Suara.com - Devi Athok (43), ayah dari salah satu korban Tragedi Kanjuruhan secara mengejutkan membatalkan kesediaan autopsi terhadap dua almarhum anaknya. Bagaimana kronologinya?
Melansir TIMES Indonesia via SuaraMalang.Id--jaringan Suara.com, Kamis (20/10/2022), Devi Athok pada awalnya setuju agar dua anaknya yang jadi korban tewas Tragedi Kanjuruhan diautopsi.
Dia mengaku emosi setelah mendengar penjelasan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo yang menyebut kematian korban Tragedi Kanjurhan bukan disebabkan gas air mata, melainkan karena kekurangan oksigen dan tersinjak-injak.
"Polisi bilang kematian bukan gas air mata, tapi karena terinjak-injak. Sopo seng gak pegel (siapa yang nggak marah). Kok segampang itu buat pembodohan masyarakat. Aku pegel (kesal) dan melawan dari situ," kata Devi Athok, Rabu (19/10/2022).
Devi pun membeberkan sejumlah fakta yang didapatinya sendiri saat menyaksikan kedua putrinya sudah terbujur kaku. Ia menyimpulkan kematiannya terjadi karena sesuatu hal yang tak wajar.
"Anak saya yang Natasya itu dari dada sampai ke atas (wajah) itu biru sampai hitam, keluar darah. Terus yang Nayla adiknya itu dari tenggorokan sampai ke atas (wajah) menghitam. Tidak ada luka sama sekali di badan, si Nayla di hidungnya keluar busa," ungkapnya.
Bahkan saat memandikan jenazah putrinya untuk kali terakhir, ia memastikan jika tidak ditemukan luka lecet di jasad anaknya.
"Waktu saya mandikan jenazah terakhir kalinya, tidak ada sama sekali dari bawah sampai atas gak ada luka lecet atau apapun dan memang dari itu keluar di sini (mulut dan hidung) seperti racun," katanya.
Namun saat memeluk dan mencium anaknya untuk kali terakhir, Devi merasakan sakit dan perih seperti terkena gas air mata.
Baca Juga: Momen Iwan Bule Main Bola Bareng Presiden FIFA, Warganet: Nggak Ada Empati?
"Di bajunya itu baunya nggak enak, menyengat. Sampai tujuh hari gatal-gatal muka saya, karena mencium dan memeluk mereka (kedua putrinya)," tuturnya.
Menemukan fakta tersebut, Devi pun bertekad untuk mengupas tuntas persoalan yang hingga kini masih menjadi misteri. Pun ia meminta agar anaknya bisa diautopsi.
"Mungkin kalau autopsi kemarin itu ingin mengetahui secara pasti kematian anak saya, karena di rumah sakit cuma di data dan langsung saya bawa pulang. Saya saja itu pingsan, dan kaget anak saya sudah dikuburkan di Wajak. Kematiannya ini kan nggak wajar. Statemen dari pihak kepolisian waktu itu katanya bukan gas air mata, makanya saya ingin tahu," katanya.
Akhirnya pada 10 Oktober 2022, Devi resmi mengajukan autopsi yang rencananya akan dilakukan secara kolektif.
"Saat itu kan ditanya, ya sudah saya mengajukan autopsi. Itu kan bilangnya awal masih kolektif, saya mau," tegasnya.
Tekad Devi untuk mengetahui kebenaran yang terjadi, lambat laun pupus. Sepekan berlalu, Devi merasa tidak mendapat dukungan untuk perjuangannya. Padahal, ia menyatakan, dorongan untuk mengetahui kebenaran penyebab anaknya meninggal bukan hanya untuk kepentingannya saja.
Berita Terkait
-
Tak Ada Adegan Tembakan Gas Air Mata ke Tribun, Ini Penjelasan Polri
-
Libur, Pemain Borneo FC Tetap Jalani Latihan Virtual
-
Kedatangan Presiden FIFA Diharapkan Jadi Sinyal Positif untuk Sepak Bola Indonesia
-
Iwan Bule Jangan Disalahkan, Presiden FIFA yang Minta Fun Game, Warganet Sindir Soal Amplop
-
Komnas HAM Periksa Peran PT LIB pada Kasus Stadion Kanjuruhan, Poin-poin Ini yang Jadi Sorotan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
3 Kendala yang Bisa Jegal Langkah John Herdman Ketika Latih Timnas Indonesia
-
Dewa United Gregetan Mau Datangkan Ivar Jenner
-
Ruben Amorim Sebut yang Dialami Manchester United Sepanjang 2025 'Aneh'
-
Cedera, Bruno Fernandes Diprediksi Absen Beberapa Pertandingan
-
Kata-kata Hokky Caraka Usai Cetak Gol Salto Spektakuler
-
Modal Berharaga Persija Kalahkan Semen Padang, demi Perpanjang Tren Kemenangan
-
Eks Pelatih Timnas Putri Indonesia Bantu Al Nassr Juara, Dapat Selamat dari Cristiano Ronaldo
-
Ryan Giggs Peringatkan Manchester United Dampak Kepergian Bruno Fernandes
-
Harapan Jay Idzes Bisa Ajak Rizky Ridho Main Bareng di Sassuolo
-
Enzo Maresca Tegaskan Komitmen di Chelsea Meski Dirumorkan ke Manchester City