Suara.com - Timnas Belanda harus puas meraih satu poin dalam matchday kedua Grup A Piala Dunia 2022 setelah ditahan imbang Ekuador dengan skor 1-1, Sabtu (26/11/2022) dini hari WIB.
Duel Belanda vs Ekuador yang berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar itu berjalan alot.
Belanda unggul lebih dulu lewat gol cepat Cody Gakpo saat pertandingan baru berjalan 6 menit. Namun, Ekuador berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua melalui Enner Valencia (49').
Meski diunggulkan, hasil imbang ini sepertinya bakal disyukuri oleh tim asuhan Louis van Gaal mengingat di babak kedua, mereka habis-habisan ditekan Ekuador.
Hasil ini membuat Belanda untuk sementara memuncaki klasemen Grup A dengan koleksi empat poin, setera Ekuador yang menduduki peringkat kedua.
Sementara bagi Qatar, hasil imbang Belanda dan Ekuador membuat sang tuan rumah menjadi tim pertama yang tersingkir dari Piala Dunia 2022.
Qatar untuk sementara terdampar di dasar klasemen Grup A dengan koleksi nol poin setelah selalu kalah dalam dua matchday pertamanya. Di matchday terakhir, mereka akan menghadapi Belanda, sementara Ekuador ditantang Senegal.
Jalannya Pertandingan
Ekuador tampil agresif di menit-menit awal dengan menerapkan garis pertahanan mid-block. Pressing La Tri baru aktif saat pemain Belanda menguasai bola di garis tengah lapangan.
Baca Juga: Profil Antonio Rudiger, Bek Timnas Jerman yang Dianggap Menyepelekan Jepang
Taktik bertahan Ekuador direspons Belanda dengan menerapkan operan direct ke lini tengah. Pendekatan itu langsung membuahkan hasil dengan Cody Gakpo mencetak gol pada menit ke-6.
Gol Gakpo berawal dari bek Nathan Ake yang melepaskan umpan mendatar ke tengah lapangan. Davy Klaassen yang menguasai bola kemudian melakukan sedikit dribble sebelum memberikan Gakpo umpan di depan kotak penalti.
Striker 23 tahun itu kemudian menggiring bola beberapa meter ke sisi kiri kotak penalti sebelum melepaskan tembakkan keras menggunakan kaki kiri yang tak bisa dihalau kiper Hernan Galindez.
Ekuador merespons gol cepat De Oranje dengan bermain lebih berani. Mereka berinisiatif menguasai bola dan coba melancarkan serangan lewat kedua sisi sayap yang diisi Estupinan dan Preciado.
Namun, upaya tim asuhan Gustavo Alfaro itu kurang efektif. Belanda yang juga bermain dengan skema tiga bek plus dua wingback, sama sekali tidak kesulitan untuk meredamnya.
Pada menit ke-24, upaya Ekuador mulai menemukan hasilnya. Mereka mampu masuk ke final third Belanda untuk menciptakan ancaman serius untuk Oranje.
Moises Caicedo melihat salah seorang rekan setimnya tidak dijaga dan berusaha mengirimkan sebuah operan rendah padanya. Bagaimanapun, salah seorang pemain bertahan lawan membaca permainan dengan sempurna dan menghalau bahaya ini.
Pervis Estupinan kemudian mengantarkan sebuah umpan silang lambung ke area penalti Belanda tetapi masih mampu di gagalkan oleh pemain bertahan lawan.
Serangan Ekuador tak berhenti sampai disitu. Kembali melalui sisi kiri pertahanan Belanda, mereka memberi ancaman serius pada menit ke-27.
Enner Valencia coba melebar untuk menerima umpan di sisi kiri kotak penalti Belanda. Dia kemudian melepaskan umpan silang tetapi dua rekannya di kotak terlarang gagal menyambut umpan matang itu.
Pada menit ke-32, Ekuador kembali menebar ancaman. Mendapat umpan di sisi kiri kotak penalti, Enner Valencia melepaskan tembakkan keras menggunakan kaki kanan yang masih mampu dimentahkan kiper Andries Noppert.
Laga berjalan alot setelahnya. Belanda kembali lebih banyak menguasai bola tetapi kesulitan untuk menciptakan peluang bersih.
Ekuador sempat mencetak gol pada menit 45+3 melalui Pervis Estupinan, tetapi wasit menganulir gol itu karena offside. Skor 1-0 untuk keunggulan Belanda pun tak berubah hingga jeda.
