Satu hal yang membuat pemain-pemain home grown Jepang kini merambah ke Eropa yaitu mengenai karakter yang melekat di dalam diri pemain yaitu etos kerja dan beringegritas.
Sepak bola dunia mengakui karakter pemain Jepang, banyak klub-klub yang menyisihkan satu slot pemain Asia atau Non-Eropa untuk diisi oleh pemain Jepang karena memiliki etos kerja dan berintegritas tinggi, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.
Manajemen liga
Berbicara mengenai karakter tidak serta merta terbentuk dalam satu atau dua tahun saja, itu juga yang ditunjukkan Jepang hingga dapat membentuk karakter pemainnya seperti sekarang.
JFA membentuk akademi-akademi yang tersebar ke seluruh wilayah kota di Jepang. Akademi-akademi itu berafiliasi dengan tim-tim pro dari J-League yang memiliki satu kurikulum atau blue print sepak bola yang sama.
Tidak hanya dari komponen pengembangan pemain, JFA juga memberikan pelatihan dan pengembangan terhadap para pelatih yang nantinya akan membina di akademi hingga memperoleh lisensi AFC.
Pengembangan sepak bola itu membuat Jepang kini mempunyai scouting yang merata di berbagai penjuru kota, tidak hanya terpusat pada beberapa kota seperti Tokyo, Osaka dan Shizuoka.
Pada sebuah jurnal berjudul "Does the Mobility of Football Players Influence the Success of the National Team?" yang ditulis oleh Dirk Baur dan Sibylle Lehmann, dijelaskan timnas yang mencapai kesuksesan dimulai dengan pemain yang di ekspor ke liga yang berperingkat lebih baik dan liga diisi sebagian oleh pemain asing.
Dalam jurnal terbitan Institute for International Integration Studies, 2007, menyimpulkan bahwa pemain yang bermain di luar negeri membuat timnas dapat tampil baik di ajang internasional.
Baca Juga: Ranking FIFA Tim Grup D Piala Asia 2023, Timnas Indonesia Paling Rendah
Dalam melakukan tata kelola J-League, JFA juga sadar akan hal itu. Selain membuat regulasi mengenai kuota pemain asing yang sesuai kebijakan yang diberikan AFC, klub-klub J-League melakukan produksi-produksi pemain bertalenta dengan memberikan kesempatan menit bermain ke pemain muda.
Pertama, mengenai regulasi pemain asing selain untuk membuat klub-klub dapat bersaing di kompetisi teratas Liga Champions Asia namun juga dapat menjadi proyek untuk memperoleh exposure dari sepak bola dunia.
Nama-nama pemain kelas dunia yang berhasil dikontrak klub J-League seperti Andres Iniesta, Lukas Podolski hingga Fernando Torres juga dapat menularkan ilmunya kepada pemain muda.
Kedua, semakin tinggi ekspose liga juga bakal diiringi dengan kehadiran agen pencari bakat yang bakal merekrut pemain muda. Itu juga terjadi di J-League, dengan menunjukkan tata kelola liga yang baik maka tak segan-segan para pencari bakat pun akan berdatangan mencari bakat.
Indonesia beberapa langkah di belakang Jepang dalam urusan pengembangan dan tata kelola sepak bola. Dengan tercapainya kesepakatan kerjasama ini setidaknya menjadi momentum untuk belajar dari Samurai Biru.
Menarik sedikit sejarah, sebetulnya JFA pernah menimba ilmu tata kelola liga ke Indonesia di masa Galatama. Dari situ mereka dapat mengambil banyak ilmu dan melakukan pengembangan sepak bola dengan road map jangka panjang. Sementara Indonesia terasa hanya berjalan ditempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Ordal PSSI Bongkar Fakta: Sebagian Exco Tak Sejalan Erick Thohir, Masih Inginkan STY
-
Persebaya Surabaya Buang Banyak Peluang di Derbi Jawa Timur, Coach Edu Kecewa Berat
-
Selain Timnas Indonesia, Siapa Saja Negara yang Bakal Tanding di FIFA Series 2026?
-
Sedang On Fire di Liga Spanyol, Pemain Keturunan Maluku Dilirik Timnas Indonesia?
-
PSSI Kirim Utusan ke Eropa Temui Calon Pelatih Timnas Indonesia, Siapa?
-
Satu Permata Terlewatkan di Belanda Saat Timnas Indonesia U-22 Berjuang Keras Jelang SEA Games 2025
-
Persib Susah Payah Kalahkan Dewa United, Thom Haye Angkat Topi
-
Timur Kapadze Akui Timnas Indonesia Berkembang Pesat: Saya Mempelajari Siapa Saja Pemainnya
-
Persija Pulang ke GBK! Laga Kontra PSIM Sekaligus Rayakan HUT ke-97
-
Kronologi Beckham Putra Dikartu Merah, Sebut Pemain Dewa United 'Tekan' Wasit