Suara.com - Gelandang box-to-box Timnas Inggris, Jude Bellingham memiliki potensi besar sebagai 'game changer' alias pemain yang memberikan perubahan signifikan bagi The Three Lions di Piala Dunia 2022. Pemain 19 tahun itu sudah membuktikannya pada laga perdana Inggris di Qatar 2022.
Bellingham tiba di Qatar dengan digadang-gadang sebagai calon bintang Piala Dunia menyusul penampilannya yang matang bersama Borussia Dortmund dan Timnas Inggris, meski usianya baru 19 tahun.
Bellingham melebihi ekspektasi dengan permainan yang dewasa saat membantu Inggris menghancurkan Iran 6-2 pada laga pembuka Grup B Piala Dunia 2022, awal pekan ini.
Pemain jebolan Birmingham City itu tak menunjukkan tanda-tanda demam panggung saat seluruh mata dunia tertuju padanya, ketika sundulannya yang terukur membuat Inggris mencetak gol pembuka di babak pertama.
Gol pertamanya untuk Inggris itu membuat Bellingham menjadi pencetak gol termuda kedua Inggris di pentas Piala Dunia setelah Michael Owen.
Cepatnya perkembangan Bellingham ini tidak mengejutkan kiper Inggris, Jordan Pickford, pemain veteran yang telah menjalani sejumlah turnamen besar bersama Three Lions.
"Jude anak yang luar biasa, masih muda tapi sangat dewasa. Saya rasa dengan dia berada di Dortmund Anda bisa melihat dia memiliki kualitas pemimpin sebagai kapten di sana," tutur Pickford seperti dilansir Sky Sports, Jumat.
"Performanya pada malam itu tak disangka-sangka dalam debutnya di Piala Dunia. Luar biasa. Tentu dia punya kapabilitas sebagai pemain pembeda, dia bukan gelandang biasa. Sebagai pemain tengah, dia punya atribut komplet," puji kiper Everton itu.
Apabila Bellingham dapat mempertahankan performa dinamisnya melawan Amerika Serikat di laga matchday 2 Grup B yang akan dihelat di Stadion Al Bayt, Sabtu (26/11/2022) dini hari WIB nanti, Inggris punya peluang besar menang dan menjamin tempat di 16 besar Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Super Dramatis! Sepasang Gol Telat Iran Benamkan Wales di Stadion Ahmed bin Ali
Bagi pelatih Inggris, Gareth Southgate, peran Bellingham mewakili evolusi taktis dari seorang pelatih yang sebelumnya dicemooh karena pendekatan konservatifnya.
Pada Piala Dunia 2018, ketika Inggris dikalahkan oleh Kroasia di semifinal, dan pada Euro 2020, ketika mereka kalah di final lewat adu penalti dengan Italia, para anak asuh Southgate dilumpuhkan oleh kurangnya naluri membunuh.
Kehati-hatian bawaan itu terlihat jelas dari pemilihan Declan Rice dan Kalvin Phillips oleh Southgate sebagai sepasang gelandang bertahan melawan Italia, sementara ia bermain dengan tiga bek tengah dan Jordan Henderson dalam peran lini tengah yang merusak ketika melawan Kroasia.
Phillips dan Henderson dibawa ke Qatar, tapi Southgate pada akhirnya siap untuk mengesampingkan pendekatan pragmatisnya karena kemunculan Bellingham.
Melawan Iran, Bellingham diberi kebebasan untuk ikut menyerang dan memberikan efek yang menghancurkan.
"Saya pernah bilang saya ingin mencetak lebih banyak gol untuk Dortmund dan Inggris. Ini momen yang membanggakan bagi saya," kata Bellingham.
Selain mencetak gol pembuka Inggris, Bellingham, dengan ketenangan dan kekuatannya membantu Harry Kane menyediakan umpan silang untuk gol Raheem Sterling.
Bellingham juga mengirim Callum Wilson berlari di sayap kanan lewat umpan sangat terukur jelang peluit panjang, sebelum diakhiri eksekusi gol Jack Grealish.
Bellingham tak hanya muncul pada saat-saat Inggris melakukan serangan mematikan, ia juga memastikan dirinya kembali ke posisinya di samping Rice saat memerlukan permainan lebih bertahan.
Yang lebih mengejutkan lagi, dua tahun lalu, Bellingham masih bermain di liga kasta kedua Inggris bersama Birmingham.
Dia baru 18 kali tampil dalam pertandingan internasional bersama Inggris namun telah dibandingkan dengan Frank Lampard, Bryan Robson dan Stevan Gerrard, para legenda timnas Inggris yang bakat individunya tercakup dalam kehadiran lini tengah serba guna Bellingham.
Dan boleh dibilang, sang wonderkid kini tak tergantikan di line-up terbaik Timnas Inggris racikan Gareth Southgate.
Berita Terkait
-
Thomas Tuchel Bocorkan Rahasia Jelang Timnas Inggris vs Serbia
-
Assalamuaikum! Djed Spence Jadi Pemain Muslim Pertama di Timnas Inggris Senior
-
Amorim Dipecat? Inilah 5 Kandidat Panas Kursi Manajer Manchester United
-
Tanpa Messi dan Cristiano Ronaldo, Ini Daftar 30 Pemain Menuju Ballon d'Or 2025
-
Timnas Inggris Back to Back, Ini Daftar Juara Piala Eropa Wanita
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Jersey Rizky Ridho Digantung di Ruang Ganti Persija, Isu Abroad Menguat
-
Milos Kerkez Diganti Cepat Lawan Burnley, Arne Slot Ungkap Alasan Keputusan Berani Liverpool
-
Harga Pasar Kevin Diks di Bundesliga: Lebih Mahal dari Neuer hingga Gotze!
-
Kata-kata Marc Klok Mohon Ke Bobotoh Jelang Lawan Lion City Sailors: Sangat Penting...
-
Penyebab Marselino Ferdinan Menghilang dari AS Trencin
-
TC Bulgaria Ditutup Kekalahan, Nova Arianto Beberkan Dua Masalah Timnas U-17 Jelang Piala Dunia
-
Johnny Jansen Bantah Bali United Gunakan Taktik Kotor Lawan Persija
-
3 Pemain Keturunan Batal Naturalisasi Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kata-kata Jay Idzes Usai Bantu Sassuolo Menang Perdana di Serie A Italia
-
3 Fakta Menarik di Balik Kemenangan Borneo FC atas PSIM Yogyakarta