Suara.com - Sikap fair-play yang diperlihatkan oleh pemain timnas futsal Indonesia, Syauqi Saud, ketika menghadapi Jepang pada laga perempat final Piala Asia Futsal 2022 sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi luas dari publik.
Sebab, keputusan Syauqi Saud untuk menerapkan prinsip fair-play pada pertandingan itu perlu dianggap sebagai sebuah sikap yang menunjukkan martabat ksatria dalam sebuah pertandingan olahraga.
Sayangnya, Syauqi Saud justru menerima hujatan dari wrganet Indonesia karena bersikap fair-play. Sebab, timnas futsal Indonesia akhirnya tumbang dengan skor 2-3 dari Jepang dan gagal lolos ke semifinal Piala Asia Futsal 2022.
Padahal, banyak pihak termasuk asisten pelatih Timnas Futsal Jepang, Kensuke Takahashi memberikan pujian tinggi kepada Syauqi atas sikap ksatrianya di laga kontra Negeri Sakura, Selasa (4/10/2022).
Untuk memahami keputusan yang diambil oleh Syauqi Saud, netizen kiranya perlu mencermati dasar-dasar sikap fair-play sebagai sebuah bentuk sportivitas dalam dunia sepak bola.
Berikut Suara.com menyajikan penjelasan mengenai makna fair-play yang menjadi salah satu etika yang penting dalam dunia olahraga.
Konsep fair-play dalam dunia sepak bola sebetulnya berangkat dari sebuah konsep moralitas yang berisi penghargaan terhadap lawan dan harga diri.
Sebagai dua kubu yang sedang bersaing untuk meraih kemenangan, kedua pihak juga harus memahami bahwa lawan juga hadir sebagai mitra. Prinsipnya: lawan adalah kawan bermain.
Gagasan ini sebetulnya juga tertuang dalam European Sport Charter and Code of Ethic yang diterbitkan oleh Dewan Olahraga Eropa pada 1993.
Baca Juga: Jumpa Lawan Tangguh, Intip Peluang Timnas Futsal Indonesia Lewati Perempat Final Piala Asia
Dalam dokumen tersebut, ‘fair-play’ disebut sebagai, “Lebih dari sekedar bermain dalam aturan”. Dengan kata lain, ada prinsip-prinsip di luar aturan pemain yang mesti dipahami.
Jika diuraikan dalam bentuk yang lebih konkret, perilaku-perilaku yang bertumpu pada asas fair-play bisa dijabarkan melalui sejumlah contoh.
Pertama, adanya keinginan yang tulus dan ikhlas agar lawan bertanding mendapatkan kesempatan yang benar-benar sama dengan dirinya sendiri.
Aspek inilah yang sebetulnya ingin diperlihatkan Syauqi Saud. Dia menolak berbuat, dalam segala kondisi, untuk mendapatkan keuntungan dari suatu keadaan yang merugikan lawan.
Dalam kondisi inilah, Syauqi Saud yang mendapatkan keuntungan karena pemain lawan tersungkur lantaran cedera, enggan memanfaatkan keuntungan tersebut karena dianggap tidak adil.
Hal ini juga berarti bahwa Syauqi Saud menolak menggunakan cara-cara apa pun yang menguntungkan timnya sendiri, meskipun sebenarnya tidak bertentangan dengan peraturan permainan.
Berita Terkait
- 
            
              Alasan Gol Detik Akhir Rio Pangestu ke Gawang Jepang Dianulir Wasit
- 
            
              3 Penyebab Timnas Futsal Indonesia Kalah dari Jepang di Piala Asia Futsal 2022
- 
            
              Ranking Terbaru Timnas Futsal Indonesia: Tembus 5 Besar Asia, Lampaui Australia hingga Vietnam!
- 
            
              Nasib Syauqi Saud: Dipuji Timnas Jepang, Dihujat Pendukung Sendiri
- 
            
              Kalah Dramatis, Langkah Timnas Futsal Indonesia di Piala Asia 2022 Terhenti di Perempat Final
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
- 
            
              Jejak Kontroversial Wasit Real Madrid vs Barcelona, Fans Blaugrana Cemas
- 
            
              Hasil Dewa United vs Phnom Penh Crown di AFC Challenge League: Banten Warriors Ditahan Imbang
- 
            
              3 Striker Timnas Indonesia Minim Menit Bermain di Klubnya
- 
            
              Timnas Indonesia U-23 Dapat Keuntungan Tak Terduga di SEA Games 2025, Vietnam Meradang
- 
            
              Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
- 
            
              BRI Super League Goes to Campus: Kenalkan Industri Sepak Bola ke Generasi Muda
- 
            
              Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
- 
            
              Napoli Hantam Inter 3-1: Conte Balas Dendam, Sindir Lautaro dan Marotta
- 
            
              Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti