Suara.com - Legenda Juventus, Luis Monti merupakan satu-satunya pemain yang bermain dalam dua final Piala Dunia untuk dua negara berbeda.
Jika biasanya pemain bermain untuk dua negara berbeda di Piala Dunia saja, Luis Monti melakukan hal itu di partai final turnamen ini.
Bahkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saja hanya bisa memperkuat satu negara sepanjang karier bermain di Piala Dunia.
Terdapat alasan tersendiri mengapa Luis Monti bisa bermain dalam dua final Piala Dunia dengan dua negara berbeda saat itu.
Luis Monti merupakan seorang pemain yang berposisi sebagai gelandang, debut perdana bersama timnas Argentina pada 1924 di bawah asuhan Angel Vazquez.
Dimulai pada tahun 1930, Monti pertama kalinya berlaga di Piala Dunia untuk timnas Argentina dan bermain sangat baik.
Mengatasi Yugoslavia di babak semifinal dengan skor 2-1 dan menantang Uruguay selaku tuan rumah ajang tersebut di partai final.
Namun kesuksesan itu tak membua Monti dalam kondisi yang baik, ia bahkan sampai mendapat ancaman pembunuhan saat berjuang bersama timnas Argentina di Piala Dunia 1930.
Berawal dari surat ancaman yang berisi Argentina tidak boleh memenangi Piala Dunia 1930, jika menang satu keluarga Monti akan dihabisi.
Baca Juga: Eks Timnas Belanda ke Indonesia untuk Nobar Piala Dunia 2022, Cek Lokasinya
Ancamanan itu sukses membuat Monti terkena mental dan di partai final Argentina kalah dengan skor cukup telak dari Uruguay, 2-4.
Pasca Piala Dunia tersebut, Monti kembali melanjutkan kariernya sebagai pesepak bola hingga didatangi dua orang asal Italia.
Orang tersebut memberi penawaran Monti untuk melanjutkan karier di Italia dan mulai memperkuat Juventus pada 1931.
Monti sukses menorehkan 225 pertandingan dan karena merasa betah di Italia, Monti memutuskan mengubah kewarganegaraannya menjadi warga negara tersebut.
Hingga timnas Italia merasa sangat beruntung bisa mendapat jasanya, Monti pun berlaga di Piala Dunia 1973 bersama Italia.
Dan karena kemampuannya yang luar biasa, Monti sukses membawa Italia mencapai partai final dan keluar sebagai juara pada edisi 1934.
Berita Terkait
-
Viktor Gyokeres Flop, Arsenal Dirumorkan Bakal Rekrut Striker Juventus Gratis
-
Bukan Lagi Lolos Piala Dunia, PSSI Minta John Herdman Jadikan Timnas Indonesia Juara Ini?
-
Setelah Libur Natal, Jadwal Neraka Menanti Jay Idzes di Serie A Italia
-
Gattuso Blak-blakan: Timnas Italia Saya Bangun dengan Cara Copy Paste Gaya Lippi
-
John Herdman Dikontrak Timnas Indonesia Sampai Tahun 2030
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ujian Berat Tanpa Sang Kapten, Manchester United Berharap Tuah Dua Bek Senior Lawan Newcastle
-
Manchester City Incar Antoine Semenyo Saat Masa Depan Oscar Bobb Terancam
-
Alasan Emosional Luca Zidane Pilih Aljazair Dibanding Prancis
-
Pemain Akademi yang Bakal Jadi Korban Jika Manchester City Datangkan Semenyo
-
Prediksi Persib Bandung vs PSM Makassar di BRI Super League, 27 Desember 2025
-
Prediksi Persik Kediri vs Persis Solo di BRI Super League, 27 Desember 2025
-
Fakta-fakta Isu Maarten Paes dan Joey Pelupessy ke Persib Bandung
-
Liverpool vs Wolves, Misi Arne Slot Tutup Tahun 2025 dengan Kemenangan Manis di Stadion Anfield
-
Prediksi Formasi Manchester United Tanpa Bruno Fernandes Menjelang Laga Sengit Kontra Newcastle
-
Viktor Gyokeres Flop, Arsenal Dirumorkan Bakal Rekrut Striker Juventus Gratis