Suara.com - Gelandang Borussia Dortmund, Jude Bellingham tak terima timnya disingkirkan Chelsea dari Liga Champions dengan cara menyakitkan, yakni kebobolan gol kedua melalui tendangan penalti yang diulang.
Duel Chelsea vs Dortmund dalam leg kedua 16 besar Liga Champions 2022-2023 berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah di Stamford Bridge, London.
Hasil itu membuat Chelsea berhak melaju ke perempat final dengan keunggulan agregat 2-1 setelah di leg pertama sempat dikalahkan Dortmund dengan skor 1-0 di Signal Iduna Park.
Chelsea mencetak gol pembuka melalui Raheem Sterling pada menit ke-43 sebelum Kai Havertz menggenapkan keunggulan Chelsea lewat tendangan penalti di awal babak kedua.
Gol kedua ini yang dianggap kontroversial oleh Jude Bellingham. Pasalnya, Havertz sempat gagal mencetak gol dati titik putih sebelum tendangan penalti itu diulang oleh wasit usai berkonsultasi dengan VAR.
VAR menganggap tendangan itu harus diulang lantaran ada pemain Dortmund dan Chelsea yang lebih dulu melakukan intervensi dengan masuk ke kotak penalti sebelum Havertz melepaskan tembakkan.
"Jaraknya satu atau dua yard. Saya tidak terlalu yakin. Saya tidak ingin mendapat masalah. Itu sendiri mengecewakan tetapi fakta bahwa mereka melakukan tendangan ulang adalah lelucon," kata Jude Bellingham kepada BT Sport dikutip dari BBC, Rabu (8/3/2023).
Menurut Bellingham, para pemain baik Chelsea maupun Dortmund jelas akan masuk ke kotak penalti mengingat Havertz memperagakan teknik penalti slow run atau bergerak lambat sebelum melepaskan tembakkan.
"Untuk setiap penalti dengan lari lambat seperti itu akan ada orang-orang yang berlari ke dalam kotak sekitar satu yard atau lebih. Tapi itulah aturannya. Mereka telah membuat keputusan dan kami harus menerimanya," tambah Bellingham.
Baca Juga: Akhiri Musim Lebih Cepat, Neymar: Saya Akan Kembali Lebih Kuat
Apa Alasan Penalti Kai Havertz Diulang
Havertz diizinkan mengulang tendangan penalti oleh wasit karena pemain Dortmund, Salih Ozcan yang membuang bola pasca kegagalan Havertz di kesempatan pertama, terlihat masuk ke dalam kotak penalti sebelum striker asal Jerman itu menendang bola.
Melansir The Athletic, pertimbangan mengulang penalti Havertz dinilai sudah sejalan dengan Law of the Game International Football Association Board (IFAB) terkait VAR.
Intervensi pemain didalam kotak penalti dinilai dari bagian mana pun dari tubuh pemain yang berada di tanah saat tendangan dilakukan. Jika ada bagian kaki yang berada di area penalti atau garis lengkung, itu dianggap intervensi.
Dalam aturan IFAB, intervensi ditinjau jika "seorang bek yang melanggar batas mencegah penyerang bermain atau mampu memainkan bola dalam situasi di mana sebuah gol mungkin dicetak".
IFAB selaku pembuat aturan sepak bola, merinci dalam Undang-undang 14 tentang tendangan penalti apa yang harus dilakukan jika terjadi pelanggaran.
Tag
Berita Terkait
-
Epic Comeback, Chelsea Berhasil Bangkit Rebut Tiket Perempat Final Liga Champions Usai Taklukan Dormund
-
Penjelasan Penalti Chelsea Boleh Diulang, Berujung Tersingkirnya Dortmund dari Liga Champions
-
Hasil Liga Champions: Benfica Menggila, Lumat Club Brugge 5-1 untuk Melaju ke Perempat Final
-
Hasil Chelsea vs Dortmund: The Blues Bangkit Rebut Tiket Perempat Final Liga Champions
-
Prediksi Bayern Munich vs Paris Saint Germain di Liga Champions: Preview, Head to Head dan Skor
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Maarten Paes Akhiri Musim Lebih Cepat, Tak Ada FIFA Matchday Jadi Salah Satu Alasannya
-
Daftar Calon Pelatih Timnas Indonesia Makin Mengerucut, Siapa Saja?
-
Pemain Keturunan Gabung Persija Jakarta, Pelatih Brasil Pantau Perkembangan
-
Psywar Dingin Bintang Brasil, Satu Kalimat yang Jadi Alarm Bahaya untuk Timnas Indonesia U-17
-
4 Fakta Mengerikan di Balik 16 Kemenangan Beruntun Bayern Munich, PSG Jadi Korban
-
Pelatih Selangor FC: Mari Kita Buat Persib Kesulitan
-
Prediksi Legenda Futsal Indonesia di Piala Asia Futsal 2026, Yakin Bisa Lolos Grup
-
Pelatih Persija Akui Timnas Indonesia U-17 Bakal Susah Kalahkan Brasil, Kenapa?
-
Kata-kata Ole Romeny yang Akhirnya Comeback Bermain di Oxford United
-
Ruud Gullit Sebut Pemain Ini Salah Gabung ke MU, Hengkang ke Serie A Jadi Solusi