Suara.com - Pengamat sepak bola Indonesia, Sigit Nugroho secara lantang menyebut perebutan kursi Ketua Umum PSSI kerap kali diwarnai aksi sogok-menyogok. Dia mengklaim terdapat putaran uang yang banyak demi mendapatkan suara pada kongres.
Sigit Nugroho bahkan mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengecek ada tidaknya praktik suap-menyuap dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan bergilir pada 16 Februari mendatang.
Menurut Sigit, sudah bukan rahasia bahwa para tokoh yang ingin menjadi Ketua Umum PSSI "membayar" suara voters demi memuluskan langkah untuk menduduki kursi nomor satu di federasi sepak bola nasional itu.
"Kita semua tahu seperti apa kongres di Indonesia, kongres PSSI itu. Money gamenya sangat intens," kata Sigit Nugroho dikutip dari video wawancara yang tayang di YouTube iNews seperti dilansir dari BolaTimes--jaringan Suara.com, Kamis (19/1/2023).
"Kita tidak perlu menutup mata, kalau KPK mau masuk silahkan."
"Uangnya banyak. 87 pemilik suara dikalikan puluhan juta. Ini bisa dilacak. Tidak perlu justice collaborator, tunjukkan saja siapa yang mau membantu, itu sangat terbuka," tambahnya.
Bursa calon Ketua Umum PSSI diketahui telah mengerucut menjadi lima sosok. Mereka adalah Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Arif Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djami Francis.
Menurut Sigit, beberapa sosok yang maju sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 memang layak untuk menukangi federasi sepak bola nasional itu. Namun, kunci untuk memenangkan "pertarungan" tetaplah suara terbanyak alih-alih kompetensi semata.
“Tapi apakah dia (salah satu calon) mendapat suara banyak? Kan kuncinya di situ, suara, di kongres. Ini siapa berani bayar berapa akan ada hasilnya," jelas Sigit.
Baca Juga: Profil Doni Setiabudi, CEO Bandung Premier League yang Daftar 3 Posisi Sekaligus di KLB PSSI
“Kalau siapa dukung siapa tanpa bayaran, oke, katakan ada, Lets see, tapi itu mungkin 5 persen, pertemanan. Tapi sebagian besar tidak.”
“Boleh cek nanti, bagaimana permainan orang untuk menjadi Exco (Komite Eksekutif PSSI), bagaimana permainan menjadi Ketua Umum PSSI. Itu begitu kotor,” lanjutnya.
Berita Terkait
-
Bek PSDS Deli Nyoman Paul Ikut Audisi Indonesian Idol, Media Malaysia: Masa Depannya Semakin Redup
-
Prediksi Media Malaysia: Shin Tae-yong Akan Jadi Rebutan Klub Asia Tenggara Jika Dipecat PSSI
-
Arif Putra Wicaksono: Masalah Sepak Bola Indonesia Itu Kesejahteraan
-
Siap Bersaing Menuju PSSI 1, Arif Putra Wicaksono: Yang Penting Dapat Kesempatan Bicara Program
-
Erick Thohir Kembali Dapat Dukungan Jadi Ketua Umum PSSI, Dianggap Visioner dan Berani
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Suara Lantang Pep Guardiola: Hentikan Genosida di Gaza!
-
Acuhkan Indra Sjafri, Tim Geypens Cetak Gol Spektakuler di Belanda
-
Jadwal dan Link Live Streaming Derby London Arsenal vs West Ham United
-
Link Live Streaming Bigmatch Premier League Chelsea vs Liverpool Malam Ini
-
Tinggal Klik! Link Live Streaming Persita Tangerang vs Semen Padang
-
Optimisme 'Baja' Eliano Reijnders: Yakin Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
-
Tingkatkan Kualitas Pelatih, PSSI Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Lisensi D Nasional
-
Patrick Kluivert Ogah Paksakan Ole Romeny Bermain, Ini Penyebabnya
-
Dean James Mendadak Ingin Berhenti Main Bola, Ada Apa?
-
Babak Baru Nasib Mees Hilgers: Tolak Duduk Bareng, Mogok Tanda Tangan