Suara.com - Fans sepak bola LGBT berpikir berkali-kali datang ke Qatar untuk nonton Piala Dunia 2022. Sebab Qatar mengharamkan LGBT dan terancam hukuman penjara jika ketahuan bermesraan di tempat umum.
Bahkan mereka akan diburu, ditangkap, dipukul dan dipaksa menjalani tes psikolog. Hal itu berdasarkan laporan dari Human Rights Watch. Homoseksualitas ilegal menurut hukum Qatar dan terancam hukuman mati.
Dikutip dari Mirror, Rasha Younes, peneliti senior untuk hak-hak LGBT mewawancarai LGBT di Qatar. Ada 6 orang yang diwawancarai.
“Mereka mengalami pemukulan yang parah dan berulang dan lima orang mengalami pelecehan seksual oleh Pasukan Keamanan Pencegahan," kata Rasha Younes.
Perlakuan yang menyakitkan adalah pelecehan verbal. Selain itu mereka diserahkan ke psikolog.
Semua LGBT yang diwawancarai pernah mendekam di penjara tanpa akses untuk mempunyai pembela hukum.
Bahkan seorang transgender Qatar mengklaim bahwa pasukan keamanan memukulinya hingga berdarah dan menendang perutnya.
Selain itu seorang warga Qatar biseksual dipukuli sampai mereka kehilangan kesadaran.
Hingga kini tidak ada perbaikan dalam penanganan LGBT di Qatar. Termasuk jelang Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Perkenalkan Kathryn Nesbitt, Ahli Kimia Jadi Asisten Wasit Wanita Pertama di Piala Dunia
"Tidak ada perbaikan dalam catatan Qatar tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang-orang LGBT," katanya.
“Qatar tetap menghukum hubungan sesama jenis dan hubungan seks di luar nikah dengan tujuh tahun penjara."
Berita Terkait
-
Sampaikan Simpati Doha Diserang, Ini Poin-poin Pertemuan Prabowo dan Emir Qatar
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Turki Peringatkan Hamas Soal Serangan Israel di Doha
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
PM Qatar Sebut Netanyahu Orang Narsis Tanpa Moral Usai Israel Serang Doha
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Prediksi Pemain Liverpool vs Everton: Debut Alexander Isak, Duel Jack Grealish
-
1.500 Polisi Siaga, Derby Lazio vs AS Roma Dipastikan Penuh Ketegangan
-
Derby Roma vs Lazio: Siapa Siap Tempur di Laga Panas Akhir Pekan Ini?
-
Santiago Gimenez Masih Mandul, Eks Bomber AC Milan Kasih Pembelaan
-
Derby della Capitale 2025: Totti Prediksi Zaccagni Jadi Ancaman Lazio
-
Ruben Amorim Buka Suara soal Pertemuan dengan Sir Jim Ratcliffe, Ditawari Kontrak Baru?
-
Kata-kata Berkelas Emil Audero: Ogah Jemawa, Siap Bikin Pemain Parma Frustasi
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
Real Madrid Bidik Wonderkid MU, Digadang Jadi Pengganti Luka Modric
-
Arsenal vs Manchester City: Arteta Bidik Sejarah, Guardiola Dihantui Catatan Buruk