Suara.com - Sepanjang gelaran Piala Dunia Tahun 1980-an hingga 2000-an, banyak kejadian kontroversi. Peristiwa kontroversial itu terekam jelas dan banyak disoroti publik. Setidaknya ada 5 momen fatal yang membuat penggemar tercengang saat melihatnya.
Piala Dunia sejatinya merupakan pesta bagi para pesepak bola dunia, meski begitu seiring gelarannya selalu ada kejadian yang tak terduga terjadi.
Entah itu kejadian yang merugikan, kontroversial karena tidak bisa diterima oleh mereka yang merasa dirugikan ketika bertanding.
Hingga kejadian tak masuk akal yang seharusnya tidak terjadi, lantas apa saja itu?
Berikut lima momen kontroversial sepanjang sejarah Piala Dunia antara tahun 1980-an hingga 2000-an:
1. Kematian Andres Escobar
Piala Dunia bisa jadi ajang terkelam yang pernah ada, gelaran tahun 1994 di mana Andres Escobar menjadi korban tewas insiden penembakan.
Berawal dari laga fase grup antara Amerika Serikat melawan Kolombia, Escobar jadi biang kerok kekalahan negaranya usai mencetak gol bunuh diri.
Kekalahan itu membuat Kolombia gagal lolos ke babak berikutnya dan lima hari setelahnya Esocbar ditemukan meninggal dunia di parkiran kelab malam kota asalnya.
Baca Juga: Profil Hajime Moriyasu, Pelatih Timnas Jepang Pernah Jadi Bintang di Kyoto Purple Sanga
Escobar mendapat enam kali tembakan, mirisnya lagi pelaku meneriakkan gol setiap kali melepaskan satu tembakan ke arahnya.
2. Maradona Ngobat
Pada edisi yang sama saat Escobar menjadi target pembunuhan, Diego Maradona gagal tampil untuk Argentina setelah diketahui mengonsumsi obat terlarang.
Maradona menggunakan efedrin saat melakukan pengecekan tes doping, FIFA bahkan menemukan lima zat terlarang yang ada di dalam darah sang pemain.
Michael d'Hooghe selaku dokter yang melakukan tes doping mengklaim menemukan lima zat dalam satu obat yang dikonsumsi Maradona.
Konsumsi Efedrin membuat konsentrasi lebih besar dan bisa bertindak sebagai stimulan adrenalin, meningkatkan energi atau juga bisa untuk menurunkan berat badan.
3. Korea Selatan Lolos Semifinal
Skandal Piala Dunia 2002 saat Korea Selatan memastikan diri lolos ke semifinal, dengan sukses mengalahkan Italia di babak 16 besar.
Pertandingan berjalan sengit hingga membuat berlanjut ke babak tambahan, Italia sukses mencetak gol di waktu tambahan namun kemudian dianulir
Di menit ke-103, Totti mendapat kartu merah setelah dianggap melakukan diving hingga munculnya mimpi buruk Italia saat itu.
Ahn Jung-Hwan mencetak gol di menit ke-117, sekaligus gol semata wayang di pertandingan tersebut dan membuat Italia tersingkir.
Hal yang sama dialami Spanyol saat bermain di semifinal melawan Korea Selatan, dua gol Tim Matador dianulir sebelum Negeri Gingseng memastikan kemenangan lewat adu penalti.
4. Sundulan Zidane
Final Piala Dunia 2006 diwarnai insiden sundulan Zidane ke Materazzi saat Prancis dipertemukan dengan Italia.
Pertandingan terpaksa dialnjutkan ke babak tambahan setelah skor imbang 1-1 menyudahi waktu normal, di saat itulah Zidane beraksi.
Entah apa yang jadi alasannya, Zidane terekam jelas menanduk dada Materazzi sampai bek Italia itu jatuh tersungkur di atas lapangan.
Kartu merah untuk Zidane, setelahnya Prancis dipaksa menelan pil pahit usai kalah dalam drama adu penalti melawan Italia dengan skor 5-3.
Diego Maradona mencetak gol dengan tangannya di Piala Dunia 1986, mengingat saat itu teknologi mata elang dan VAR belum ditemukan.
Gol Maradona di menit ke-51 sekaligus menjadi penentu kemenangan Argentina atas Inggris dengan skor 2-1 dan membawa gelar juara Piala Dunia.
Insiden itu masuk dalam peristiwa bersejarah sepanjang Piala Dunia digelar, sebutan untuk momen itu adalah Gol Tangan Tuhan Maradona.
Demikian 5 peristiwa kontroversial saat Piala Dunia tahun 80-an hingga 2000-an.
Kontributor: Eko Isdiyanto
Tag
Berita Terkait
-
PSSI Didesak Gara-gara Gosip Jepang Keluar dari AFC Santer di Indonesia
-
H-10 Piala Dunia U-17 2025: Kans Timnas Indonesia U-17 Lolos dari Grup Neraka
-
Intip Kekuatan Honduras, Lawan Timnas Indonesia U-17 yang Diperkuat Anak Eks Bomber Inter Milan
-
'Erling Haaland' dari Brasil Tebar Ancaman untuk Timnas Indonesia U-17
-
Piala Dunia U-17 dan Pemilihan Lawan Uji Coba yang Sudah Sangat Tepat bagi Garuda Muda!
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Intip Kekuatan Honduras, Lawan Timnas Indonesia U-17 yang Diperkuat Anak Eks Bomber Inter Milan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Modus Licik Eks ART Curi 5 Jam Mewah Iker Casillas, Kerugian Capai Rp3,5 M
-
PSSI Didesak Gara-gara Gosip Jepang Keluar dari AFC Santer di Indonesia
-
3 Gerbong Belanda yang Tidak Didepak PSSI Seperti Patrick Kluivert
-
Ketahuan! Simon Tahamata Temui Clarence Seedorf, Calon Pengganti Kluivert?
-
Tampil Impresif, Chelsea dan AC Milan Rebutan Kiper Keturunan Jepang
-
Real Madrid vs Barcelona: Duel Harga Diri, Lini ke Lini Siapa Lebih Unggul?
-
Jelang El Clasico, Real Madrid Ingin Perpanjang Rekor Tak Kalah di Bernabeu
-
Hasil Super League: Banjir Kartu Merah, PSBS Biak vs Persebaya Malah Tanpa Gol