahun Usai Bungkam Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023
-
Belum Pernah Menang Selama 42 Tahun, Timnas Indonesia Akhirnya Kalahkan Kuwait
-
Beri Penalti untuk Timnas Indonesia Saat Lawan Kuwait, Warganet Langsung Ingin Buru Instagram Sang Wasit
-
Rachmat Irianto Ungkap Instruksi Shin Tae-yong yang Bawa Timnas Indonesia Bangkit Kalahkan Kuwait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Harg Pasar Pemain Timnas Indonesia di Eropa, Siapa Tertinggi?
-
Ragnar Oratmangoen Jadi Saksi Kemenangan Calvin Verdonk di Liga Europa
-
PSSI Tunggu Jurus Patrick Kluivert Atasi Masalah TC Timnas Indonesia
-
Jelang SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Temui Robin Kelder, Mau Naturalisasi Lagi?
-
Dicaci Tidak Tumbang, Calvin Verdonk Berikan Pembuktian di Liga Europa
-
PSSI: Timnas Indonesia Tak Bisa Lagi TC Jangka Panjang
-
Fokus Kerja Keras, Alexander Isak Pasrahkan Menit Bermain ke Arne Slot
-
Harry Kane Selangkah Lagi Pecahkan Rekor Gol Cristiano Ronaldo dan Erling Haaland
-
Kronologi Eks Arsenal Meninggal karena Cedera Otak saat Tanding
-
Kenapa Patrick Kluivert Panggil Ole Romeny dan Maarten Paes yang Lagi Cedera?