Suara.com - Mantan pemain Arema era 1989-1990 Frans Watu menilai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) dan mengakibatkan sedikitnya 129 orang meninggal dunia menjadi duka seluruh insan sepak bola Indonesia.
“Duka yang dialami oleh suporter Aremania adalah duka yang juga yang dirasakan oleh seluruh insan dan pecinta sepak bola di Indonesia,” kata Frans Watu seperti dimuat Antara, Minggu.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya. Pertandingan sendiri berakhir dengan kemenangan tim tamu dengan skor 3-2.
Frans yang pernah berkostum Arema bersama Aji Santoso dan Bambang Nurdiansyah itu mengapresiasi pengurus PSSI yang langsung mengambil sikap tegas menghentikan sementara kompetisi Liga 1 Indonesia.
Namun, dia menyoroti juga adanya penjualan tiket yang mencapai 40 ribu tiket dari sebelumnya yang dipersiapkan hanya sekitar 25 ribu saja dalam derbi Jawa Timur itu.
Panitia pertandingan, lanjut dia, harusnya juga memperhatikan hal non teknis yang dapat berimbas pada tragedi Kanjuruhan tersebut.
Disamping itu juga masalah gas air mata yang ditembakkan oleh aparat kepolisian ke tribun yang mengakibatkan banyak suporter yang ketakutan juga disoroti Frans karena sesuai aturan FIFA penembakan gas air mata dilarang apalagi diijinkan masuk ke dalam stadion sepak bola.
Tragedi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi sepak bola Indonesia , karena FIFA pasti akan turun tangan menanggapi masalah ini.
Sebagai mantan pemain Arema dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi, apalagi sampai menimbulkan banyak korban jiwa.
[Antara]
Baca Juga: Jadwal Kick-off Malam Hari Disorot Usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI: Semua Pihak Sudah Setuju
Berita Terkait
-
Hendra Carabao Dukung Kebangkitan Persma 1960 Manado, Carabao Hydration Jadi Partner Klub Badai Biru
-
Paulinho Moccelin Mundur dari Arema FC, Ini Penyebabnya
-
Persebaya Surabaya Buang Banyak Peluang di Derbi Jawa Timur, Coach Edu Kecewa Berat
-
Hasil Persebaya Surabaya vs Arema FC, Drama Gol Bunuh Diri dan Kartu Merah
-
Siap Tempur! Bek Arema Rifad Marasabessy Tidak Gentar Atmosfer Gelora Bung Tomo Lawan Persebaya
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Geger! Sosok Diduga Mirip Sekjen PSSI Tertangkap Kamera di Rumah Judi Singapura
-
Gagal Total di SEA Games 2025, Pengamat: Timnas Indonesia Masuki Era Kegelapan
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
Tak Singgung Soal Lepas Jabatan, Ini Kata-kata Indra Sjafri Usai Kegagalan Timnas Indonesia U-22
-
Timnas Kamerun Kacau! Dua Skuad Berbeda Jelang Piala Afrika 2025, Samuel Eto'o Biang Keroknya
-
Lupakan Hasil Fantastis di ACL 2, Thom Haye Tak Sabar Ingin Kalahkan MU
-
Doa Buruk Malaysia Usai Timnas Indoensia U-22 Tersingkir dari SEA Games 2025
-
Klasemen Akhir Sepak Bola SEA Games 2025: Filipina Lolos, Indonesia Tersingkir Menyakitkan
-
Timnas Indonesia U-22 Angkat Koper Lebih Cepat dari SEA Games 2025, Indra Sjafri Dipecat?
-
Hanya Satu Umpan! Bedah Statistik Miliano Jonathans di Laga FC Utrecht vs Nottingham Forest