Dunia persepakbolaan Indonesia kembali berduka setelah ratusan nyawa melayang pada tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Sebuah tragedi terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu (1/10/2022) malam dan disebut-sebut sebagai tragedi terbesar sepanjang sejarah sepak bola.
Diketahui, dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut, setidaknya 174 orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka.
Dunia sepak bola memang kerap kali diwarnai dengan tragedi memilukan yang merenggut korban jiwa. Padahal, pada dasarnya esensi dari pertandingan sepak bola ini adalah untuk memberikan hiburan serta kebanggan bagi pendukung dari salah satu tim.
Menilik pada sejarah pertandingan sepak bola, sepak bola memang tidak hanya memberikan semangat sportivitas dalam pertandingan. Namun bahkan beberapa laga justru meninggalkan kenangan yang mengerikan.
Ironisnya, insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang ini menjadi salah satu insiden terparah dalam sejarah sepak bola dunia.
Lantas, mana sajakah tragedi mengerikan dunia sepak bola terparah sepanjang sejarah jika melihat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Tragedi Kathmandu Stadium, Nepal 1988
Pada tanggal 3 Desember 1988, terjadi sebuah tragedi yang mengerikan dari sepak bola Nepal. Tragedi Nepal ini berada di urutan kelima terparah sepanjang sejarah.
Dalam tragedi Nepal ini, setidaknya sebanyak 93 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Posting Foto Serba Hitam, Lee Min Ho Ikut Sampaikan Duka Cita Atas Tragedi Kanjuruhan
Pada saat itu, sekitar 30 ribu penggemar berada di Stadion Nasional untuk melihat pertandingan Nepal melawan Banglades.
Namun, pada saat yang bersamaan, badai petir dan angin kencang menerjang kota tersebut.
Kerumunan suporter harus diguyur hujan es. Adanya hal tersebut membuat para penonton berdesakan keluar dari tribun.
Ironisnya, dari delapan pintu tribun yang tersedia di stadion tersebut, hanya satu yang terbuka. Hal tersebutlah yang membuat peristiwa tersebut menelan korban jiwa.
2. Tragedi Hillsborough Sheffield, Inggri 1989
Tragedi yang terparah dalam sepanjang sejarah sepak bola adalah tragedi Hillsborough Sheffield. Pada saat itu, dilaksanakan laga semifinal Piala FA yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest.
Kejadian berawal pada saat pendukung Liverpool yang telah masuk ke dalam stadion dibandingkan pendukung Nottingham.
Pada saat mendekati waktu kick off, para pendukung Liverpool masuk berdesakkan menuju tribun yang sudah dipenuhi oleh para pendukung Nottingham.
Dari kejadian tersebut, banyak terinjak-injak hingga sesak nafas dan menyebabkan korban jiwa. Peristiwa tersebut menewaskan sebanyak 96 orang.
3. Tragedi Accra Sports Stadium, Ghana 2001
Tragedi ini berawal pada saat laga derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko.
Dalam pertandingan tersebut, klub tamu memimpin 1-0 mendekati akhir pertandingan. Namun, sang tuan rumah kemudian mencetak dua gol terlambat untuk kembali unggul dalam laga tersebut.
Pada menit-menit terakhir pertandingan, para pendukung tim tamu merasa emosi hinngga menjebol tribun.
Para polisi yang berjaga kemudian menembakkan gas air mata hingga menjadikan suasana semakin panik dan ricuh.
Para suporter berlarian hendak keluar dari stadion, tetapi pintu terkunci. Akibat peristiwa tersebutlah, 126 orang meninggal dunia karena kekurangan oksigen.
4. Stadion Kanjuruhan, Malang 2022
Terbaru, sepak bola Indonesia juga menorehkan sejarah duka dalam dunia sepak bola. Tragedi Kanjuruhan masuk dalam peringkat kedua terparah sepanjang sejarah.
Sebuah tragedi terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu (1/10/2022) malam. Sampai hari Minggu (2/10/2022) pagi, diketahui sebanyak 127 orang meninggal dunia, dua diantaranya adalah anggota kepolisian.
Sementara itu, mengutip dari berbagai sumber, Komnas HAM menyebut bahwa tragedi tersebut menewaskan 153 nyawa.
Kejadian berawal dari kekecewaan suporter dari kekalahan tuan rumah, Arema FC 2-3. Para pendukung tumpah ruah ke lapangan.
Peristiwa tersebut berlanjut pada aksi baku hantam dengan para petugas kepolisian, hingga berakhir dengan tembakan gas air mata di tribun.
Para pendukung berlarian hingga terjadi desak-desakan karena menghindari tribun yang penuh dengan gas air mata.
Akibatnya, banyak para suporter yang terinjak-injak hingga kehabisan napas.
5. Tragedi Estadio Nacional, Lima, Peru 1964
Tragedi Estadio Nacional di Peru ini menjadi yang paling parah sepanjang sejarah. Insiden dalam pertandingan Olimpiade 1964 ini terjadi beberapa menit sebelum laga berakhir.
Pada saat itu, wasit menganulir gol yang jelas untuk peru. Sejak saat itu, stadion menjadi liar.
Keadaan memanas dan menjadi panik sehingga menyebabkan kerumunan padat. Banyak orang yang terinjak-injak hingga tewas. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 326 dinyatakan tewas.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Posting Foto Serba Hitam, Lee Min Ho Ikut Sampaikan Duka Cita Atas Tragedi Kanjuruhan
-
Sejarah Stadion Kanjuruhan, Markas Singo Edan Saksi Bisu Tragedi 1 Oktober
-
Tragedi Kanjuruhan Malang, Berikut Efek Dari Gas Air Mata
-
Nyesek! 2 Pemain Bola Liga 3 Meninggal Dunia di Tragedi Kanjuruhan, Nonton Klub Impian Berujung Maut
-
Raungan Sirine Bikin Publik Merinding, Puluhan Ambulans Beriringan Bawa Korban Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Aksi Nekat Penyerang Keturunan 1,88 Meter: Siap Tinggalkan Klub demi Timnas Indonesia
-
Indra Sjafri Coret 10 Pemain Timnas Indonesia U-22, Kenapa?
-
PSSI Segera Evaluasi Nova Arianto, Anggota Exco: Jangan Diartikan Macam-macam!
-
Respons Nova Arianto Usai Timnas Indonesia U-17 Terhenti di Fase Grup Piala Dunia U-17 2025
-
Klub Super League Siap-siap Kehilangan Pemain, TC Timnas U-22 Diperpanjang hingga SEA Games 2025
-
Kata-kata Kegagalan Nova Arianto Bawa Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Belum Tentu Dipilih Indra Sjafri, Luke Xavier Keet Serahkan kepada Tuhan
-
Mauro Zijlstra Belum Tentu Bisa Bela Timnas Indonesia di Sea Games 2025 Karena Ini
-
Gabung Timnas U-23, Luke Xavier Keet: Ibuku Orang Indonesia
-
Bersaing dengan Mauro Zijlstra di Timnas U-22, Rafael Struick: Saya Percaya Kemampuan Sendiri