Di babak kedua, Ekuador langsung menghentak. Mereka berhasil mencetak gol pada menit ke-49 setelah memanfaatkan kesalahan lini tengah Belanda.
Pervis Estupinian berhasil mendapatkan bola di depan kotak penalti Belanda untuk kemudian melepaskan tembakkan keras yang masih bisa dihalau Noppert.
Namun, bola rebound berhasil disambar oleh Enner Valencia lewat sepakkan keras di muka gawang untuk membawa Ekuador menyamakan kedudukan 1-1.
La Tri terus menekan Belanda pasca gol tersebut. Mereka bahkan nyaris berbalik unggul pada menit 58 andai tembakkan keras Gonzalo Plata dari dalam kotak penalti tidak membentur tiang gawang.
Timnas Belanda terlihat kesulitan mengembangkan permainan pasca kebobolan. Louis van Gaal sampai harus menarik keluar Davy Klaassen pada menit ke-68 untuk digantikan Steven Berghuis guna memberikan tenaga baru di lini tengah.
Oranje kembali memasukan dua pemain yakni Wout Weghorst dan Marten de Roon untuk menggantikan Cody Gakpo dan Teun Koopmeiners pada menit ke-79.
Namun, permainan mereka tetap tidak berkembang dan justru lebih banyak ditekan oleh Ekuador. Skor 1-1 pun pada akhirnya tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang tanda rampungnya pertandingan.
Susunan Pemain Belanda vs Ekuador
Belanda ((3-4-1-2): Andries Noppert; Jurrien Timber, Virgil van Dijk, Nathan Ake; Denzel Dumfries, Teun Koopmeiners (Marten de Roon, 79'), Frenkie de Jong, Daley Blind; Davy Klaassen (Steven Berghuis, 68'); Cody Gakpo (Wout Weghorst, 79'), Steven Bergwijn (Memphis Depay, 46').
Pelatih: Louis van Gaal (Belanda).
Ekuador (5-4-1): Hernan Galindez; Angelo Preciado, Jackson Porozo, Felix Torres, Piero Hincapie, Pervis Estupinan; Gonzalo Plata (Romario Ibarra, 90'), Jhegson Mendez, Moises Caicedo, Enner Valencia (Kevin Rodriguez, 90'); Michael Estrada (Jeremy Sarmiento, 74').
Pelatih: Gustavo Alfaro (Argentina).
Tag
Berita Terkait
-
Hasil Belanda vs Ekuador: Cody Gakpo Bawa Oranje Unggul 1-0 di Babak Pertama
-
Susunan Pemain Belanda vs Ekuador di Piala Dunia 2022: Depay Cadangan, Enner Valencia Starter
-
Hasil Piala Dunia 2022: Habisi Qatar, Senegal Petik Kemenangan Perdana di Grup A
-
Timnas Belanda Dapat Dukungan PSSI di Oranje Indonesia Festival
-
Momen Langka Cristiano Ronaldo Selebrasi "SIUU" di Hadapan Lionel Messi
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Klasemen Akhir Sepak Bola SEA Games 2025: Filipina Lolos, Indonesia Tersingkir Menyakitkan
-
Timnas Indonesia U-22 Angkat Koper Lebih Cepat dari SEA Games 2025, Indra Sjafri Dipecat?
-
Hanya Satu Umpan! Bedah Statistik Miliano Jonathans di Laga FC Utrecht vs Nottingham Forest
-
SUDAH MULAI Link Streaming Timnas Indonesia vs Myanmar SEA Games 2025
-
Dejavu Pesta Gol? Indra Sjafri Punya Resep Rahasia Hancurkan Myanmar di SEA Games 2025
-
Rapor Merah Pemain Indonesia di Liga Europa: Verdonk Cedera, Dean James dan Miliano Kompak Kalah
-
Mental Diuji! Media Vietnam Remehkan Peluang Lolos Timnas Indonesia U-22 ke Semifinal SEA Games 2025
-
SEA Games 2025: 3 Opsi Rotasi Pemain Indra Sjafri untuk Bantai Myanmar
-
Akses Nonton Gratis Timnas Indonesia vs Myanmar di SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 18.00 WIB
-
Kevin Diks Ceritakan Kebanggaan Sang Kakek Saat Dirinya Pilih Bela Timnas Indonesia