Suara.com - Luka Modric beserta timnya Kroasia gagal lolos ke final Piala Dunia 2022 di Qatar. Kroasia gagal setelah dikalahkan oleh timnas Argentina dalam babak semifinal dengan skor telak 3-0.
Meski demikian, Modric mampu menghadirkan penampilan yang luar biasa dan membawa negaranya finish di peringkat ketiga World Cup 2022. Berkaitan dengan itu, berikut fakta menarik tentang akhir tarian sang maestro di kancah Piala Dunia.
Profil Luka Modric
Luka Modric lahir pada 9 September 1985. Ia lahir di tengah wilayah yang rawan konflik. Ia sering hidup bersama kakeknya karena orang tuanya bekerja di pabrik rajut dekat pegunungan Velebit.
Setiap pagi, Luka membawa ternaknya ke bukit. Luka yang saat itu berusia 6 (enam) tahun, bermain bola dengan temannya di sekitar rumah.
Ia mengalami perjuangan yang cukup mengharukan. Kakeknya ditangkap dan dibunuh secara kejam oleh tentara Yugoslavia saat membawa ternak ke perbukitan. Perang yang terjadi pun membuat Modric pergi mengungsi dan ia pun harus menyesuaikan diri.
Ia kerap bermain bola di tempat parkir. Suatu saat, pekerja yang juga tinggal di tempat pengungsian menghubungi Direktur NZ Zadar Josip Bajlo. Pekerja itu meminta Josip melihat permainan Modric yang berusia 7 tahun.
Josip pun tertarik dengan kemampuan Modric dan menawarkannya untuk mendaftar ke Akademi Zadar. Ia sempat dibantu pamannya terkait perekonomian.
Setelah beberapa tahun bersama Akademi Zadar, Modric yang berusia 12 tahun mencuri perhatian Hajduk Split. Namun, Split batal mengontrak karena fisik Modric dianggap tak meyakinkan.
Baca Juga: 4 Hal yang Membuat Piala Dunia 2022 Akan Selalu Diingat Para Pencinta Bola
Modric sempat kecewa dan patah semangat. Ia bahkan kehilangan antusiasme bermain bola.
Namun setelah vacum beberapa waktu, kepala Akademi Zadar Tomislav Basic menemuinya dan menyemangatinya. Pada usia 15 tahun, Modric pun bergabung dengan Dinamo Zagreb.
Pada 2003 di usia 18 tahun dengan Zagreb, ia berhasil menunjukkan bakatnya. Namun Zagreb meminjamkan nya ke Zrinjski Mostar dan terpilih menjadi Bosnia dan Herzegovina League Player of the Year.
Meski gemilang di Bosnia, Zagreb masih belum mempercayai Modric dan meminjamkannya ke klub Kroasia, Inter Zapresic. Ia pun berhasil membantu Inter menjadi runner up liga Kroasia dan memperoleh penghargaan Croatian Football Hope of the Year.
Kemudian pada 2005, Modric kembali ke Zagreb. Setelah masa peminjaman ke klub lain tersebut, Modric mendapat kontrak jangka panjang dengan Dinamo Zagreb selama 10 tahun. Ia pun mampu membeli rumah baru untuk keluarganya.
Pada tahun pertama bersama Dinamo Zagreb, ia membantu memenangi liga dan mencetak 7 gol dalam 31 pertandingan. Modric juga mulai mendapat perhatian dari Barcelona, Chelsea, dan Barcelona.
Berita Terkait
-
4 Hal yang Membuat Piala Dunia 2022 Akan Selalu Diingat Para Pencinta Bola
-
Timeline Magis Argentina: Berdarah di Kaki Arab Saudi, Berjaya Libas Prancis
-
Hari Ini, Argentina Umumkan Hari Libur Nasional untuk Perayaan Gelar Juara Piala Dunia
-
Mulai Hari Ini, Karim Benzema Resmi Pensiun dari Timnas Prancis
-
Benzema Pensiun Usai Prancis Gagal Pertahankan Gelar Juara Piala Dunia
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hokky Caraka Cetak Gol Salto saat Persita Tangerang Hajar Persik Kediri 3-0
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese